Skip to main content

Babak Baru Kehidupan

Taken by Google
Setiap episode kehidupan akan beranjak setiap waktu. Entah itu mereka menemukan episode awal, klimaks, atau pun akhir. Tidak ada yang tahu kapan episode seseorang akan berakhir, itu merupakan poin penting dari akhir sebuah kehidupan, biar surprise! 

Setiap orang selalu menemukan babak baru dalam kehidupannya. Entah itu kehidupan baru sebagai seorang istri, mahasiswa, ibu, atau bahkan seorang anak. Setiap saat setiap waktu kadang seseorang harus berganti peran dengan tiba-tiba untuk menyesuaikan demi kehidupan babak barunya.

Tentu banyak pula kumpulan rasa yang tercipta dari setiap episode kehidupan di setiap babaknya. Entah itu haru, bahagia, sedih, kecewa, atau merana. Semua episode yang terbingkai dalam babak baru akan selalu memberikan warna dan hikmah untuk kehidupan itu sendiri. Menjadi khazanah dan ensiklopedi ilmu kehidupan yang tidak diajarkan di instansi pendidikan formal.

Kita membutuhkan banyak ilmu demi menghadapi setiap babak baru kehidupan, dalam menjalani setiap slide episode di dalamnya agar semua inci benang kehidupan itu dapat terserap dengan bijak dan menjadi penghias. Ilmu agar mampu menerima setiap episode hidup tentunya banyak dan salah satunya adalah ilmu menerima. Menerima setiap episode tersebut dengan lapang dada dan yakin bahwa semuanya adalah bagian dari rahasia takdir yang memesona.

Ilmu menerima tidak mudah didapatkan kecuali dia sudah berpikir jauh ke depan disertai dengan berbaik sangka pada segala yang diterima. Ilmu menerima tidak mudah bahkan membutuhkan waktu yang panjang untuk mendapatkan "wahyu" ilmu menerima. Serba bermodal, bahkan bermodal waktu, materi, dan tenaga yang tidak sedikit.

Ilmu menerima membutuhkan semangat kebangkitan yang kuat. Dengan tekad yang kuat seseorang akan mampu berdiri tegak menghadapi kenyataan hidup di babak baru tersebut walau sulit dan berat. Kehidupan terus berlanjut. Dia tidak memihak kepada kita yang ingin sejenak terdiam atau memejamkan mata berharap esok langit sudah menjadi pelangi yang indah.Waktu tidak memihak sedikit pun bahkan saat seseorang terperosok ke dalam kehancuran. Mereka akan tetap berjalan, berputar, mengganti malam menjadi siang dan siang menjadi malam. Mereka sama sekali tidak membutuhkan kita. Tinggal bagaimana kita apakah ingin bangkit sesegera mungkin agar tidak tertinggal jauh oleh waktu dan kehidupan atau musnah sebab tetap berdiam diri dalam ketersungkuran masalah yang membelit perasaan jiwa. Jangan sampai!

Babak baru sejatinya membutuhkan peran baru. Peran yang harus siap setiap saat menerima setiap resiko yang hadir di babak baru kehidupan tersebut. Kesiapan tersebut juga sangat berkaitan erat dengan ilmu. Dia akan hadir bila iman menancap di dalam jiwa seseorang. Kesiapan itu tentu sangat berkaitan dengan iman di dada sebab iman selalu siap menerima resiko apapun dalam kehidupan dengan kekuatan ilahiyah, dengan kekuatan langit. Sumber segala kekuatan.

Keimanan akan berbuah sikap kuat, tangguh, gagah, sehat, pantang menyerah, dan sikap positif lainnya yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi kehidupan. Keimanan seperti apa yang mampu melahirkan sikap-sikap positif seperti yang sudah disebutkan? Tentu keimanan yang bersih, lurus, dan benar. Keimanan yang tauhidnya benar, cara ibadahnya lurus, dan tentu akhlaknya merona. Keimanan yang terus dipupuk oleh ketakutan pada hari akhir, azab kubur, dan keakbaran Allah 'Azz wa Jalla. 

Kehidupan yang sulit atau subur akan selalu dinikmati berbeda oleh seorang yang memiliki iman. Saat sulit dia akan bersabar dan saat subur dia akan bersyukur. Sungguh indah sikap tersebut jika bisa disematkan dalam kehidupan sehari-hari kita yang selalu menemui babak baru dan episode baru kehidupan yang di dalamnya membutuhkan sikap legowo yang paripurna dalam menerima.

Episode dalam setiap babak baru kehidupan kita akan selalu berbuah manis dan nikmat jika kita menghadapinya selaiknya respon orang-orang beriman dalam menghadapi kehidupan manis dan pahit.

