Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2016

Pengen Kayak Ceu Popong

Ceu Popong? Siapa itu? Taken by Google Barangkali diantara kita masih banyak yang belum tahu tentang sosok yang satu ini. Sosok yang kemarin sempat " booming " di media masa karena gaya memimpin sidangnya, memang bukanlah sosok biasa. Wanita yang lahir 30 Desember tahun 1938 ini adalah anggota DPR yang baru terpilih untuk periode pengabdian dari tahun 2014 sampai 2019. Ceu Popong duduk di Komisi X DPR dan membidangi bagian pendidikan dan olah raga. Seorang sosok yang tak lagi muda tapi masih 'bugar' di usia senjanya ini masih asik berhiruk pikuk di panggung politik. Meski usianya sudah menginjak tujuh puluh tujuh tahun, Ceu Popong masih kuat memimpin sidang DPR dari Rabu malam sampai Kamis dini hari di 12 Oktober 2014 lalu. Tak hanya itu, beliau pun masih lantang dan tegas dalam berbicara. Sungguh luar biasa sekali, ya. Salah satu rahasia kebugarannya di usia senja memang membuat saya tercengang. Saat ditanya oleh seorang reporter dari salah satu stasi

Pergi Saja! atau... Aku Pergi!

Taken by Google Sebuah pilihan yang sulit ketika kita dihadapkan kepada sebuah pilihan [tengok judul tulisan ini]. Mengusir orang atau kita sendiri yang harus hengkang [untuk kebaikan berdua]. Sungguh pilihan yang amat berat,  ketika kita diharuskan memilih salah satunya.  Bagaimana ya jika kita [tentunya mudah-mudahan tidak terjadi kepada keluarga kita kelak] dihadapkan pada kedua pilihan ini? Untuk kebaikan kita berdua? Mengusir atau memilih pergi? Selagi mengusir adalah jalan yang dirasa lebih banyak nilai kebaikannya untuk kedua belah pihak, maka lakukanlah! Dan sebaliknya, jika kita yang harus pergi dengan alasan lebih banyak kebaikannya untuk berdua jika kita yang pergi, maka pergilah! Tanpa perlu menengok ke belakang. Kelak, saat kita berada di atas kapal yang bernama pernikahan, kita tentu akan menghadapi ujian pilihan ini dengan hal yang jauh lebih pelik dan semakin sering. Sehingga akan sangat dibutuhkan sekali kebijaksanaan di waktu yang genting. Kejernihan

Hush! Jangan Berisik!

Taken by Google Kemarin, saat sedang asik-asiknya mengobrol dengan teman, aku dikagetkan dengan suara seorang ibu-ibu yang ternyata menegur kami. Dia sudah renta namun masih segar. Suaranya kecil saat 'menyapa' kami dengan teguran. Tapi raut wajahnya memberi isyarat yang tak dapat dilukiskan dengan kata-kata. [wah, apa itu?] Wajahnya tampak tersenyum, tapi senyuman itu membungkus kekesalan asam di dalam hatinya [analisis aku, he]. Kami pun terdiam. Dan. Segera hengkang dari mesjid itu. Sikap kami tampaknya memang tidak dewasa. Mengobrol di mesjid yang tengah diisi dengan kajian. Aku berbicara dengan berbisik, tapi temanku ternyata tidak. Saat aku berbicara ibu itu fine-fine  saja, tapi saat temanku berbicara, dia lantas menengok dan mengeluarkan larangan tadi. Hemm... Jadi, sebenernya tulisan ini mau ngebahas apa ya? He...he. Aku jadi ingat zaman dulu, ketika usiaku masih belasan tahun, tepatnya tiga belas tahun. Masa-masa usia SMP adalah masa-masa 'nanggung

Ciri-ciri Orang yang Dicintai Jin

Taken by Google Jatuh cinta beribu rasanya. Begitu kata pepatah. Tapi, bagaimana jika kita dicintai oleh bangsa Jin? Makhluk dari alam ghaib? Haruskah kita senang? Atau malah harusnya kita sadar, telah sejauh mana kita berjarak dengan Raab Pencipta kita? Well, subuh ini saya habiskan waktu [seperti biasa] dengan mendengarkan radio MQ FM, yakni Manajemen Qalbu Pagi. Sangat menarik sekali pembahasan pagi ini, yaitu membahas tentang Jin dan dunia rukiyah. Nah, ini sedikit 'oleh-oleh' dari saya untuk pembaca setia blog saya, mudah-mudahan ada manfaatnya. Ciri-ciri orang yang dicintai oleh Jin, yaitu: 1. Dia yang memperlayak dirinya dicintai jin.  Jin betina dan jantan bisa saja jatuh cinta kepada manusia. Adapun alasan kenapa sampai bisa jin jatuh cinta kepada manusia adalah karena manusia sendiri yang memperlayak dirinya untuk dicintai bangsa Jin. Jin juga bisa jatuh cinta. Dia akan jatuh cinta kepada perempuan atau laki-laki dari bangsa manusia yang memang menjadikan