Skip to main content

My Third Weeks Marriage

Bismillah

Hari ini, tepat kita berada di tanggal 30 April 2018. Itu artinya, sudah tiga minggu lewat aku berstatus sebagai istri dan menantu. How's do I feel? Itu pertanyaan yang banyak terlontar dari teman-teman kepadaku. Aku cuman bisa jawab, "It's amazing!" Selalu kujawab seperti itu. Kenapa? Ya, karena memang begitu apa yang aku rasakan. Let me tell you for details!


  1. Pernikahan itu sesuatu yang agung
Allah menciptakan manusia dengan berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Kemudian Allah memasang-masangkan tiap jiwa dengan pasangannya masing-masing (tolong diingat baik-baik, he he) dan kita akan mendapatkan pasangan sesuai dengan diri kita. Ingat firman Allah SWT? Bahwa laki-laki yang baik untuk wanita yang baik begitu pun sebaliknya.
Nah, dalam pernikahan ini, kenapa disebut agung? Menurut hemat saya yang selama proses pernikahan mengerutkan alis alias mengamati semua prosesnya, saya baru sadar kenapa pernikahan disebut sebagai pernikahan yang agung (?), ada beberapa sebab. Pertama, karena menikah perintah Allah, sunnah Rasulullah, perjanjian yang kuat yaitu perjanjian dengan Allah (ngeri), ketika akad disaksikan ribuan malaikat, masyaAllah! Tidak agung gimana coba? Kedua, pernikahan menyatukan dua keluarga besar, yang awalnya tidak terikat oleh hubungan apa-apa, kini keluarga laki-laki dan perempuan yang menikah menjadi keluarga karena pernikahan. MasyaAllah! Ketiga, apa-apa yang diharamkan berubah status jadi halal 100% malah terhitung sebagai ibadah. MasyaAllah gak agung gimana lagi? Betapa kerennya Allah memerintahkan hamba-Nya untuk menikah. Menikah itu ibadah, ibadah teragung, terlama, terdramatik, pokoknya kalau kata Bu Zizi kepala sekolah Diniyah Putri Padang, "Menikah itu persiapannya seperti mempersiapkan kematian. Harus benar-benar persiapannya." Setuju banget. Dan seharusnya memang ketika kita akan menikah, persiapan lahir batin sudah bagus agar tidak mengalami "culture shocked" #halah. Ayo, Guys. Nikah! *Ehhh malah semangat ngomporin. Wk wk.

        2. "Selamat Menempuh Hidup Baruuu" apa itu artinya?
Biasanya, ucapan di atas sering bertebaran saat ada yang menikah selain doa dari Rasulullah SAW yang barakallahuma dst. Aku pun masih bertanya-tanya, hidup baru, ya? Ok, tapi untuk beberapa minggu setelah menikah kayaknya aku masih belum sadar sepenuhnya kalau aku iya udah nikah. Kalau istilah kitanya mungkin kaki itu kayak masih melayang, saking bahagianya, belum nginjak tanah. Alhamdulilah setelah tiga minggu menjalaninya, kaki ini akhirnya sudah mendarat lagi di tanah dan jiwa mulai sadar bahwa aku sudah menikah. MasyaAllah he he.

Hidup baru artinya apa-apa serba baru. Status baru, jobdesc baru, peran baru, dll. Dan apa yang hampir aku hampir lupa dari tema "Hidup Baru" ini adalah semangat baru untuk menyongsong kehidupan yang baru ini.

Semangat baru artinya aku harus punya semangat yang jauh lebih besar dalam meraih harapan dan cita-cita dibanding ketika aku masih sendiri dulu. Setelah menikah ini, visimisi pernikahan yang tempo lalu digaungkan, harus konsisten dilaksanakan dan diusahakan dicapai. Kalau berdua insyaAllah akan semakin mudah, bukan? Nah, karena kebahagiaan sudah menjadi halal, kadang kita terhanyut dan lupa pada titik awal kita menyatukan tekad untuk menikah dengan pasangan kita. Jangan, semangat baru di dalam "Hidup Baru" harus kuat agar apa yang diharapkan dapat terwujud dan semakin menambah rasa syukur kita kepada Allah Jalla Jalaluhu.