Jika kita tak mampu atau belum mampu menjadi seseorang yang bisa bersabar dan bersyukur saat menerima kenyataan hidup yang sulit dan subur, maka semoga kita mampu menjadi seseorang yang tidak berkeluh kesah dan mencaci maki takdir yang hadir dalam kehidupan kita. Walau sejatinya manusia dicipta sebagai makhluk yang selalu berkeluh kesah dalam menerima tetakdir Ilahi.

Akhir kata tidak ada kehidupan siapa pun yang sempurna melebihi kehidupan yang dihiasi oleh keimanan, rasa takut kepada Allah SWT, serta kehidupan yang dihiasi akhlak yang indah. Tuntunan kehidupan seindah itu sudah dihadiahkan Rabb semesta alam pada sosok baginda Nabi Muhammad SAW dan para sahabat serta para tabiin dan tabiat. Mudah-mudahan kita bisa menjadi bagian dari hamba Tuhan YME yang dikaruniai menikmati keimanan yang haq, yang lurus, yang benar, yang murni, yang suci. Aamiin.

Comments

Popular posts from this blog

Housewife Vs Homemaker

Housewife vs Homemaker? Apa ini? Dalam Bahasa Inggris, profesi IRT alias Ibu Rumah Tangga biasa disebut housewife . Karena ilmu bahasa Inggris saya nihil, jadi saya gak tau kenapa orang Inggris menamakan IRT itu dengan sebutan housewife ? Sebuah kata yang terdiri dari dua suku kata, "rumah" dan "istri". Kalau dibolehin untuk ngasih opini dari kelas sudra saya, mungkin maksudnya adalah seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah. Wah, keren. Lebih lengkapnya bisa mungkin cari di kamus EOD, Gais. Daripada penasaran, hehe. Gak salah memang kalau seorang IRT diartikan sebagai seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah, sebab memang begitu lah kenyataan yang sering terjadi di masyarakat. Namun, karena bahasa punya sifat inovatif, di mana dia bisa berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, bisa jadi kosakata housewife  dapat digantikan perannya menjadi homemaker . Wah, apa itu? Istilah homemaker  tercetu

Belajar Bahasa Jepang Sehari-hari

Di Rumah Orang Jepang biasanya sesaat setelah mereka bangun pagi, akan langsung menyapa keluarganya. Dengan ucapan selamat pagi, "Ohayou" . Mereka akan saling mendahului untuk menyapa dengan ucapan ini. Mari kita mulai percakapannya! Sakura : "Ohayou" Okaasan : "Ohayou" Otousan : "Ohayou" Kenta (Imouto) : "Ohayou" Sakura : Hayaku okiru ne, Kenta ha." Okaasan : "Sou ne. Kyou otona ni nattakara ne." Kenta : "Nande sore. Kyou shiken ga attakara." Otousan : " Yoku ganbatte ne . Jaa, ikanakya. Ittekimasu . " Okaasan : "A, itterashai ." Kenta to Sakura : " Itterashai ." Terjemahan Sakura : "Pagi." Ibu : "Pagi." Ayah : "Pagi" Kenta (adik laki-laki) : "Pagi." Sakura : "Kenta bangunnya cepet ya." Ibu : "Iya ya. Karena sekarang ma udah gede." Kenta : "Apaan sih. Aku bangun cepet karena ada ujian hari in

Asmaul Husna*

Saat mendengarkan iklan di radio MQ FM, saya terkesan oleh salah satu lagu di dalamnya. Lagu itu menyanyikan 99 nama-nama Allah yang baik dan agung, yakni Asmaul Husna. Lalu sadar kalau laguitu sangat menyentuh hati saya, saya buru-buru merekamnya. Dan lalu saya menangis ketika mendengarkannya. Alhamdulilah. Sudah dua minggu semnejak saya mendapatkan lagu baik itu. Lalu saya ingin sekali mengikuti lagu tersebut. Namun saya terbatas karena belum hafal lirik lagunya. Dengan beberapa kali mendengarkan lagu itu, saya pun menulis liriknya yang semoga sesuai dengan lagu tersebut. Saya masih belum tahu siapa gerangan sang biduannya. Mungkinkah Sami Yusuf? Hemm. Siapapun dia, semoga Allah menjaganya dengan sebaik-baik perlindungan ^^ Bdw, ini lanngsung saja saya lampirkan liriknya. Siapa tahu kalian sudah  punya lagunya tapi belum tahu liriknya. Hehe. Mari kita sharing . Yang bisa nyanyiin lagunya, ayo nyanyikan! Ya Allah...4x Ya Allah...4x Allahu antal malikul quddus... Wal jabbarul