Awalnya, aku tidak terlalu gemar naik gunung saat naik gunung sedang jadi tren di kalangan anak muda.
Aku pikir naik gunung itu ribet, apalagi untuk aku yang seorang akhwat. Aaargh. Tidak mau.
Namun, setelah bekerja di SABin, yang aktivitasnya kebanyakan di alam, kini aku sudah mulai terbiasa dengan kegiatan naik gunung ini.
Mulai dari menemani anak sebagai pembina, jadi panitia, atau bahkan jadi peserta. Berkali-kali diberi kesempatan oleh Allah untuk mencicipi rasanya kemah, menyusuri jalan setapak di gunung, menanjak, menurun, amat sudah biasa sekarang. Bahkan lebih ekstrem lagi bertahan hidup di gunung tanpa makanan #JrengJreeeng!
Oleh karena itu, saat grup angkatan STF mengadakan agenda naik gunung ke Gunung Munara-Bogor, wah, mataku langsung berbinar-binar ( ̄3 ̄), tertantang untuk ikut. Tidak hanya tertantang, sebenarnya ada perasaan rindu juga untuk ikut dalam kegiatan di alam, terlebih ini di gunung.
Menarik sekali pokoknya. Kita akan lelah, haus, lapar, dsb. Namun, itu semua akan habis terkikis oleh kebersamaan, canda tawa, dan pemandangan alam yang syahdu.
Dalam kegiatan sehari-hari, biasanya kita hanya melihat gedung-gedung, jalanan berdebu, mobil, motor, pengendara, polusi. Nah, ajang naik gunung ini adalah salah satu jalan agar kita mengistirahatkan diri, jiwa, hati, dan pikiran dari segala keruwetan dunia.
Semoga, rencana naik gunung ini terlaksana dengan baik, nyaman, dan lancar. Tidak ada kendala suatu apa pun. Hadir tidak hadir semoga tetap tak melepaskan doa dari hati.
Kuy kita naik, semoga Allah menambahkan keimanan kita. Amin. Sekian tulisan pagi ini. Lagi-lagi, mari kita berdoa, semoga Allah memberikan takdirnya kepada kita untuk naik gunung. ♥♥♥
Aku pikir naik gunung itu ribet, apalagi untuk aku yang seorang akhwat. Aaargh. Tidak mau.
Namun, setelah bekerja di SABin, yang aktivitasnya kebanyakan di alam, kini aku sudah mulai terbiasa dengan kegiatan naik gunung ini.
Mulai dari menemani anak sebagai pembina, jadi panitia, atau bahkan jadi peserta. Berkali-kali diberi kesempatan oleh Allah untuk mencicipi rasanya kemah, menyusuri jalan setapak di gunung, menanjak, menurun, amat sudah biasa sekarang. Bahkan lebih ekstrem lagi bertahan hidup di gunung tanpa makanan #JrengJreeeng!
Oleh karena itu, saat grup angkatan STF mengadakan agenda naik gunung ke Gunung Munara-Bogor, wah, mataku langsung berbinar-binar ( ̄3 ̄), tertantang untuk ikut. Tidak hanya tertantang, sebenarnya ada perasaan rindu juga untuk ikut dalam kegiatan di alam, terlebih ini di gunung.
Menarik sekali pokoknya. Kita akan lelah, haus, lapar, dsb. Namun, itu semua akan habis terkikis oleh kebersamaan, canda tawa, dan pemandangan alam yang syahdu.
Dalam kegiatan sehari-hari, biasanya kita hanya melihat gedung-gedung, jalanan berdebu, mobil, motor, pengendara, polusi. Nah, ajang naik gunung ini adalah salah satu jalan agar kita mengistirahatkan diri, jiwa, hati, dan pikiran dari segala keruwetan dunia.
Semoga, rencana naik gunung ini terlaksana dengan baik, nyaman, dan lancar. Tidak ada kendala suatu apa pun. Hadir tidak hadir semoga tetap tak melepaskan doa dari hati.
Kuy kita naik, semoga Allah menambahkan keimanan kita. Amin. Sekian tulisan pagi ini. Lagi-lagi, mari kita berdoa, semoga Allah memberikan takdirnya kepada kita untuk naik gunung. ♥♥♥
Comments
Post a Comment