Skip to main content

The Harderst Weekend

Kalau disuruh bilang akhir pekan mana yang paling melelahkan, mungkin aku akan mengatakan bahwa akhir pekan kemarin lah juaranya. Gak juara gimana, mulai dari tenaga, money, waktu terkuras selama tiga hari kemarin. MasyaAllah, ya.

Tapi, eits. Jangan mikir yang gak-gak dulu. InsyaAllah, semua aktivitasnya baik, Gais!  Mau tau apa aja aktivitas syupernya? Let see!


✔ Nonton "Mengejar Halal" sampai ke Bekasi

 Mungkin sebagian orang bakalan bertanya-tanya, "Ampun, nonton ampe ke Bekasi, jauh amat!  Ngapain?" Pasti gitu. Ngaku! He. Tapi, yowes tidak apa-apa kalau ada yang nanya begitu, toh itu pemikiran mereka.

Betul, kenapa jauh-jauh sampai ke Bekasi, ya? Waktu perjalanannya aja kurang lebih satu setengah jam. Tapi, jarak sejauh itu seakan gak ada artinya, soalnya tujuan perjalanan niatnya baik, dan tak ada harapan lain dari perjalanan tersebut selain mendapat ridhanya Allah.

Mengejar Halal adalah sebuah film muslim buatan tim Filmmaker Muslim. Salah satu film positif yang insyaAllah banyak mengandung pesan kehidupan buat kita. Bahasan film yang diangkat pun sesuatu yang banyak terjadi di kalangan masyarakat muslim. Utamanya mereka muslimah yang belum dapat jodoh #ups. Tujuan dibuatnya film-film positif Islami ini sebagai ladang dakwah agar bisa lebih luas, juga sebagai bukti bahwa insan muslim pun bisa berkarya.

Hal yang paling bikin khawatirnya saat berangkat ke Bekasi adalah bahwa pada hari itu bertepatan pula dengan pertandingan Persija di Stadion Bekasi. Alhasil saat tiba di Stasiun Bekasi, riuh rendah suara para suporter membanjiri stasiun. Ada rasa takut, khawatir, dsb. Soalnya, setau saya The Jack (sebutan buat suporter Persija) suka tawuran. Segala pikiran berkecamuk. Sampai ingat pesan Bapak, "Hati-hati ya, Neng!" Apa ini maksudnya? Hmmm. Namun, selalu yakin ada yang melindungiku, Allah. Alhamdulilah, walau mampet-mampetan ke luar stasiun sama The Jack, saya baik-baik saja.

Lokasi jalan dekat stasiun yang dibanjiri para suporter, otomatis membuat para pengguna roda dua dan empat kena dampaknya. Macet panjaaaaaang. Nunggu mobil online pun jadi lamaaaa banget. Sedangkan waktu terus beranjak. Jarum panjang sudah mulai membuat bulu kuduk merinding, dia mulai beranjak ke waktu 14:05, oh tidaaaaak. Oh, iya, jam tayang film yang akan ditonton itu pukul 14:45.

Biar menghemat waktu dan rasa takut tidak ketinggalan jam tayang, kami berjalan menyusuri trotoar melawan arah para suporter, hanya untuk mencari mobil yang dipesan. Lama menungguuuu. Plat nomor demi plat nomor yang diperhatikan tak ada yang sesuai, padahal di map si Bapak itu sudah dekat dan bahkan melewati posisi kami. Jeder! Bingung. Ternyataaaaa, mobil yang dipake bukan mobil yang dipajang di aplikasi online pemesanan mobil tadi! Gak geram gimana cobaaaa.

Setelah naik, mobil melaju pelan melewati lautan The Jack. Alhamdulilah tidak lama setelah itu, sopir belok kiri dan berpisah dengan mereka. Pak Sopir menginjak gas dan optimisme itu muncul kembali.

Tiba di lokasi, tak ada yang kami cari selain lantai tiga! Mega Cinema XXI. Studionya banyak sekali! Antriannya juga panjang. Bersyukur masih kebagian tempat. Studio 10 yang jadi studio tayang film Mengejar Halal masih lumayan kosong dan hanya beberapa yang terisi. Gak masalah. Akhirnya, setelah sebelumnya salah baca studio (dikira di studio empat, eh ternyata di studio sepuluh), kami segera bergegas (berlari) menuju studio sepuluh. Langsung masuk. Dan alhamdulilah layar bioskopnya masih iklan.

Hampir satu jam lebih dua puluh menit kami menonton. Gak sedikit perasaan digojok-gojok (apaan, tuh?). Sedih, lucu, ketawa, nangis, dll. Rasanya, datang-datang jauh ke kota orang juga kebayar dengan apa yang didapat. Kebersamaan, kebahagiaan, ilmu, dan hikmah. Alhamdulilah, mungkin itu hikmah dari sesuatu yang diawali dengan niat baik, ya #noted.

Gak ingin menyia-nyiakan kesempatan berada di Bekasi, perut minta diisi bensin. Waktu sekitar tiga puluh menit pun alhamdulilah kami manfaatkan untuk mengisi energi sebelum berlelah-lelah di jalan.

