Amoeba. Pertama kali mendengar nama makhluk ini yakni ketika duduk di bangku SMA dalam pelajaran Biologi, ah entah SMP, ya, saya lupa, hehe. Guru Bilogi saya berkata bahwa amoeba adalah makhluk kecil yang berkembang biak dengan cara membelah diri. Wow. Menarik. Satu dari sekian makhluk ciptaan Allah SWT yang dahsyat!
Taken by Google |
Saya suka pelajaran biologi, jadi jangan heran kalau masih agak ingat tentang pelajarannya (ah sombong), ups, tentunya ini berkat pertolongan Allah 'Azza wa Jalla. Saya bukan ahli biologi dan tidak akan membahas secara panjang lebar terkait makhluk kecil yang dahsyat ini. Saya ingin memetik hikmah indah dari apa yang sudah Allah SWT limpahkan kepada makhluk kecil tersebut. Sungguh benar bahwa dalam setiap penciptaan langit dan bumi terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi hamba yang mau berfikir dan semua ciptaan-Nya tidak ada yang sia-sia (cek Surat Al Imran ayat 190-191).
Membelah diri adalah kemampuan yang dianugerahkan Allah SWT untuk makhluk kecil tersebut. Dengannya dia bisa berkembang biak, berdzikir kepada Allah, dan menikmati alam dunia yang fana ini. Dalam renungan sepintas, kadang ingin sekali bisa membelah diri laiknya hewan super mungil tersebut. Dengan membelah diri saya berfikir bahwa tubuh saya akan menjadi banyak, sehingga bisa mengerjakan aktivitas di tempat yang berbeda dalam waktu bersamaan. That's so amazing!
Kenapa saya punya keinginan nyeleneh tersebut? Sebab gejolak jiwa sungguh luar biasa. Terlalu berenergi untuk mendatangi segala tempat tetapi raga terbatas (kondisi sedang hamil, tidak bisa mengendarai motor, suami sibuk mencari nafkah). MasyaAllah! Gara-gara energi yang kuat ingin pergi ke sana ke mari, jadi lah terpikirkan ingin sekali bisa membelah diri menjadi beberapa bagian laiknya amoeba atau ... Naruto? dengan jurus seribu bayangannya? Sungguh ini benar-benar khayalan fiktif yang cukup menghibur diri.
Hadir di majelis ilmu dengan menyimak di live streaming memang berbeda cita rasanya. Hadir langsung selalu berbuah manis entah itu energi positif semakin membakar hati atau diri jadi semakin bergairah menikmati hidup. Berbeda dengan menyimak secara live di media sosial, memang tetap ada energi yang bisa diraup (walau tak sederas hadir langsung di kajian).
Kesibukan yang mendera paska menikah memang tidak bisa dipungkiri lagi. Hanya bisa bersyukur dengan peran baru sebagai seorang istri, keinginan ini tetap membara meski hanya mampu hadir kajian daring di media sosial. Agar pahalanya tetap full, jangan lupa untuk meniatkan menuntut ilmu, mudah-mudahan Allah membuka hati kita dengan cahaya-Nya.
Sesungguhnya amoeba sangat beruntung dapat membelah diri menjadi beberapa sel, tapi dia tidak bisa jadi manusia. Aku memang tidak bisa untuk membelah diri laiknya amoeba, tapi (alhamdulilah) aku bisa bersyukur kepada Rabb-ku. Semua Allah cipta dengan perannya masing-masing, walau tak mampu membelah diri dan tidak bisa datang ke beberapa tempat di waktu yang bersamaan, akses ilmu masih bisa didapat dengan berusaha dari mana saja, tetap bersyukur jadi dirimu sendiri. Jadi amoeba atau pun manusia, asal kita tahu pencipta kita, that's OK. Optimis selalu, Guys!
Comments
Post a Comment