Hamil.
Mungkin bagi sebagian wanita di dunia yang sudah lama menikah dan sudah memiliki banyak anak, hamil adalah sesuatu yang sudah biasa. Tapi, bagi aku yang newbie di dunia rumah tangga, masa kehamilan sungguh masa yang sangat sangat luar biasaaaaa #Nangis.
Tidak luar biasa bagaimana, Sob! Tubuh kita berubah, hormon kita berubah, perasaan kita berubah, segalanya berubah #MenitikanAirMata. MasyaAllaah. Dan perubahan itu tidak sedikit membuat air mata berlinang karena sedih menyaksikan diri jadi lemah seperti saat hamil (Mudah-mudahan Allah memberikan kemampuan bagi siapa saja yang sedang mengalami masa mabok saat hamil).
Di kehamilanku yang ke sembilan minggu ini, aku mual jika melihat nasi, memasak, melihat minyak, pokoknya semua pritilan perdapuran dan permasakan. Eneug aja yang ada. Terus aku makan tidak? Melihatnya dan membicarakannya saja aku sudah mual, apalagi kalau makan? Tidak bisa dibayangkan apa yang akan terjadi. Subhanallah.
Lalu apa yang masuk ke dalam tubuhku kalau nasi tidak bisa masuk?
Aku mensuplai energi dari makanan-makanan ringan seperti biskuit, kurma, buah, teh manis, air, dan sejenisnya.
Kondisi badanku sekarang sedang di ujung tanduk walau tidak di ujung-ujung amat, he he. Bibirku kering dan pecah kemungkinan karena kurang cairan. Ditambah air kencingku kuning pekat, benar! aku kekurangan cairan.
Kenapa sampai begitu?
Aku sudah coba minum air, air teh, air putih, tapi terkadang semua itu termuntahkan kembali sehingga pasokan cairan di tubuh jadi berkurang. Sehingga menyebabkan bibir kering dan empedu bekerja terlalu berat (air kencing terlalu kuning).
Selain dua keluhan tadi, badanku pun pusing sebab lambung kosong (analisaku), biasanya aku segera memakan cemilan walau hanya sedikit. Beberapa menit kemudian, biasanya pusing itu melanda lagi, dan terus seperti itu siklusnya.
Tidak melakukan pendekatan pada janinnya? Misal dengan mengusap dan mengobrol?
Sudah dicoba namun yang paling mempan adalah kehadiran suami atau mendengarkan murrotalnya Ismail Annuri yang surat Thaha. Bisa sampai tidur dan lupa segala kesakitan. Dan biasanya kalau dipake membaca Alquran, atau mendengarkan kajian, mual dan pusing itu entah ke mana. MasyaAllah.
Seorang wanita hamil kalau menurut Ustadz Subhan Bawazier adalah seorang wanita yang sedang berada dalam keadaan "Sakit di atas sakit". Dalam Alquran ada kalimat tersebut, mungkin kita sering mendengar kata "Wahnan ala wahnin" nah itu artinya sakit di atas sakit, masyaAllah! Kata tersebut bisa kita temukan di surat Luqman ayat 14. Ayat lengkapnya:
"وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ"
Artinya: "Dan Kami perintahkan manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Kulah engkau kembali."
MasyaAllah!
Sesaat setelah membaca ayat di atas, betapa bahagianya hati ini, serasa terhibur oleh Allah SWT.
Kenapa?
Sebab, di awal Allah mengakui bahwa seorang wanita yang mengandung itu mengalami lemah yang bertambah-tambah, tapi Allah menyebutkan "bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu"
Bersyukurlah kepada Allah dan kepada kedua orangtuamu!
MasyaAllah, itu lah mengapa katanya bahwa ridho Allah ada pada ridho orang tua, ya. Sebab Allah menyebut, "bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu" sebab kedua orang tua sudah banyak memberikan pengorbanan cinta, kasih, dan harta demi kita di masa-masa kehamilan sampai kita tumbuh menjadi dewasa seperti sekarang.
Beryukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu!
Beryukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu!
Beruntunglah siapa pun yang saat ini tengah mengandung. Walau keadaan kita lemah dan bertambah-tambah lemahnya, tetapi jika kita ikhlas menjalaninya dan terus meminta ampunan-Nya sebagai orang yang lemah, maka Allah akan membalas setiap kesakitan kita. Ingat hadits di bawah ini:
"Sesungguhnya besar pahala tergantung kesulitan ibadah." (HR. Tirmidzi)
InsyaAllah, kehamilan kita tidak akan sia-sia. Sebab rahim kita akan melahirkan mujahid-mujahid Islam yang memberikan bobot pada bumi dengan kalimat "Laa ilaa ha illallah"
So, walau berat, lemah menjalaninya, ingat janji Allah kepada kita para orang tua di surat Luqman ayat 14 tadi, maka semuanya tidak terasa. Asalkan janin di dalam perut ini sehat selalu, ibunya sehat, dan ayahnya juga sehat sebagai penyokong kekuatan istri selama kehamilan.
Akhir kata, kehamilan pertamaku ini sungguh indah dan mari kita nikmati setiap inchinya. Mudah-mudahan kehamilan ini diberkahi, disejaterakan saat kelahirannya, saat kematiannya, saat dibangkitkannya, dan saat dihisabnya. Aamiin. Salam ngidam!
Bandung Barat, 2 Agustus 2018
Comments
Post a Comment