Skip to main content

Menjadi Pemenang!

Setiap orang adalah pemimpin bagi dirinya sendiri. Bukan begitu? Dan, kita takan 'beres' kalau mimpin diri sendiri aja belum beres.

Sebenarnya, beberapa waktu ini saya mulai sadar kalau masa kecil saya berbeda dengan masa kecil kawan saya pada umumnya. Ada banyak perbedaan. Saya jadi heran. Saya siap menunggu jawaban dari Allah lewat sang waktu.

Sambil menunggu jawaban itu, saya hanya bisa berpesan saja. Sejatinya, setiap orang itu adalah pemenang. Baik dalam skala kecil yakni pemenang untuk dirinya sendiri dari hawa nafsu, dll, atau dalam skala besar yakni sebagai pemenang dalam kategori manusia teralay sedunia #aeh #sorry #khilaf, pemenang dalam kategori hamba super saleeeh, hamba terbaik-Nya, subhanallah.

Terkadang kita menilai seseorang buruk sebab dia pernah berbuat salah. Titik hitam yang setitik itu jauh lebih kentara dalam pandangan kita sampai sampai menutup mata hati kita untuk melihat masa depan dia yang masih cerah.

Jika ada anak yang punya masa kecil suram, masa remaja kacau, belum tentu takdir selamanya berkata begitu kepada dia. Mungkin bisa saja masa tuanya dia jadi seorang ahli ilmu, faqih, atau ahli hadits. Kita gak tau, Allah yang tau.

Terkadang, masa kecil seorang anak yang berbeda dari pada kebanyakan dijadikan cap bahwa si anak itu begini dan begitu. Tidak jarang pula kita melabeli anak tersebut sebagai anak yang aneh dan berbeda. Padahal, kita gak tau Allah punya rencana apa pada tiap-tiap kisah yang Ia berikan pada setiap manusia.

Subhanallah, jadi emang kalau jadi muslim yang sejati itu hendaknya kita selalu bisa berprasangka baik sama ketentuan Allah, ya. Kita gak tau ada takdir apa di balik semua kejadian. Memang tidak semua kepala dapat berhusnudzan, Gais. Allah membatasinya. Dan hanya hambanya yang mau berpikir pakai iman saja Allah berikan kemampuan berhusnudzan.

Jadi, dulu saya sempat merasa berbeda dari kawan-kawan saya. Kok, mereka bisa pacaran? Saya malah takut sama cowok. Tapi, lihat. Ternyata itu bentuk perlindungan Allah kepada saya dan keturunan saya (insyaAllah). Sempat juga saya berpikir pas masih nyandang status anak SD, "Kok, saya malu saat ke luar betis saya keliatan?" MasyaAllah, ternyata itu karunia, Gais! Karunia tak terhingga (mari kita namakan itu dengan karunia tak terhingga). Anak seusia begitu kayaknya masih belum banyak yang kepikiran hal tersebut.

Saya jadi berpikir, masa kecil dan aqil baligh saya beda bangeeet sama teman-teman sebaya, ternyata itu tanda sayang Allah pada saya (amin). Dan mungkin cara Allah untuk menyiapkan saya jadi seorang pemenang untuk diri saya sendiri. Saya masih belum paham gerangan takdir saya bagaimana di usia empat puluh tahun. Tapi, saya terus menyasar dan merabai apakah benar keinginan saya mungkin akan tercapai? Jadi Allah begini kan saya? Howalah, saya mikirnya jauh bener, ya. Heu. Saya hanya bisa diam dan menunggu kabar baik Allah saja.

Begitu lah hidup. Walau lidah ini panjang agar dapat mengatakan sesuatu dengan cepat, tapi hati dan akal kita harus jauh lebih panjang agar bisa mengontrol perkataan. Jangan mudah melabeli sesuatu (padahal saya sendiri sering banget kayak gitu, haha). Pada akhirnya, label itu akan tersingkap dan Allah lah yang akan membukakan yang sebenarnya, Gais.

