Skip to main content

#MentoringMiniku (Bekata Baik atau Diam)

Dokumen Pribadi
Pagi itu, daun-daun mahoni yang sudah tua berjatuhan tertiup angin. Saat itu pula terdengar suara langkah kaki-kaki kecil berlarian, kemudian membuat lingkaran sambil melipat kakinya di bawah pohon mahoni.

Sekitar sebelas anak duduk melingkar. Mereka adalah anak-anak yang punya kecendrungan otak kanan,  kinestetik, dan pandai dalam berimajinasi.

Ya, di pagi yang cerah itu, kami tengah melingkar dalam lingkaran surga yang indah. "Mentoring Mini" kami menyebutnya.

Kali itu anak-anak antusias sekali, sebab Sang Fasilitator mengatakan akan melakukan "eksperimen" katanya (Apakah ini disebut eksperimen? Anggap saja seperti itu sodara-sodara).

Mendengar kata "eksperimen", mata mereka langsung berbinar-binar, penasaran, dan tidak sabaran. Maklum, rasa ingin tahunya masyaAllah bangeeet.

Sang Fasilitator pun tidak ingin membuang waktu, segera saja dia mengambil martil dan paku. Lalu menyuruh anak-anak untuk memukul paku tersebut ke sebuah kayu yang banyak bergelatakan di lapangan sekolah.

Entah efek menonton film "THOR" atau karena terlalu semangat, salah satu anak yang sangat terkenal sebagai anak kinestetik itu memukul paku dengan sangat keras.

Dia mengayunkan palu sampai ke atas, hampir saja mengenai kepala temannya kalau saja bukan Allah yang menyelamatkan. Sang Fasilitator yang melihat itu terhenyak dan panik tapi kemudian lega karena Allah menyelamatkan anak-anaknya. Alhamdulilah, lirihnya.

Paku pun terbenam ke dalam perut kayu, yang tersisa hanya kepala pakunya saja di permukaan. Anak-anak super itu pun sepertinya makin bertanya-tanya, "Memang mau apa ini sebenarnya?" Walau mereka pendam pertanyaan tersebut di dalam benak mereka yang suci.

Sang  Fasilitator masih menyuruh anak-anak untuk memalu si paku. Setiap anak harus melakukannya. Paku harus benar-benar terhujam di kayu.

Setelah si paku benar-benar terhujam di dalam perut kayu, Sang Fasillitator pun meminta anak-anak untuk mencabutnya. Mereka banyak mengeluh, "Susah, Bu.", "Bagaimana kalau kita hancurkan saja kayunya?" dll.

Sang Fasilitator hanya tersenyum *tersenyum seperti senyum merencanakan sesuatu.
"Hmmm. Kalian merasa kesulitan saat akan mencabutnya, ya?"
"Iyaaaa." Mereka serempak menjawab.

"Nah, begitu lah, saat kita mengucapkan kata-kata buruk kepada seseorang. Sama seperti kita menancapkan paku ke dalam kayu. Kita akan kesulitan untuk mencabutnya. Kalau pun dapat tercabut, kayu itu akan bolong, ada bekasnya."

"Kayu ibarat hati. Paku ibarat ucapan. Lubang paku ibarat luka. Saat kita menyakiti seseorang dengan ucapan, maka akan sulit menariknya kembali. Walau dia sudah memaafkan, luka itu akan terus di hatinya. Berhati-hati lah dengan ucapan, ya. Berpikir lah sebelum berkata. Ingat pesan Kanjeng Nabi kita, "Berkata baik atau diam."

--MasyaAllah, kalau dipikir-pikir Sang Fasilitator itu pun pernah membuat lubang di hati banyak orang. Ya Allah semoga masa lalu yang kelam itu bisa dimaafkan, amin.

Anak-anak super itu pun mengangguk-angguk, mulai paham (InsyaAllah, amin) dan Sang Fasilitator menutup kegiatan Mentoring Mini di pagi yang indah itu dengan salam dan memberi kabar gembira bahwa mereka boleh main.

