Skip to main content

Islam is My Life

Menjadi seorang muslim yang benar-benar muslim, yakni paham, sadar, nerimo, semua kehendak dan keinginan-Nya, baru aye rasakan gak lama. Dulu masih pencarian jati diri sebagai seorang muslim.

Setalah diberikan petunjuk sama Allah dalam setiap langkah kaki, aye baru sadar dan paham tentang istilah-istilah yang orang orang kemukakan. Islam is my way ceunah. Islam is the way of life ceunah.

Pas masih sekolah dulu gak paham maksudnya is my way kunaon? The way of life kumaha emang? Terus, pas zaman aye kecil kan suka ikutan emak ke pengajian or ke undangan tablig akbar tablig akbar begitu, yang otomatis suka liat penceramah or mubalignya bilang begini saat sambutan, "Alhamdulilah Allah masih memberikan kita nikmat iman, islam, dan ikhsan". Aye yg masih lucu lucunye suka bertanya-tanya dan gak sadar suka mikir nape iman, islam, dan ikhsan perlu dialhamdulilahin?

Semua pertanyaan imut itu terjawab sepanjang perjalanan hidup. Jangan heran deh kalau Islam jadi pilihan hidup. Karena hidup ini banyak banget pilihan. Lu orang bebas milih mau jadi orang apa, agama apa, hidup dgn cara apa, gak ada yg larang. Dan orang yg milih Islam sebagai jalan hidup adalah org yg dah kenal Islam, seluk beluknya, dan dah kenal ama Allah. Makanya dia milih Islam sbg jalan idup. Itu karunia.

Orang yg gak diberi karunia berislam gakan tau indahnya Islam. Dan orang yg memilih Islam sebagai jalan hidup adalah dia yg Allah kasih karunia dalam hidupnya. Karunia berislam itu karunia gede, Blo! Gede banget. Bersyukur lah! Karena gak semua orang dapet. Kalau kite dapet, kite beruntung banget tuh. Soalnya masuk dalam orang pilihan Allah. Alhamdulilahin!

Terus, pas udah besar -sebut saja tue- aye sadar dan paham apa itu makna dari nikmat iman, islam, dan ikhsan.

Kok, nikmat sih? Gak paham deh. Aye begitu dulu mikirnya. Ke sini ke sini mulai sadar ternyata punya iman itu nikmat, Woy. Punya takdir jadi manusia beragama Islam itu nikmat terbesar banget. Apatah lagi kita punya ihsan yg bisa peka sama Allah. Kan ihsan itu adalah kita merasa seakan-akan dilihat Allah dalam hal apa pun.

Siapa di sini yg belum ngerasain nikmatnya iman, islam, dan ihsan? Kite belajar bareng bareng kuy buat rasain ketige tigenye. Amin.

Nah, ngomong ngomong soal Islam, ane benar benar bersyukur bisa tinggal dan hidup di tanah yg adzan masih kedenger jelas dan saut sautan di sana sini. Alhamdulilah lahir dr orang tua yg Islam, alhamdulilah lahir di negara yg katenye negara dgn mayoritas muslim terbesar di dunia. MasyaAllah dan nikmat bisa dihadiahi Allah tinggal di kota yang ke sana ke mari deket. Nyari kajian tuh gak susah. Dan dapet kajian tuh di mana mana. Ya Allah tu nikmat banget. Alhamdulilah.

Jakarta disebut kota metropholitan, tapi masih banyak kita temuin masjid masjid yg aktif ngadain pengajian. Secrowded crowdednya Jakarta, alhamdulilah masih bisa nyari obat bua hati yg lagi crowded. Mustinya emang harus dibanyakin. Kan dominan orang kota mah suka crowded hatinye gegara masalah kerja, kehidupan di kota, dsb. Secrowded crodednya Jakarta kan crowdedan hati yg gak ke pengajian.

Walau di Jakarte gedung-gedungnya gak setinggi di NYC (New York City), aye tetep bersyukur karena di sini masih ada lalu lalang adzan yg nentramin batin. Walau rata-rata orang Indonesia ini pendidikannya maksimal es satu, alhamdulilah mereka muslim, seenggaknya pernah lah salat or nyuruh salat ke anaknya.

Yang aye mau bahas di sini adalah aye miris banget pas bandingin org Indonesia ame orang luar negeri. Mereka difasilitasin ama negarenye dgn seabreg fasilitas yg canggih dan qeqinian. Teknologi? Mereka pusatnya. Gedung pencakar langit di negara mereka emang dah mencakar-cakar langit. Pokoknye, peradaban ilmu mereka dah sampe ke planet Mars! Kita mah masih di Tanah Abang. Filmnya aja liat, masa depan banget. Pokoknya dr segala segi kita kalah jauh ama mereka.

Anak kecil di sana juga biasa liat gedung gedung tinggi, tembok tebel, rumah mewah, dsb. Gak pernah keknya mereka liat rumah bilik dsb. Tapi, apa yg gak mereka dapet? Dengan kehidupan megapolitan nyatanya mereka gak kenal sama Islam. Di balik dinding dinding tembok dan gedung yg megah itu, nyatanya anak-anak mereka gak kenal siapa pencipta dirinya. Mereka gak kenal siapa Tuhannya. Mereka gak seserius kita nyiapin hari akhirat karena mereka gak tau. Di balik gedung tinggi dan tembok tebel itu gak ada adzan yg menyentuh hati mereka. Gak ada suara salawatan. Gak ada suara ngaji quran. Gak ada suara ibu ibu pengajian. Gak ada suara anak-anak ramein masjid pas mau magrib.