Ok, baik. Sampai situ aja cuap-cuapnya. Saya gak paham energi menulis ini datang dari mana, ya? Tampaknya pertanyaan yang salah, pasti datangnya dari Allah, he. Saya ulang, kok, saya jadi mengorek-ngorek masa kecil saya, ya? Hwa, jawabannya sudah saya dapat, sebab saya dekat lagi sama sobat kecil saya. Uye! Bagus. Itu tandanya Allah memanjangkan tali persaudaraan ini. Semoga sampai Jannah-Nya, amin. See yea!
Banyakin istigfar.

Comments

Popular posts from this blog

Housewife Vs Homemaker

Housewife vs Homemaker? Apa ini? Dalam Bahasa Inggris, profesi IRT alias Ibu Rumah Tangga biasa disebut housewife . Karena ilmu bahasa Inggris saya nihil, jadi saya gak tau kenapa orang Inggris menamakan IRT itu dengan sebutan housewife ? Sebuah kata yang terdiri dari dua suku kata, "rumah" dan "istri". Kalau dibolehin untuk ngasih opini dari kelas sudra saya, mungkin maksudnya adalah seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah. Wah, keren. Lebih lengkapnya bisa mungkin cari di kamus EOD, Gais. Daripada penasaran, hehe. Gak salah memang kalau seorang IRT diartikan sebagai seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah, sebab memang begitu lah kenyataan yang sering terjadi di masyarakat. Namun, karena bahasa punya sifat inovatif, di mana dia bisa berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, bisa jadi kosakata housewife  dapat digantikan perannya menjadi homemaker . Wah, apa itu? Istilah homemaker  tercetu

Belajar Bahasa Jepang Sehari-hari

Di Rumah Orang Jepang biasanya sesaat setelah mereka bangun pagi, akan langsung menyapa keluarganya. Dengan ucapan selamat pagi, "Ohayou" . Mereka akan saling mendahului untuk menyapa dengan ucapan ini. Mari kita mulai percakapannya! Sakura : "Ohayou" Okaasan : "Ohayou" Otousan : "Ohayou" Kenta (Imouto) : "Ohayou" Sakura : Hayaku okiru ne, Kenta ha." Okaasan : "Sou ne. Kyou otona ni nattakara ne." Kenta : "Nande sore. Kyou shiken ga attakara." Otousan : " Yoku ganbatte ne . Jaa, ikanakya. Ittekimasu . " Okaasan : "A, itterashai ." Kenta to Sakura : " Itterashai ." Terjemahan Sakura : "Pagi." Ibu : "Pagi." Ayah : "Pagi" Kenta (adik laki-laki) : "Pagi." Sakura : "Kenta bangunnya cepet ya." Ibu : "Iya ya. Karena sekarang ma udah gede." Kenta : "Apaan sih. Aku bangun cepet karena ada ujian hari in

Asmaul Husna*

Saat mendengarkan iklan di radio MQ FM, saya terkesan oleh salah satu lagu di dalamnya. Lagu itu menyanyikan 99 nama-nama Allah yang baik dan agung, yakni Asmaul Husna. Lalu sadar kalau laguitu sangat menyentuh hati saya, saya buru-buru merekamnya. Dan lalu saya menangis ketika mendengarkannya. Alhamdulilah. Sudah dua minggu semnejak saya mendapatkan lagu baik itu. Lalu saya ingin sekali mengikuti lagu tersebut. Namun saya terbatas karena belum hafal lirik lagunya. Dengan beberapa kali mendengarkan lagu itu, saya pun menulis liriknya yang semoga sesuai dengan lagu tersebut. Saya masih belum tahu siapa gerangan sang biduannya. Mungkinkah Sami Yusuf? Hemm. Siapapun dia, semoga Allah menjaganya dengan sebaik-baik perlindungan ^^ Bdw, ini lanngsung saja saya lampirkan liriknya. Siapa tahu kalian sudah  punya lagunya tapi belum tahu liriknya. Hehe. Mari kita sharing . Yang bisa nyanyiin lagunya, ayo nyanyikan! Ya Allah...4x Ya Allah...4x Allahu antal malikul quddus... Wal jabbarul