Siang ini, tepat pukul 14:54, di luar angin cukup kuat untuk menerbangkan pakaian. Meski cuaca terik, hati harus tetap tenang. InsyaAllah. Ada angin yang besar, juga karena istigfar, jadi harus bisa tenang.
Sebenarnya saya belum tau mau menulis apa. Sebab, banyak yang ingin diungkapkan, jadinya bingung. Tapi, ingin rasanya menulis sesuatu yg ada nilainya. Agar mendapat pahala dan terus dapat pahala dan orang yang menbaca bisa jadi lebih dekat kepada Allah, amin.
Suasana hati saya siang ini, jujur, sedang bahagia sekaligus sedih. Bahagia karena tadi sudah bersenang-senang bersama teman-teman di sekolah. Sedihnya, sepertinya saya masih belum mampu berbahagia sepenuhnya, sebab ada yang mengganjal di dalam hati.
Ganjalan itu walau dipendam di dalam, tetap aja beraroma. Aromanya membuat wajah agak datar dan mudah rapuh saat beraktivitas #halah. Itu lah kenapa sebagian orang tertawa walau sebenarnya dia tidak bahagia sebab ada ganjalan di hatinya yang tidak teralirkan. Seperti yang saya alami. He he.
Saya bahagia bisa berkumpul dengan orang-orang salih di organisasi yang saya ikuti. Tapi, satu sisi saya gak bisa memberi banyak kontribusi sebab kendala waktu dan kesibukan.
Saya bahagia bisa dinilai baik oleh teman-teman saya di luar sana. Tapi, saat itu juga saya sedih, karena mereka hanya tau luarnya saya begitu. Allah lah yang tau kedalaman hati saya. Saya sedih karena disangka baik, padahal aslinya tidak (Mungkin, itu lah ganjalan hati saya. Banyak yang difikirkan. He he).
Pekerjaan rumah saya adalah mengurangi kesensitifan saya kepada orang. Saya kemarin dinilai kurang tegas, sensitif, kurang gaul, dan yaaa masih suka lelet dalam mengerjakan tugas. He he. Jujur, kalau saya orang yang bergantung pada suasana hati. Kalau sedang suka, saya semangat. Kalau sedang tidak suka dan sedang buruk suasana hatinya, saya malas dan sangat lama sekali mengaktifkan kembali semangat.
Beberapa teman menilai saya disiplin, mudah bergaul, dan ramah.
Untuk disiplin boleh lah saya terima masukan tsb. Mungkin ini efek dari nasehat Gurunda Aa Gym, yang menyuruh dan menekankan agar santrinya selalu salat tepat waktu agar disiplin. Saya coba terapkan dalam keseharian. Dan, ya, betul apa kata Gurunda, disiplin waktu itu bisa dilatih dengan salat tepat waktu, walau saya sebenarnya tidak sadar akan hal tsb. Saya kadang berlarian kalau azan sudah berkumandang. Berharap bisa salat awal waktu. Sekali mengundur, khawatir ajal saya menjemput. Itu lah kenapa saya mungkin menurut teman-teman, disiplin.
Mudah bergaul. Sebenarnya tidak setiap waktu saya begitu. Kalau saya sedang "baik" saja. He he. Ya, ini efek dari kesensitifan saya. Hatinya masih banyak peluru-pelurunya. He he. Sensitif ini hasil dari introvertnya saya.
Ramah? Hmmm, ini ... sepertinya yang menulis sudah tidak punya kata-kata lagi dia mau menulis apa. Tapi, syukuri saja.
Apa pun penilaian orang terhadap kita, OK tidak masalah. Baiknya pertajam yang positif dan perbaiki pelan-pelan yang kurangnya.
Kalau boleh jujur, saya menulis penilaian ke teman-teman saya, tergolong sadis, he he. Maafkan. Tapi, itu lah apa yang saya rasakan dan itu lah apa yang saya lihat. Maka, mohon dimaafkan, yaaa.
Tuh kan, tuh kan. Judul sama isi tidak nyambung. Tidak apa-apa, ya. Biarkan saja. Yang penting nulis artikel #loh!
Oh, iya. InsyaAllah QGC (Qurani Generation Community) berubah nama sekarang. InsyaAllah juga kami akan bangkit kembali mengguncang duniaaaaaa. Hayyaaaah. He he. Doakan, ya.
Oh iya. Ini Januari, ya. InsyaAllah saya rencananya menyebar undangan. Inginnya, sih menikah di awal-awal tahun :( bisa tidak, ya? Tawakal saja sama Allah. 😊
Lagi, takut saya lupa. Boleh kan saya membagikan target dan tantangan satu tahun ke depan di sini? Targetnya, sih, mulai perhatian sama makanan, pandangan, hutang, dan aduh lupa satunya lagi. Weleh. Oh, iya. Saya ingat. Juga mulut. Berbicara yang baik atau diam.
Target yg lainnya ingin lancar bahasa Indonesia dan Inggris, belajar tiada henti menjadi ibu hebat, dsb. He he.
Ingin jalan-jalan keliling Indonesia dan dunia 🌐🌎🌏🌍 Ingin terus konsisten banyak membaca selama-lamanya 📓📚📙📘📑📒📔📗📖📰📕
Dan ingin belajar tentang kehidupan seeelama-lamanyaaa. Amin.