Dengan semangat baru mewujudkan mimpi-mimpi pernikahan, maka semoga kita sebagai pasangan suami istri dapat memberikan kontribusi kepada umat, tak hanya itu semoga bisa lahir keturunan yg memberi bobot pada bumi dgn kalimat Laa ilaa ha illallah (saya pakai istilah pengarang "Kado Pernikahan") he he.

Oh, iya. Jika boleh saya menyempilkan sesuatu di sini, saya ingin sekali menuliskan beberapa mimpi pernikahan kami mudah-mudahan Allah suka dan ridhai, amin.
Yaitu: kami ingin umroh, kalau bisa haji sih mungkin harus dari luar negeri hajinya, he he. Kedua, ingin segera punya dedek bayi, ketiga jadi pengusaha sukses, ahli tahajud, ahli taubat, ahli quran (hafidz/ah) amin ya Allah. Sekian cuap-cuap pagi ini. Wassalamualaykum.

Comments

Popular posts from this blog

Housewife Vs Homemaker

Housewife vs Homemaker? Apa ini? Dalam Bahasa Inggris, profesi IRT alias Ibu Rumah Tangga biasa disebut housewife . Karena ilmu bahasa Inggris saya nihil, jadi saya gak tau kenapa orang Inggris menamakan IRT itu dengan sebutan housewife ? Sebuah kata yang terdiri dari dua suku kata, "rumah" dan "istri". Kalau dibolehin untuk ngasih opini dari kelas sudra saya, mungkin maksudnya adalah seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah. Wah, keren. Lebih lengkapnya bisa mungkin cari di kamus EOD, Gais. Daripada penasaran, hehe. Gak salah memang kalau seorang IRT diartikan sebagai seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah, sebab memang begitu lah kenyataan yang sering terjadi di masyarakat. Namun, karena bahasa punya sifat inovatif, di mana dia bisa berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, bisa jadi kosakata housewife  dapat digantikan perannya menjadi homemaker . Wah, apa itu? Istilah homemaker  tercetu

Belajar Bahasa Jepang Sehari-hari

Di Rumah Orang Jepang biasanya sesaat setelah mereka bangun pagi, akan langsung menyapa keluarganya. Dengan ucapan selamat pagi, "Ohayou" . Mereka akan saling mendahului untuk menyapa dengan ucapan ini. Mari kita mulai percakapannya! Sakura : "Ohayou" Okaasan : "Ohayou" Otousan : "Ohayou" Kenta (Imouto) : "Ohayou" Sakura : Hayaku okiru ne, Kenta ha." Okaasan : "Sou ne. Kyou otona ni nattakara ne." Kenta : "Nande sore. Kyou shiken ga attakara." Otousan : " Yoku ganbatte ne . Jaa, ikanakya. Ittekimasu . " Okaasan : "A, itterashai ." Kenta to Sakura : " Itterashai ." Terjemahan Sakura : "Pagi." Ibu : "Pagi." Ayah : "Pagi" Kenta (adik laki-laki) : "Pagi." Sakura : "Kenta bangunnya cepet ya." Ibu : "Iya ya. Karena sekarang ma udah gede." Kenta : "Apaan sih. Aku bangun cepet karena ada ujian hari in

Ingin Seperti Amoeba

Amoeba. Pertama kali mendengar nama makhluk ini yakni ketika duduk di bangku SMA dalam pelajaran Biologi, ah entah SMP, ya, saya lupa, hehe. Guru Bilogi saya berkata bahwa amoeba adalah makhluk kecil yang berkembang biak dengan cara membelah diri. Wow. Menarik. Satu dari sekian makhluk ciptaan Allah SWT yang dahsyat! Taken by Google Saya suka pelajaran biologi, jadi jangan heran kalau masih agak ingat tentang pelajarannya (ah sombong), ups, tentunya ini berkat pertolongan Allah 'Azza wa Jalla. S aya bukan ahli biologi dan tidak akan membahas secara panjang lebar terkait makhluk kecil yang dahsyat ini. Saya ingin memetik hikmah indah dari apa yang sudah Allah SWT limpahkan kepada makhluk kecil tersebut. Sungguh benar bahwa dalam setiap penciptaan langit dan bumi terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi hamba yang mau berfikir dan semua ciptaan-Nya tidak ada yang sia-sia (cek Surat Al Imran ayat 190-191). Membelah diri adalah kemampuan yang dianugerahkan Allah SWT untuk