Kalau ditanya “Kerja atau gak?” Mungkin aku mau bilang, “Yesss, kuy kerja. Tapi sambil bawa anak, yaaaa.” Duh andai bisa kerja di suatu tempat sambil bawa anak. Mungkin bisa aja ya tapi bukan di kantor dan bukan di sekolah. Pffft.
Kalau sudah bawa bawa pilihan “Anak atau kerja?” Aku mah mau pilih anaaak!!! Eh kenapa? Padahal kerja enak loh. Kita gak repot ngurus bayi, dapet gaji. Sht! That’s nonsense! Aku pernah kerja dan aku pernah pisah dengan anakku dari jam 6-15 dan itu gak enak! Rumah gak keurus, suami apalagi, anak jadi jauh. Sad bangeeet. Kerja? Apa sih yang aku cari? Ya, mungkin banyak org yang butuh tenaga kita di luar sana. Butuh karya kita. Tapi, wait... apa yang lebih berharga dari keluarga? Rasanya gak adaaa 😭
Kebahagiaan terhakiki itu di rumah, Gaes! Menyaksikan tumbuh kembang anak, melayani, merawat suami dan rumah. Itu pekerjaan yang luar biasaaa. Dari pagi sampai sore kadang gak selesai-selesai, loh!
Kata orang, “Kerja, kalau udah nikah enak. Kalau ada masalah di sekolah, sampai rumah lupa.” Eh, itu ciyus? Kok, aku enggaaaak? Kepikiran terooos!!! Lagi nenenin, kepikiran urusan sekolah. Mau tidur kepikiran urusan sekolah. Duh, Gustiiii. Di mana enaknya? Pas udah keluar, whaaaat? Gak ada sama sekali beban yang nempel di otak, mikirin nasib anak dan tugas sekolah. Cuman ada bagaimana buat MPASI yang benar yang anak suka. Itu ajaaa. Sama satu lagi, “Masak apa hari ini?” Itu tuh pertanyaan yang selalu membayangi di setiap hariku. Wkwk. Tapi, aku menikmatinya sebab selalu diberi kepuasan dengan lahapnya anak dan suami makan. Just that! Subhanallah.
Jadi, Mak. Mau kerja kek mau enggak kek. Itu sih gak ada yang salah. Yang salah tuh yang nelantarin anak istri or suami dengan kesibukannya sebagai wanita karier. Gitu aja sik! So, kalau kamu kerja, ya kerja aja. Pasti kamu punya tujuan hidup yang ingin dicapai. Kalau aku, gak terlalu banyak sih. Cuman ya pengen jadi madrasah pertama anak aja. Pengen liat hasil didikan aku ke anak tuh kek mana sih? Gitu. Aku dari dulu bermimpi punya anak dan jadi ibu hebat buat anakku. Nah, it is time to make it come true, right? Doakan, ya!
Kalau sudah bawa bawa pilihan “Anak atau kerja?” Aku mah mau pilih anaaak!!! Eh kenapa? Padahal kerja enak loh. Kita gak repot ngurus bayi, dapet gaji. Sht! That’s nonsense! Aku pernah kerja dan aku pernah pisah dengan anakku dari jam 6-15 dan itu gak enak! Rumah gak keurus, suami apalagi, anak jadi jauh. Sad bangeeet. Kerja? Apa sih yang aku cari? Ya, mungkin banyak org yang butuh tenaga kita di luar sana. Butuh karya kita. Tapi, wait... apa yang lebih berharga dari keluarga? Rasanya gak adaaa 😭
Kebahagiaan terhakiki itu di rumah, Gaes! Menyaksikan tumbuh kembang anak, melayani, merawat suami dan rumah. Itu pekerjaan yang luar biasaaa. Dari pagi sampai sore kadang gak selesai-selesai, loh!
Kata orang, “Kerja, kalau udah nikah enak. Kalau ada masalah di sekolah, sampai rumah lupa.” Eh, itu ciyus? Kok, aku enggaaaak? Kepikiran terooos!!! Lagi nenenin, kepikiran urusan sekolah. Mau tidur kepikiran urusan sekolah. Duh, Gustiiii. Di mana enaknya? Pas udah keluar, whaaaat? Gak ada sama sekali beban yang nempel di otak, mikirin nasib anak dan tugas sekolah. Cuman ada bagaimana buat MPASI yang benar yang anak suka. Itu ajaaa. Sama satu lagi, “Masak apa hari ini?” Itu tuh pertanyaan yang selalu membayangi di setiap hariku. Wkwk. Tapi, aku menikmatinya sebab selalu diberi kepuasan dengan lahapnya anak dan suami makan. Just that! Subhanallah.
Jadi, Mak. Mau kerja kek mau enggak kek. Itu sih gak ada yang salah. Yang salah tuh yang nelantarin anak istri or suami dengan kesibukannya sebagai wanita karier. Gitu aja sik! So, kalau kamu kerja, ya kerja aja. Pasti kamu punya tujuan hidup yang ingin dicapai. Kalau aku, gak terlalu banyak sih. Cuman ya pengen jadi madrasah pertama anak aja. Pengen liat hasil didikan aku ke anak tuh kek mana sih? Gitu. Aku dari dulu bermimpi punya anak dan jadi ibu hebat buat anakku. Nah, it is time to make it come true, right? Doakan, ya!
Comments
Post a Comment