Wah. Perjalanan pulang benar-benar menguras energi dan bahkan mungkin emosi. Gak menghabiskan energi gimana, antrian tiket di Stasiun Bekasinya aja sepanjang kereta itu sendiri. Yup, bener. Mereka, The Jack juga mau pulang abis ngedukung Tim Persija. Weleh. Gak bener kalau ikutan ngantri di situ. Bisa bisa ketinggalan kereta, pikir kami. Hihiks. Akhirnya kami melaju lagi dengan ojek online menuju stasiun berikutnya, yakni Stasiun Kranji.

Alhamdulilah di stasiun ini antrian kosong. Tapi, nunggu keretanya yang lama #LOL. Sampai kosan sekitar pukul sepuluh malam mungkin juga sepuluh lebih setengah jam. Hehe.

Walau jauh sampai ke Bekasi, tapi rasanya tak terasa. Allah memang Maha Baik. Maha Melihat dan Mensyukuri niat hambanya. Makasih ya, Allah.

✔ Silaturahmi ke Tangerang

Entah energi dari mana, tiba-tiba aja kangen sama Kakak yang ada di Tangerang. Akhirnya, tanpa pikir panjang aku berangkat menuju stasiun. Tiba di Tangerang aku dijemput kawan lama. Biasa ke rumah Kakak pake angkot, kemarin pakai motor. Demi menghindari polisi soalnya gak bawa helm dua, kami melewati jalan yang tidak ada polisi berjaga di jalan. Alhamdulilah, sampai dengan selamat setelah muter-muter hampir setengah jam! Hiks. Badan udah lemes, pucat, lapar, dan sebagainya. Tapi, seru. Hihi.

Sampai di kontrakan Kakak, kami langsung makan, ngobrol, salat, dan istirahat.
TBC, ya. I must go to ... 🙆😊😊

Comments

Popular posts from this blog

Housewife Vs Homemaker

Housewife vs Homemaker? Apa ini? Dalam Bahasa Inggris, profesi IRT alias Ibu Rumah Tangga biasa disebut housewife . Karena ilmu bahasa Inggris saya nihil, jadi saya gak tau kenapa orang Inggris menamakan IRT itu dengan sebutan housewife ? Sebuah kata yang terdiri dari dua suku kata, "rumah" dan "istri". Kalau dibolehin untuk ngasih opini dari kelas sudra saya, mungkin maksudnya adalah seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah. Wah, keren. Lebih lengkapnya bisa mungkin cari di kamus EOD, Gais. Daripada penasaran, hehe. Gak salah memang kalau seorang IRT diartikan sebagai seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah, sebab memang begitu lah kenyataan yang sering terjadi di masyarakat. Namun, karena bahasa punya sifat inovatif, di mana dia bisa berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, bisa jadi kosakata housewife  dapat digantikan perannya menjadi homemaker . Wah, apa itu? Istilah homemaker  tercetu

Belajar Bahasa Jepang Sehari-hari

Di Rumah Orang Jepang biasanya sesaat setelah mereka bangun pagi, akan langsung menyapa keluarganya. Dengan ucapan selamat pagi, "Ohayou" . Mereka akan saling mendahului untuk menyapa dengan ucapan ini. Mari kita mulai percakapannya! Sakura : "Ohayou" Okaasan : "Ohayou" Otousan : "Ohayou" Kenta (Imouto) : "Ohayou" Sakura : Hayaku okiru ne, Kenta ha." Okaasan : "Sou ne. Kyou otona ni nattakara ne." Kenta : "Nande sore. Kyou shiken ga attakara." Otousan : " Yoku ganbatte ne . Jaa, ikanakya. Ittekimasu . " Okaasan : "A, itterashai ." Kenta to Sakura : " Itterashai ." Terjemahan Sakura : "Pagi." Ibu : "Pagi." Ayah : "Pagi" Kenta (adik laki-laki) : "Pagi." Sakura : "Kenta bangunnya cepet ya." Ibu : "Iya ya. Karena sekarang ma udah gede." Kenta : "Apaan sih. Aku bangun cepet karena ada ujian hari in

Asmaul Husna*

Saat mendengarkan iklan di radio MQ FM, saya terkesan oleh salah satu lagu di dalamnya. Lagu itu menyanyikan 99 nama-nama Allah yang baik dan agung, yakni Asmaul Husna. Lalu sadar kalau laguitu sangat menyentuh hati saya, saya buru-buru merekamnya. Dan lalu saya menangis ketika mendengarkannya. Alhamdulilah. Sudah dua minggu semnejak saya mendapatkan lagu baik itu. Lalu saya ingin sekali mengikuti lagu tersebut. Namun saya terbatas karena belum hafal lirik lagunya. Dengan beberapa kali mendengarkan lagu itu, saya pun menulis liriknya yang semoga sesuai dengan lagu tersebut. Saya masih belum tahu siapa gerangan sang biduannya. Mungkinkah Sami Yusuf? Hemm. Siapapun dia, semoga Allah menjaganya dengan sebaik-baik perlindungan ^^ Bdw, ini lanngsung saja saya lampirkan liriknya. Siapa tahu kalian sudah  punya lagunya tapi belum tahu liriknya. Hehe. Mari kita sharing . Yang bisa nyanyiin lagunya, ayo nyanyikan! Ya Allah...4x Ya Allah...4x Allahu antal malikul quddus... Wal jabbarul