Assalamualaikum, Moms. Di mana pun berada. Pagi ini di tengah kesibukan saya ingin berbagi tentang pengalaman saya tentang baju anak.
Saya termasuk orang tua yang berharap bisa memberikan pelayanan terbaik kepada anak yabg yang notabene adalah amanah dari Allah. Tidak hanya masalah didikan, asupan makanan, tapi juga terkait pakaian yang dikenakan.
Hal ini saya lakukan sebagai tanda syukur atas Kemurahan Allah menitipkan amanah kepada saya dan suami. Saya ingin tanda syukur itu tampak teraplikasi. Oleh sebab itu, saya dan suami berusaha sekuat tenaga dan tentunya minta bantuan Allah, agar dimampukan untuk memberikan yang terbaik bagi anak lelaki kami, Zidan.
Kenapa tentang pakaian?
Sebagai seorang perempuan yang cukup memperhatikan penampilan, saya tergerak untuk mengaplikasikan apa yang saya ketahui tentang fashion.
Maksudnya?
Iya, saya beranggapan bahwa membeli pakaian yang bagus adalah investasi. Kenapa disebut investasi? Pakaian bagus itu bukan melulu soal modelnya yang kekinian, tetapi soal bahannya, jaitannya, kancingnya, lobang kancing, restletingnya, dll. Biasanya pakaian yang bagus itu 'agak mahal' dan itu terbayar karena akan awet dan nyaman dipakai.
Saya pernah diberi hadiah gamis oleh teman. Sebagai kenang-kenangan. Teman saya tipe orang yang tidak terlalu memikirkan merk dan brand, sih, ya. Jadi, gamis yang dia berikan juga gamis biasa yang dijual dibawah seratus ribuan. Saya pernah coba pakai. Baru beberapa menit saya sudah angkat tangan tidak ingin memakainya lagi. Kenapa?
1. Gerah. Bahan tidak menyerap keringat. Keringat malah masuk lagi ke dalam tuhuh menjadi angin. Padahal saya di Bandung, lho, kota adem
2. Entah kenapa tiba-tiba saja saya jadi BB alias bau badan. Ketek tiba-tiba jadi bau saat menempel dengan kainnya. Saya tidak biasa BB kan dah pake deodorant
3. Restletingnya yang kurang lancar saat dibuka tutup.
1. Gerah. Bahan tidak menyerap keringat. Keringat malah masuk lagi ke dalam tuhuh menjadi angin. Padahal saya di Bandung, lho, kota adem
2. Entah kenapa tiba-tiba saja saya jadi BB alias bau badan. Ketek tiba-tiba jadi bau saat menempel dengan kainnya. Saya tidak biasa BB kan dah pake deodorant
3. Restletingnya yang kurang lancar saat dibuka tutup.
Akhirnya, saya wariskan ke orang lain. Hehehe. Terus kira-kira saya pakai baju apa sih? Nanti kita review, yaaa.
Nah, kita saja orang dewasa kurang nyaman memakai pakaian seperti itu? Apalagi bayiii? Oleh karena itulah saya berusaha untuk memilihkan Zidan pakaian yang nyaman dan aman untuknya.
Agar Moms bisa punya referensi, ini saya paparkan pandangan saya terkait beberapa brand baju bayi. Disimak, kuy! Saya urutkan sesuai kualitas, ya.
1. ARELLA
Saat hamil usia tujuh bulan, saya dan suami sudah paciweuh alias hectic beli perlengkapan bayi. Saya coba searching toko bayi terdekat dengan tempat tinggal. Lebih spesifiknya saya mencari toko bayi Yen's terdekat. Ada di daerah Dakota. Tepatnya di Borma Dakota. Di sana saya memilah milih pakaian newborn. Dulu belum tahu apa-apa tentang merk baju bayi. Gelap. Bahkan saat belanja pun asal ambil aja. Toh itu yang tersedia di spot NEWBORN.
Waktu berjalan, saya mulai mengamati pakaian bayi yang saya beli. Kenapa saya amati? Karena saya amat terbantu sekali dengan desain baju yang dibeli tempo lalu. Saya amati dan amati akhirnya saya jatuh cinta sama Arella. Kenapa bisa sampai jatuh cinta?
/ Bahan baju Arella enak, adem. Cocok buat anak yang baru lahir yang belum pakai kaos dalam.
/Kancingnya nyaman di tangan.
/Lobang kancingnya pas dan tidak mudah melebar.
