Taken by Google |
Cacing? Wadaw. Geli!
Mendengarnya saja bulu kuduk sudah berdiri dan tiba-tiba menjadi parno, khawatir merayap di kaki. Wah, wah, wah. Apa hanya saya saja di sini yang merasakan kegelian itu? Apa kalian juga? Semoga iya, biar ada teman, hehe.
Ya, sejak menempati rumah kontrakan di pinggir jalan Ciampel, aku dan suami dibuat sibuk "membersihkan" ruangan yang dulu dipakai oleh pedagang fried chicken. Terutama kamar mandi! Perjuangan membersihkan kamar mandi cukup membuat jiwa dan raga terkuras. Bagaimana tidak, kamar mandi yang akan dipakai setiap hari ini tampak kotor, bau, dan sangat menjijikan karena dihuni juga oleh makhluk lain yakni ... cacing merah! Ew!
Aku, sih, cukup stress menghadapi cacing manakala akan masuk ke kamar mandi. Suami? Adem ayem. Prok prok banget untuknya. Antara malas dan butuh. Malas ke kamar mandi karena jijik melihat makhluk Allah yang panjang berair itu. Tapi, aku butuh kamar mandi untuk keperluan sehari-hari.
Nah, alhamdulilah Mamer paham sekali masalah begini. Beliau menitipkan pencuci kamar mandi ke suami. Dengan terlebih dahulu membaca petunjuk penggunaannya, aku mulai menyingsingkan lengan baju untuk membersihkan toilet.
Butuh perjuangan ekstra saat membersihkannya. Perjuangan untuk tidak membayangkan dan memikirkan makhluk tersebut. Keparnoan harus ditahan. Kamar mandi ini harus segera selesai dibersihkan agar nyaman dan aman digunakan bumil dan suami. Dengan bekal kuas cat tembok dan sarung tangan plastik, aku mulai menyikat, menyemprot, menyiram lantai dan dinding kamar mandi. Dibuat terpukau juga dengan keampuhan cairan ini. Kotoran dan kerak seketika luruh tersapu saat cairan aktif ini disemprotkan. Kurang lebih satu jam, kamar mandi yang dulu dekil itu kini sudah mengkilat dan insyaAllah nyaman digunakan.
Selang beberapa hari, ternyata ada jejak air di dinding. Tidak! Itu pasti jejak hewan panjang berlendir itu. Benar saja, dia tengah merayap ke dinding dari lobang pembuangan air.
"Aku takan membiarkanmuuuu! Gemas mulai melanda. Tanpa pikir panjang, aku semprotkan cairan WPC ke arah hewan tersebut dan seketika dibuat terkejut. Tubuh panjang itu tiba-tiba terjatuh, terbelah, dan dia mati seketika. Wow! Untuk sepersekian detik aku tak bisa berkata-kata hanya mulut berbentuk huruf "O".
Setelah sadar dari keterkejutan, aku menatap kembali apa yang kupegang (cairan tersebut), betapa kerasnya cairan ini? Sampai makhluk tersebut seketika mati dengan terbelah badannya! Aku jadi ngeri sendiri. Ini cairan terbuat dari apa sampai bisa begitu? Bisa buat lantai berkerak jadi mulus mengkilat. Bisa buat cacing yang gagah jadi tak berdaya bahkan terbelah dua. Ngeri. Dahsyat.
Sejak itu, setelah lubang pembuangan air yang jadi jalan masuknya mereka ke kamar mandi rajin disiram oleh cairan tersebut, mereka tak muncul. Hati pun bahagia, mandi jadi tenang, mencuci juga jadi nyaman. Tapi, semua itu tidak berlangsung lama. Mereka datang lagi walau tidak rombongan seperti di awal. Parahnya lagi ada yang masuk ke kamar! Iiikh. Sebab kamar bersampingan banget dengan kamar mandi. Menjijikaaan! Setiap hari harus ekstra teliti memperhatikan sekitar. Khawatir terlewat dan malah menjkalar ke mana-mana, no no no. Jangan sampai! Untuk itu, agar semua itu tidak terlambat, aku akan memburu kembali mereka (yang tidak perlu disebutkan namanya). Tadi juga sudah ada yangmasuk ke kamar (walau masih berjalan di lantai). Ayo, ayo, ayo! (Jangan dilanjutkan dengan menyanyi ost Asian Games, ya!) hehe. Sekian.
Comments
Post a Comment