Oh, iya, satu lagi, saya juga berharap bisa hidup bahagia dengan pasangan hidup saya. I want to be happy with my lovely partner. He he. InsyaAllah, I will find the best partner to spent my life together with. Just believe to Allah 💞💖💕💗💝💟
Sebenarnya saya belum tau mau menulis apa. Sebab, banyak yang ingin diungkapkan, jadinya bingung. Tapi, ingin rasanya menulis sesuatu yg ada nilainya. Agar mendapat pahala dan terus dapat pahala dan orang yang menbaca bisa jadi lebih dekat kepada Allah, amin.
Suasana hati saya siang ini, jujur, sedang bahagia sekaligus sedih. Bahagia karena tadi sudah bersenang-senang bersama teman-teman di sekolah. Sedihnya, sepertinya saya masih belum mampu berbahagia sepenuhnya, sebab ada yang mengganjal di dalam hati.
Ganjalan itu walau dipendam di dalam, tetap aja beraroma. Aromanya membuat wajah agak datar dan mudah rapuh saat beraktivitas #halah. Itu lah kenapa sebagian orang tertawa walau sebenarnya dia tidak bahagia sebab ada ganjalan di hatinya yang tidak teralirkan. Seperti yang saya alami. He he.
Saya bahagia bisa berkumpul dengan orang-orang salih di organisasi yang saya ikuti. Tapi, satu sisi saya gak bisa memberi banyak kontribusi sebab kendala waktu dan kesibukan.
Saya bahagia bisa dinilai baik oleh teman-teman saya di luar sana. Tapi, saat itu juga saya sedih, karena mereka hanya tau luarnya saya begitu. Allah lah yang tau kedalaman hati saya. Saya sedih karena disangka baik, padahal aslinya tidak (Mungkin, itu lah ganjalan hati saya. Banyak yang difikirkan. He he).
Pekerjaan rumah saya adalah mengurangi kesensitifan saya kepada orang. Saya kemarin dinilai kurang tegas, sensitif, kurang gaul, dan yaaa masih suka lelet dalam mengerjakan tugas. He he. Jujur, kalau saya orang yang bergantung pada suasana hati. Kalau sedang suka, saya semangat. Kalau sedang tidak suka dan sedang buruk suasana hatinya, saya malas dan sangat lama sekali mengaktifkan kembali semangat.
Beberapa teman menilai saya disiplin, mudah bergaul, dan ramah.
Untuk disiplin boleh lah saya terima masukan tsb. Mungkin ini efek dari nasehat Gurunda Aa Gym, yang menyuruh dan menekankan agar santrinya selalu salat tepat waktu agar disiplin. Saya coba terapkan dalam keseharian. Dan, ya, betul apa kata Gurunda, disiplin waktu itu bisa dilatih dengan salat tepat waktu, walau saya sebenarnya tidak sadar akan hal tsb. Saya kadang berlarian kalau azan sudah berkumandang. Berharap bisa salat awal waktu. Sekali mengundur, khawatir ajal saya menjemput. Itu lah kenapa saya mungkin menurut teman-teman, disiplin.
Mudah bergaul. Sebenarnya tidak setiap waktu saya begitu. Kalau saya sedang "baik" saja. He he. Ya, ini efek dari kesensitifan saya. Hatinya masih banyak peluru-pelurunya. He he. Sensitif ini hasil dari introvertnya saya.
Ramah? Hmmm, ini ... sepertinya yang menulis sudah tidak punya kata-kata lagi dia mau menulis apa. Tapi, syukuri saja.
Apa pun penilaian orang terhadap kita, OK tidak masalah. Baiknya pertajam yang positif dan perbaiki pelan-pelan yang kurangnya.
Kalau boleh jujur, saya menulis penilaian ke teman-teman saya, tergolong sadis, he he. Maafkan. Tapi, itu lah apa yang saya rasakan dan itu lah apa yang saya lihat. Maka, mohon dimaafkan, yaaa.
Tuh kan, tuh kan. Judul sama isi tidak nyambung. Tidak apa-apa, ya. Biarkan saja. Yang penting nulis artikel #loh!
Oh, iya. InsyaAllah QGC (Qurani Generation Community) berubah nama sekarang. InsyaAllah juga kami akan bangkit kembali mengguncang duniaaaaaa. Hayyaaaah. He he. Doakan, ya.
Oh iya. Ini Januari, ya. InsyaAllah saya rencananya menyebar undangan. Inginnya, sih menikah di awal-awal tahun :( bisa tidak, ya? Tawakal saja sama Allah. 😊
Lagi, takut saya lupa. Boleh kan saya membagikan target dan tantangan satu tahun ke depan di sini? Targetnya, sih, mulai perhatian sama makanan, pandangan, hutang, dan aduh lupa satunya lagi. Weleh. Oh, iya. Saya ingat. Juga mulut. Berbicara yang baik atau diam.
Target yg lainnya ingin lancar bahasa Indonesia dan Inggris, belajar tiada henti menjadi ibu hebat, dsb. He he.
Ingin jalan-jalan keliling Indonesia dan dunia 🌐🌎🌏🌍 Ingin terus konsisten banyak membaca selama-lamanya 📓📚📙📘📑📒📔📗📖📰📕
Dan ingin belajar tentang kehidupan seeelama-lamanyaaa. Amin.
Oh, iya, satu lagi, saya juga berharap bisa hidup bahagia dengan pasangan hidup saya. I want to be happy with my lovely partner. He he. InsyaAllah, I will find the best partner to spent my life together with. Just believe to Allah 💞💖💕💗💝💟
Comments
Post a Comment