/Jahitan rapi tidak ada benang yang tercecer.
/Karet celana tidak terlalu kencang. Sangat nyaman dan tidak meninggalkan bekas di kulit bayi.
/Jarak antara kancing pertama ke leher aman tidak mengunci leher.
/Desain kancingnya pas antara kancing yang satu dengan yang lain.
/Gambar merknya lucu.
/Ada keterangan usia di bajunya di bagian dalam.
/Desainnya apik.
/Warna tidak pudar.
Pokoknya jatuh cinta banget sama Arella. Rasanya ingin memburu lagi baju-baju lain buatan Arella. Tapi, harus ke Borma Dakota. Jauuuh. Semoga bisa suatu saat nanti. Hehe. Saat itu saya dan suami membeli empat stel pakaian Arella satu usia 0-3 bulan, sisanya 3-6 bulan. Dan dua stel sudah disimpan rapi (sudah kecil). Sisanya masih bisa dan sudah cukup sempit juga. Hehe. Merasa terbantu banget sebagai Newmom akutuuuh. Safety banget bajunya. Love love love! Rate 10.
2. Baby Chiyo
Zidan dapat warisan dari sepupunya. Saya coba amati, brand Baby Chiyo cukup bagus. Bahannya lembut. Warna dan gambarnya juga soft. Tapi, saya belum pernah beli langsung brand ini. Mungkin nanti mau. Rate 9.
3. Nova
Brand baju Nova saya dapatkan saat belanja di Indokids yang ada di Borma Permata Cimahi. Kala itu ada toko bayi yang baru launching di sana. Saya dan suami sangat antusias sekali mencoba belanja. Dan, hmmm, ya, saya membeli dua jumper dengan brand Nova.
Dari segi bahan, masih kalah sama Baby Chiyo. Bahan brand Nova ada yang kasar. Pun ada yang lembut, namun kurang nyecep ke hati lembutnya (saya pakai bahasa planet, Guys!). Dari segi warna sangat mencolok, cocok untuk bayi. Kancing juga pakai kancing manual. Cukup bagus seperti Arella. Hanya saja, kemarin saya beli dua jumper, hanya dipakai dua kali oleh Zidan. Sisanya tidak muat. Bahannya tidak mengandung karet, sih, ya. Jadi stuck di situ. Gak bisa ditarik-tarik. Rate 8.
4. Bebiso
Kalau brand ini pertama kali saya 'ngeh' saat istri sepupu suami memberikan hadiah dua set baju brand Bebiso. Kalau diteliti, bahannya Bebiso yang kaos itu lembut, bisa menyerap keringat, tidak panas alias adem, bahannya bisa melar, dan desainnya lucu-lucu. Ada yang berupa bordiran, ada juga yang berupa sablonan (tentunya safe buat bayi). Saat meluncur ke toko baju bayi Indokids, ternyata di sana banyak sekali brand Bebiso. Hmmm. Rate 9.
5. Fluffy
Saya banyak mendengar review rentang brand yang satu ini. Oleh karena itu saya coba beli. Pas beli saya cukup kecewa karena menurut saya kurang cocok sama ekspektasi. Ada kelebihan dan kekurangannya sih di merk ini tuh. Pertama, gambarnya bagus. Cuman kurang sreg sama desain kancing bajunya. Kancing bajunya juga gak memberi kenyamanan ke tangan. Susah dibukaaa. Ditambah posisinya terlalu atas sampai menempel ke leher. Mengunci leher. Belum posisi lobang kancingnya yang disimpan di bagian keras baju, jadi sulit. Sisanya malah di bagian kain yang lembutnya, jadi menurut saya tidak konsisten. Belum karet celananya yang amat kencang. Meninggalkan bekas di kulit bayi karena kekencengan. Rate 5.
6. Tororo
Saya beli di Bukamall BL. Harganya sedikit lagi mencapai seratus ribu satu stel. Berupa kemeja pendek dan celana pendek. Saya pikir ini safety buat bayi. Tapi, dugaan saya kurang tepat. Kemeja bahannya keras. Kancing sulit dibuka. Tidak menyerap keringat. Panas. Celananya pun sama. Karetnya terlalu kencang jadi menimbulkan bekas di perut bayi. Bahan celana juga keras. Rate 5.
Ya itu lah review saya tentang brand baju bayi based on my experience.
So, pilihan ada di tangan kamu, Moms. Hehe.
Comments
Post a Comment