Dalam tubuh manusia ada sekeping hati yang jika sekeping hati itu baik maka seluruh tubuh akan baik. Jika sekeping hati itu buruk maka buruk lah semuanya.
Hati yang full of love maka setiap kata katanya mengandung cinta. Tubuhnya mengeluarkan energi banyak. Wajahnya ceria. MasyaAllah.
Sedangkan hati yang penuh prasangka dan iri, wajahnya akan menunjukan wajah yang tidak enak. Alis kanannya miring ke kanan. Alis kirinya naik. Bibirnya disumbing sumbingin. Matanya dijuling julingin *gak usah dibayangin pokoknya gak enak wkwk*
Nyusahin diri banget kalau begitu. Nyiksa diri. Padahal dengan berwajah begitu kita gak akan mendapatkan apa yang kita inginkan.
Suudzan itu berasal dari syaithon. Hati yang sempit, iman yang redup, dan ilmu yang kurang akan semakin membuka pintu pintu bagi syaithon masuk menaburkan benih suudzan.
Hati yang sempit berasal dari jauhnya jarak kita dengan Allah. Iman yang redup karena kita gak memberinya minyak tanah untuk refiil. Dan kurangnya ilmu karena kita malas dan gak apdet keilmuan kita.
Sesungguhnya hati yang baik gak tiba tiba baik. Perlu usaha. Iman itu harus dipupuk. Energinya hati adalah iman dan Alquran. Jika hati gak diberi energi maka akan banyak virus masuk ke dalam tubuh. Merusak jaringan niat dan kehusnudzanan kita.
Kalau menurut Imam Ghazali, hati harus dapat diberi ilmu setiap tiga hari. Lebih dari itu bisa jadi dia akan mengeras.
Dalam kehidupan, hati adalah ruang kita berinteraksi dengan diri sendiri. Lakuin gak ya? Tanya dulu hati. Terima gak ya? Tanya hati dulu. Pokoknya, kalau perempuan lebih sering ikutin apa kata hatinya. Kalau kata hatinya OK, yaudah semuanya OK. Kalau gak, ya udah enggak.
Nah, ini dia masalahnya. Sebagai perempuan yang selalu mengandalkan hatinya dalam berbagai hal, kadang suka terjebak dalam sebuah dilema dan konflik perasaan dalam hati sendiri.
Misalnya, perempuan itu kan lebih mengutamakan perasaan, ya. Apa apa berdasarkan perasaan, baca aja gak tegaan. Kalau gak tegaan ya baperan. Diliatin dikit aja berbunga bunga. Digombalin dikit aja suka terbang. Jadi, kalau ada sedikit saja yang buat dia bahagia based on lawan jenis, biasanya wajah mereka, tubuh mereka, menampakan kebahagiaan itu bahkan suka bingung mau mengungkapkannya gimana. Apatah lagi mendeskripsikan perasaan apa yg lagi dirasa, susah banget. Ampun, ya cewek. Wkwk.
Tapi, jangan sebel sama sifat cewek yg begini. Sebab, saat dia punya anak nanti, dia adalah sumber cinta untuk keluarganya. Duh, jangan marah dan sebal dengan kebaperan perempuan yang sumpah akutnya minta ampun -hahaha, beberapa perempuan aja gak semua, ya- karena kelak dia lah yang akan menyayangi anak-anak dari suaminya.
Jika perempuan diciptakan dengan hati yang sangat luar biasa, maka itu sebagai penengah dari hati laki laki yang dicipta keras dan lebih banyak gengsinya. Ahahaha. Ya, itu lah rencana Allah. Allah punya caranya sendiri dalam mengatur makhluknya.
Sungguh, perempuan hatinya sangat lembut. Lebih lembut dari kapas kecantikan. Dan hati laki laki tipenya keras dan penuh gengsi. Maka, yup, itu klop. Cocok. Dua hati yang berbeda untuk saling menguatkan dan menunjukan bahwa Allah itu Maha Pencipta banget. Semuanya terukur dan penuh ketelitian.
OK, sebelum aku akhiri threadnya, ada yang tau kenapa perempuan suka gak ngerti perasaan yg sedang dia rasakan? Kenapa, ya?