Mentoring mini itu pun selesai beriringan dengan sorak sorai kegembiraan anak-anak.

Anak-anakku, semoga kalian menjadi pribadi dengan lisan terbagus, terbenar, termasyaAllah. Semoga Allah selalu menjaga lidah kita agar hanya ucapan dan kata-kata baik saja  yang ke luar, amin.

Bintaro, 16/8/17

Comments

Popular posts from this blog

Housewife Vs Homemaker

Housewife vs Homemaker? Apa ini? Dalam Bahasa Inggris, profesi IRT alias Ibu Rumah Tangga biasa disebut housewife . Karena ilmu bahasa Inggris saya nihil, jadi saya gak tau kenapa orang Inggris menamakan IRT itu dengan sebutan housewife ? Sebuah kata yang terdiri dari dua suku kata, "rumah" dan "istri". Kalau dibolehin untuk ngasih opini dari kelas sudra saya, mungkin maksudnya adalah seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah. Wah, keren. Lebih lengkapnya bisa mungkin cari di kamus EOD, Gais. Daripada penasaran, hehe. Gak salah memang kalau seorang IRT diartikan sebagai seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah, sebab memang begitu lah kenyataan yang sering terjadi di masyarakat. Namun, karena bahasa punya sifat inovatif, di mana dia bisa berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, bisa jadi kosakata housewife  dapat digantikan perannya menjadi homemaker . Wah, apa itu? Istilah homemaker  tercetu

Belajar Bahasa Jepang Sehari-hari

Di Rumah Orang Jepang biasanya sesaat setelah mereka bangun pagi, akan langsung menyapa keluarganya. Dengan ucapan selamat pagi, "Ohayou" . Mereka akan saling mendahului untuk menyapa dengan ucapan ini. Mari kita mulai percakapannya! Sakura : "Ohayou" Okaasan : "Ohayou" Otousan : "Ohayou" Kenta (Imouto) : "Ohayou" Sakura : Hayaku okiru ne, Kenta ha." Okaasan : "Sou ne. Kyou otona ni nattakara ne." Kenta : "Nande sore. Kyou shiken ga attakara." Otousan : " Yoku ganbatte ne . Jaa, ikanakya. Ittekimasu . " Okaasan : "A, itterashai ." Kenta to Sakura : " Itterashai ." Terjemahan Sakura : "Pagi." Ibu : "Pagi." Ayah : "Pagi" Kenta (adik laki-laki) : "Pagi." Sakura : "Kenta bangunnya cepet ya." Ibu : "Iya ya. Karena sekarang ma udah gede." Kenta : "Apaan sih. Aku bangun cepet karena ada ujian hari in

Asmaul Husna*

Saat mendengarkan iklan di radio MQ FM, saya terkesan oleh salah satu lagu di dalamnya. Lagu itu menyanyikan 99 nama-nama Allah yang baik dan agung, yakni Asmaul Husna. Lalu sadar kalau laguitu sangat menyentuh hati saya, saya buru-buru merekamnya. Dan lalu saya menangis ketika mendengarkannya. Alhamdulilah. Sudah dua minggu semnejak saya mendapatkan lagu baik itu. Lalu saya ingin sekali mengikuti lagu tersebut. Namun saya terbatas karena belum hafal lirik lagunya. Dengan beberapa kali mendengarkan lagu itu, saya pun menulis liriknya yang semoga sesuai dengan lagu tersebut. Saya masih belum tahu siapa gerangan sang biduannya. Mungkinkah Sami Yusuf? Hemm. Siapapun dia, semoga Allah menjaganya dengan sebaik-baik perlindungan ^^ Bdw, ini lanngsung saja saya lampirkan liriknya. Siapa tahu kalian sudah  punya lagunya tapi belum tahu liriknya. Hehe. Mari kita sharing . Yang bisa nyanyiin lagunya, ayo nyanyikan! Ya Allah...4x Ya Allah...4x Allahu antal malikul quddus... Wal jabbarul