Sudah lima hari aku dan suami mengontrak rumah. Jaraknya sekitar satu kilometer dari rumah mertua. Bagaimana rasanya? Seru. Baru sadar kalau sudah menikah saat mengarungi hidup berdua saja di kontrakan. Kontrakan ini cukup besar, ada ruang depan yang cukup luas, ruang tengah yang lumayan luas, ada kamar tidur yang cukup luas, ada pula kamar mandi mini. Saat di rumah mertua dulu, masak nasi memang sering tapi tidak se-intens seperti saat mengontrak rumah. Saat tinggal serumah, biasanya aku memasak nasi untuk sarapan sekaligus makan siang. Kemudian masak lagi saat akan makan malam. Aman. Maksudnya tidak ada kesulitan yang berarti. Tetapi, sejak dua hari lalu di kontrakan, aku dibuat cukup sedih dan kesal dengan aktivitas memasak nasi. Pertama, karena sibuk sedang mencuci piring aku meminta tolong suami untuk memasak nasi. Hasilnya, nasi cukup enak ketika panas. Tapi, saat dicabut jadi aneh (keras dan tidak enak di mulut, maklum ya pejuang mejikom ). Tidak marah, sih. Ini ja...