Ya Allah, pasti hati mereka senyap. Hati mereka hampa. Tak tau harus melangkah ke mana untuk mencari obat hati yg hampa. Nafs mereka yg sejatinya dalam kebenaran dan kesucian menjerit-jerit inginkan kesucian dan kebenaran itu kembali menyapa mereka. Tapi, mereka tidak tau harus melangkah ke mana dan tindakan apa yg harus dilakukan pertama kali. Mereka gak tau jalannya. Tersesat lah ibaratnya. Mereka kehilangan kompas.

Ya Allah, sungguh aku sangat sedih melihatnya. Semoga hidayah Islam segera hadir di tanah tanah Eropa dan Amerika. Sejatinya mereka adalah makhluk Allah yg paling mengandalkan logika, mari liat Islam, Islam adalah agama yg sangat logik. Mereka adalah makhluk paling cinta baca, apa belum pernah baca buku buku Islam? Mereka adalah makhluk peneliti sepanjang masa, tapi apakah gak terpikirkan tentang "dalang di balik" mega penciptaan alam dunia ini? Jadi inget firman-Nya tentang orang orang yg masuk neraka. Penjaga neraka keheranan sampe nanya, "Apa gak ada orang yg dikirim kepadamu untuk memberimu petunjuk?" Orang itu menjawab, "Ada tapi kaminya yg menutup diri." Itu versi eikyeu yah, versi aslinya open holy quran aja.

Masih suka bingung kalau mikirin itu. Apa karena terlalu tebal dinding kita? Jadi, setitik ajaran Islam itu tidak masuk ke mereka? Ya Allah. Kasian.

We need a role model who bring Islam to them. But, who? NAK, Mufti Menk, Shamsu Ali,  Dr. Zakir Naik, Aa Gym, sudah ada. Mereka, masyaAllah, spiritualnya bagus, keilmuannya juga bagus, penampilannya bagus, kemampuan komunikasinya juga bagus. Apa belum sampe juga ya ke mereka? Ya Allah. Itu lah kehendak Allah, ya. Bersyukur laaaaah yg diberi kemudahan dalam menerima ajaran Islam. Semoga Allah mengilhami mereka dgn hidayah. Amin. Amin.

Comments

Popular posts from this blog

Housewife Vs Homemaker

Housewife vs Homemaker? Apa ini? Dalam Bahasa Inggris, profesi IRT alias Ibu Rumah Tangga biasa disebut housewife . Karena ilmu bahasa Inggris saya nihil, jadi saya gak tau kenapa orang Inggris menamakan IRT itu dengan sebutan housewife ? Sebuah kata yang terdiri dari dua suku kata, "rumah" dan "istri". Kalau dibolehin untuk ngasih opini dari kelas sudra saya, mungkin maksudnya adalah seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah. Wah, keren. Lebih lengkapnya bisa mungkin cari di kamus EOD, Gais. Daripada penasaran, hehe. Gak salah memang kalau seorang IRT diartikan sebagai seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah, sebab memang begitu lah kenyataan yang sering terjadi di masyarakat. Namun, karena bahasa punya sifat inovatif, di mana dia bisa berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, bisa jadi kosakata housewife  dapat digantikan perannya menjadi homemaker . Wah, apa itu? Istilah homemaker  tercetu

Belajar Bahasa Jepang Sehari-hari

Di Rumah Orang Jepang biasanya sesaat setelah mereka bangun pagi, akan langsung menyapa keluarganya. Dengan ucapan selamat pagi, "Ohayou" . Mereka akan saling mendahului untuk menyapa dengan ucapan ini. Mari kita mulai percakapannya! Sakura : "Ohayou" Okaasan : "Ohayou" Otousan : "Ohayou" Kenta (Imouto) : "Ohayou" Sakura : Hayaku okiru ne, Kenta ha." Okaasan : "Sou ne. Kyou otona ni nattakara ne." Kenta : "Nande sore. Kyou shiken ga attakara." Otousan : " Yoku ganbatte ne . Jaa, ikanakya. Ittekimasu . " Okaasan : "A, itterashai ." Kenta to Sakura : " Itterashai ." Terjemahan Sakura : "Pagi." Ibu : "Pagi." Ayah : "Pagi" Kenta (adik laki-laki) : "Pagi." Sakura : "Kenta bangunnya cepet ya." Ibu : "Iya ya. Karena sekarang ma udah gede." Kenta : "Apaan sih. Aku bangun cepet karena ada ujian hari in

Asmaul Husna*

Saat mendengarkan iklan di radio MQ FM, saya terkesan oleh salah satu lagu di dalamnya. Lagu itu menyanyikan 99 nama-nama Allah yang baik dan agung, yakni Asmaul Husna. Lalu sadar kalau laguitu sangat menyentuh hati saya, saya buru-buru merekamnya. Dan lalu saya menangis ketika mendengarkannya. Alhamdulilah. Sudah dua minggu semnejak saya mendapatkan lagu baik itu. Lalu saya ingin sekali mengikuti lagu tersebut. Namun saya terbatas karena belum hafal lirik lagunya. Dengan beberapa kali mendengarkan lagu itu, saya pun menulis liriknya yang semoga sesuai dengan lagu tersebut. Saya masih belum tahu siapa gerangan sang biduannya. Mungkinkah Sami Yusuf? Hemm. Siapapun dia, semoga Allah menjaganya dengan sebaik-baik perlindungan ^^ Bdw, ini lanngsung saja saya lampirkan liriknya. Siapa tahu kalian sudah  punya lagunya tapi belum tahu liriknya. Hehe. Mari kita sharing . Yang bisa nyanyiin lagunya, ayo nyanyikan! Ya Allah...4x Ya Allah...4x Allahu antal malikul quddus... Wal jabbarul