السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Today is very special day for me.
Hmmm. Apa yang membuat hari ini istimewa? Hari ini aku tiba-tiba teringat orang-orang yang pernah aku temui di tempat berkaryaku tempo lalu (Bintaro).
Hmmm. Apa yang membuat hari ini istimewa? Hari ini aku tiba-tiba teringat orang-orang yang pernah aku temui di tempat berkaryaku tempo lalu (Bintaro).
Image by Google |
Pagi tadi saat aku memasak di dapur, wajah direktur terlintas di alam bawah sadarku. Aku tidak mengerti maksudnya apa, mungkin dia sedang mengingat aku (pede beut). Kemudian sejam kemudian ketika aku naik ke atas (kamarku di atas), aku teringat anak-anak yang tahun lalu (Ibnu Sina 2016-2017), entah mengapa hati ini masih merindukan mereka. Dan tidak lupa pula anak-anak ajarku tahun kemarin.
Sambil menatap sudut langit-langit ruangan, aku bertanya-tanya, "Apakah mereka menyadari ketidak hadiranku saat kemarin mereka melakukan halalbihalal? Hmmm. Ada tidak ya yang menyadari ketiadaanku? Wkwkwk. Kalau iya sadar, bagaimana ekspresi mereka, ya, sedihkah?" Ha ha ha aku pun tertawa geli sendiri. Ada-ada saja pikikrku.
Sambil menatap sudut langit-langit ruangan, aku bertanya-tanya, "Apakah mereka menyadari ketidak hadiranku saat kemarin mereka melakukan halalbihalal? Hmmm. Ada tidak ya yang menyadari ketiadaanku? Wkwkwk. Kalau iya sadar, bagaimana ekspresi mereka, ya, sedihkah?" Ha ha ha aku pun tertawa geli sendiri. Ada-ada saja pikikrku.
Di sini aku belum menemukan wajah-wajah syahdu laiknya wajah-wajah yang kutemukan di Bintaro, sebab aku masih jadi penghuni setia rumah mertuaku (aku belum bekerja). Mengingat kondisi tubuh dan emosi yang sedang unusually, aku masih di rumah karena bekerja pun tidak akan maksimal.
Aku menghabiskan waktu di rumah, di kamar, di ruang keluarga :v Aku takut dan khawatir keberadaanku di tempat kerja dengan kondisi seperti ini, malah membuat orang repot dan membuat pekerjaanku terhambat. InsyaAllah ini yang terbaik.
Aku menghabiskan waktu di rumah, di kamar, di ruang keluarga :v Aku takut dan khawatir keberadaanku di tempat kerja dengan kondisi seperti ini, malah membuat orang repot dan membuat pekerjaanku terhambat. InsyaAllah ini yang terbaik.
Lalu adakah keinginan untuk mengajar lagi? Uuuuw tentu. Keinginan itu masih hangat bahkan membara dalam diri, karena mengajar ternyata menyenangkan, ya! Di Bintaro lah paradigma tentang mengajar yang ada dalam benakku jadi berubah. Konsep lama dalam diriku tentang mengajar pun berubah. MasyaAllah, mudah bagi Allah.
InsyaAllah, jika nanti aku sudah melahirkan, aku ingin menjadi guru dan berguru pada anakku sendiri :D Sekarang giliran mengajar, mendidik, dan mengabdi pada anakku sendiri, karena akulah madrasah pertamanya. Doakan lancar, Guys!
Aku tidak khawatir sama sekali terhadap keuangan jika tidak bekerja, sebab aku yakin sekali bahwa Allah perlahan-lahan akan memberikan pertolongannya pada suamiku, seiring dengan bertambahnya anggota keluarga kami. Aku tidak lagi meragukan janji Allah terhadap orang-orang yang menikah. Semuanya hanya butuh waktu, usaha, dan ketekunan untuk meraih janji Allah kepada orang yang menikah.
Aku percaya kepada ketentuan Allah. Allah takan pernah mengingkari janji-Nya. Aku sangat yakin itu. Tidak ada yang bisa menghalangi Allah bila Ia sudah berkehendak.
Jadi, hidupku di sini benar-benar baru. Selama dua tahun aku menghabiskan waktu weekday-ku dengan bekerja dan waktu weekend-ku dengan mengejar kajian demi kajian, maka setelah menikah, waktu dalam seminggu itu aku habiskan di rumah. Mengurusi kerjaan rumah. Bosan? Iya, kadang bosan dan bingung harus melakukan apa agar tidak bosan, tetapi setelah suami pulang, semua kebosanan itu hilang dan musnah, berbalik menjadi kebahagiaan dan kesukacitaan. Seharian yang bosan jadi tidak terasa karena bertemu pujaan hati dan bermanja-manja kepadanya (eaaaak).
Semuanya, baru! Kehidupan yang serba baru seharusnya bisa membawaku menjadi jiwa yang baru dan memiliki semangat yang baru. InsyaAllah aku akan melakukannya! Keep fight!
Sekian cuap-cuap pagi ini.
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Comments
Post a Comment