Skip to main content

Kisah di Hari Pertama Masuk Sekolah

Setelah tadi pagi aku menulis di sini dan mengatakan bahwa aku kurang semangat masuk kerja dan rasanya ingin ke luar, keinginan tersebut tampaknya harus dipertimbangkan lagi olehku. Kenapa? Sepertinya aku berubah pikiran.

Hal ini terjadi saat aku bertemu lagi dengan anak-anak. Salah satunya dengan anakku yang kini kelas empat dan adiknya di kelasku.

Saat melihat F (kakaknya anakku), rasanya berat untuk pergi. Kini dia sudah besar. Dulu saat kelas tiga, masih kecil dan tampak masih bocahnya.

Kini, aku ingin sekali melihat dia tumbuh dan berkembang. Ada keseruan tertentu memang saat kita melihat pertumbuhan anak-anak. Yang tadinya kecil jadi besar, yang tadinya culun jadi keren. Aku amat penasaran. Dan ingin rasanya membersamai perubahan mereka.

Selain itu, anak-anakku yang tahun lalu ku ajar, begitu masih mencintaiku. Terharu. Mereka masih seperti dulu. Manja dan menyenangkan.

Ditumbuhkan dalam naungan kasih sayang selama setahun, luar biasa, perasaan itu membekas dalam jiwa mereka. Sungguh aku ingin sekali kembali ke masa tersebut. Walau hanya bisa mengenangnya dengan baluran air mata rindu.

Semakin menjadi berat untuk pergi. Aku bimbang. Aku hanya pasrah. Semoga diberikan jalan terbaik.

Rasanya memang berat meninggalkan apa yang sudah lama terlalui. Kenapa aku terpikir untuk ke luar? Karena aku ingin menikah. Rasanya akan tampak sulit untuk bertahan jika aku berjodoh dengan orang di luar sekolah. Aku hanya menangis terenyuh. Dan meminta yang terbaik pada Allah.

Rasanya juga ingin sekali seperti teman-teman yang menikah dgn sesama rekan kerja. Mereka tidak perlu memutuskan untuk ke luar. Mereka masih bisa bekerja bersama dengan pasangan mereka.

Hmmm. Atau jika tidak berjodoh dengan rekan kerja, aku bersyukur jika suamiku yang di luar tempat kerjaku memperkenankan aku tuk tetap bekerja. Tak mengapa dari luar, asala aku masih tetap bisa tinggal di sekitar Bintaro dan mengajar di sini, SABin.

Aku hanya bisa menghela nafas panjang. Biarkan lah tangan-Nya yg berkehendak. Aku hanya bisa berencana. Allah sebaik-baik perencana.

Anak-anakku, kau adalah permata bagiku, hiasan untuk jiwaku, dan penghibur di kala laraku. Kau adalah sebaik-baik ujian yang Allah berikan. Semoga aku bisa menjadi seorang perempuan salihah yang mampu mengarahkanmu kepada jalan yg benar.

Ku menyayangi anak-anakku yang dulu dan yang sekarang. Aku takan melupakan kalian. Aku sayang kalian. ♥

Comments

Popular posts from this blog

Housewife Vs Homemaker

Housewife vs Homemaker? Apa ini? Dalam Bahasa Inggris, profesi IRT alias Ibu Rumah Tangga biasa disebut housewife . Karena ilmu bahasa Inggris saya nihil, jadi saya gak tau kenapa orang Inggris menamakan IRT itu dengan sebutan housewife ? Sebuah kata yang terdiri dari dua suku kata, "rumah" dan "istri". Kalau dibolehin untuk ngasih opini dari kelas sudra saya, mungkin maksudnya adalah seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah. Wah, keren. Lebih lengkapnya bisa mungkin cari di kamus EOD, Gais. Daripada penasaran, hehe. Gak salah memang kalau seorang IRT diartikan sebagai seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah, sebab memang begitu lah kenyataan yang sering terjadi di masyarakat. Namun, karena bahasa punya sifat inovatif, di mana dia bisa berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, bisa jadi kosakata housewife  dapat digantikan perannya menjadi homemaker . Wah, apa itu? Istilah homemaker  tercetu

Belajar Bahasa Jepang Sehari-hari

Di Rumah Orang Jepang biasanya sesaat setelah mereka bangun pagi, akan langsung menyapa keluarganya. Dengan ucapan selamat pagi, "Ohayou" . Mereka akan saling mendahului untuk menyapa dengan ucapan ini. Mari kita mulai percakapannya! Sakura : "Ohayou" Okaasan : "Ohayou" Otousan : "Ohayou" Kenta (Imouto) : "Ohayou" Sakura : Hayaku okiru ne, Kenta ha." Okaasan : "Sou ne. Kyou otona ni nattakara ne." Kenta : "Nande sore. Kyou shiken ga attakara." Otousan : " Yoku ganbatte ne . Jaa, ikanakya. Ittekimasu . " Okaasan : "A, itterashai ." Kenta to Sakura : " Itterashai ." Terjemahan Sakura : "Pagi." Ibu : "Pagi." Ayah : "Pagi" Kenta (adik laki-laki) : "Pagi." Sakura : "Kenta bangunnya cepet ya." Ibu : "Iya ya. Karena sekarang ma udah gede." Kenta : "Apaan sih. Aku bangun cepet karena ada ujian hari in

Asmaul Husna*

Saat mendengarkan iklan di radio MQ FM, saya terkesan oleh salah satu lagu di dalamnya. Lagu itu menyanyikan 99 nama-nama Allah yang baik dan agung, yakni Asmaul Husna. Lalu sadar kalau laguitu sangat menyentuh hati saya, saya buru-buru merekamnya. Dan lalu saya menangis ketika mendengarkannya. Alhamdulilah. Sudah dua minggu semnejak saya mendapatkan lagu baik itu. Lalu saya ingin sekali mengikuti lagu tersebut. Namun saya terbatas karena belum hafal lirik lagunya. Dengan beberapa kali mendengarkan lagu itu, saya pun menulis liriknya yang semoga sesuai dengan lagu tersebut. Saya masih belum tahu siapa gerangan sang biduannya. Mungkinkah Sami Yusuf? Hemm. Siapapun dia, semoga Allah menjaganya dengan sebaik-baik perlindungan ^^ Bdw, ini lanngsung saja saya lampirkan liriknya. Siapa tahu kalian sudah  punya lagunya tapi belum tahu liriknya. Hehe. Mari kita sharing . Yang bisa nyanyiin lagunya, ayo nyanyikan! Ya Allah...4x Ya Allah...4x Allahu antal malikul quddus... Wal jabbarul