Hati yang full of love maka setiap kata katanya mengandung cinta. Tubuhnya mengeluarkan energi banyak. Wajahnya ceria. MasyaAllah.
Sedangkan hati yang penuh prasangka dan iri, wajahnya akan menunjukan wajah yang tidak enak. Alis kanannya miring ke kanan. Alis kirinya naik. Bibirnya disumbing sumbingin. Matanya dijuling julingin *gak usah dibayangin pokoknya gak enak wkwk*
Nyusahin diri banget kalau begitu. Nyiksa diri. Padahal dengan berwajah begitu kita gak akan mendapatkan apa yang kita inginkan.
Suudzan itu berasal dari syaithon. Hati yang sempit, iman yang redup, dan ilmu yang kurang akan semakin membuka pintu pintu bagi syaithon masuk menaburkan benih suudzan.
Hati yang sempit berasal dari jauhnya jarak kita dengan Allah. Iman yang redup karena kita gak memberinya minyak tanah untuk refiil. Dan kurangnya ilmu karena kita malas dan gak apdet keilmuan kita.
Sesungguhnya hati yang baik gak tiba tiba baik. Perlu usaha. Iman itu harus dipupuk. Energinya hati adalah iman dan Alquran. Jika hati gak diberi energi maka akan banyak virus masuk ke dalam tubuh. Merusak jaringan niat dan kehusnudzanan kita.
Kalau menurut Imam Ghazali, hati harus dapat diberi ilmu setiap tiga hari. Lebih dari itu bisa jadi dia akan mengeras.
Dalam kehidupan, hati adalah ruang kita berinteraksi dengan diri sendiri. Lakuin gak ya? Tanya dulu hati. Terima gak ya? Tanya hati dulu. Pokoknya, kalau perempuan lebih sering ikutin apa kata hatinya. Kalau kata hatinya OK, yaudah semuanya OK. Kalau gak, ya udah enggak.
Nah, ini dia masalahnya. Sebagai perempuan yang selalu mengandalkan hatinya dalam berbagai hal, kadang suka terjebak dalam sebuah dilema dan konflik perasaan dalam hati sendiri.
Misalnya, perempuan itu kan lebih mengutamakan perasaan, ya. Apa apa berdasarkan perasaan, baca aja gak tegaan. Kalau gak tegaan ya baperan. Diliatin dikit aja berbunga bunga. Digombalin dikit aja suka terbang. Jadi, kalau ada sedikit saja yang buat dia bahagia based on lawan jenis, biasanya wajah mereka, tubuh mereka, menampakan kebahagiaan itu bahkan suka bingung mau mengungkapkannya gimana. Apatah lagi mendeskripsikan perasaan apa yg lagi dirasa, susah banget. Ampun, ya cewek. Wkwk.
Tapi, jangan sebel sama sifat cewek yg begini. Sebab, saat dia punya anak nanti, dia adalah sumber cinta untuk keluarganya. Duh, jangan marah dan sebal dengan kebaperan perempuan yang sumpah akutnya minta ampun -hahaha, beberapa perempuan aja gak semua, ya- karena kelak dia lah yang akan menyayangi anak-anak dari suaminya.
Jika perempuan diciptakan dengan hati yang sangat luar biasa, maka itu sebagai penengah dari hati laki laki yang dicipta keras dan lebih banyak gengsinya. Ahahaha. Ya, itu lah rencana Allah. Allah punya caranya sendiri dalam mengatur makhluknya.
Sungguh, perempuan hatinya sangat lembut. Lebih lembut dari kapas kecantikan. Dan hati laki laki tipenya keras dan penuh gengsi. Maka, yup, itu klop. Cocok. Dua hati yang berbeda untuk saling menguatkan dan menunjukan bahwa Allah itu Maha Pencipta banget. Semuanya terukur dan penuh ketelitian.
OK, sebelum aku akhiri threadnya, ada yang tau kenapa perempuan suka gak ngerti perasaan yg sedang dia rasakan? Kenapa, ya?
Comments
Post a Comment