Skip to main content

Assalaamualaikum Semesta!

Sore ini aku termasuk orang yang beruntung. Soalnya tadi dapat ilmu banyakkk banget dari sesama kawan di sekolah. Yup, betul. Tadi salah satu fasilitator SM(p) memberikan kuliah umumnya tentang sebuah buku yang berjudul, "Terpeson di Sidratul Muntaha", sebuah buku yang ditulis oleh Agus Mustafa mengaitkan peristiwa Isra Miraj dengan ilmu sains masa kini. Seeeperti judulnya, yang baca dan yang nyimak pasti akan sama-sama terpesona lahir dan batin sama keajaiban sains dibalik Isra Miraj dan fakta-fakta mencengangkan lainnya!

Ilmu yang tadi aku pungut bagaikan sebuah jawaban atas doaku yang pas baca bukunya benar-benar gak paham saat baca bagian dimensi. Otakku gak terlalu kuat buat nangkep dan ngebayangin penulisnya saat beliau ngejelasin tentang bentuk tiga, empat, lima dimensi. Aku beneran gak paham. Tapi aku pengen banget paham. Saking pengennya aku nangis dan ngarep sama Allah buat dapat penjelasan tentang ini secara gamblang suatu saat nanti. Dan ternyataaa, jeng jeng jeng! Allah menjawabnya di sini!  MasyaAllah. Aku membaca buku tersebut saat aku masih berjibaku dengan kehidupan kampus dan Melin yang alay. Coba lihat, jawaban atas doaku kurang lebih tiga tahun wey. Subhanallah. Allah memang Maha Mengabulkan.

Saat mendengarkan penjelasan terkait buku Terpesona di Sidratul Muntaha, aku lagi-lagi sadar kalau Allah itu benar-benar Maha Besar. Kita? Ya Allah, apa kita ini, sih. Hiks. Makhluk primata terlemah yang suka sombong dan angkuh. Padahal kita hanya lah seuprit makhluk-Nya yang Ia ciptakan. Saat kita memandang angkasa betapa langit dengan luasnya yang tak terbatas, betapa planet, bintang, bulan, matahari yang sama-sama menakjubkan adalah dalam genggaman-Nya, maka lihat lah diri kita yang ternyata kecil, hina, dina ini. Melaksanakan salat yang notabene ibadah yang mustinya dijadikan hadiah malah sering banget kita laksanain tapi masih sebagai kewajiban, bukan kenikmatan. Ya Allah, padahal kalau Allah mau mah tinggal ditarik aja ubun-ubun kita, lalu kita bakalan mati. Atau, kalau Allah mau dengan gampilnya Dia bisa saja jatuhin emaknya matahari ke tata surya kita, hingga bumi lepas dari rotasinya lalu terpental entah ke mana. Mungkin bisa saja. Tapi, Allah dengan sabar nerima semua kelakuan iblis kita, sabar nungguin kita tobat, sabar nunggu kita bersuci. Kalau Allah gak Maha Sabar, entah nasib kita bagaimana. Ya Allah, pedih banget ngebayanginnya juga. Jangan ya, Allah.

Saat kita mempelajari luar angkasa, sejatinya kita tengah mempelajari sebuah ilmu yang sangat luas, dahsyat, dan keren. Sampai saat ini luar angkasa masih belum ada yang bisa mengetahuinya, saking luasnya. Ya Allah, aku selalu takut kalau dihadapkan pada luar angkasa. Kita seakan dibawa ke sebuah dunia entah berantah yang sejatinya juga ada dan hidup bersamaan dengan deru nafas kita di dunia ini.

Betapa makhluk yang Allah urus itu buanyak banget. Gak cuman kita. Tapi, kita cukup tiap hari diurus Allah, ya. Nafas, jantung, aliran darah, semuanya baik-baik saja, tunduk pada perintah Allah.

Kalau doa belum dikabul bukan berarti Allah sedang sibuk ngurus makhluk di galaxy yang lain, tapi Allah ingin tau apakah kita masih kuat harapannya ke Allah? Atau berputus asa dengan berhenti berdoa? Semoga kita bukan termasuk di dalamnya.

Saya yakin Allah hanya ingin tau seberapa besar keteguhan hati kita untuk bergantung pada Allah. Kalau hanya berdoa, kemudian berhenti berdoa sebab doanya lama terkabul, betapa Allah akan bersedih. Saya yakin kita lah yang butuh Dia. Kalau Allah butuh kita, buat apa Allah menciptakan banyak manusia di dunia ini, kalau butuh kita Dia hanya tinggal berkata, "Kun fayakun" saja semuanya jadi, beres. Kita lah yang butuh Allah, bukan Allah yang butuh kita. Bersiap lah untuk jadi hamba yang terus membutuhkan-Nya dalam segala kondisi dan keadaan. Cukupkan diri dengan Allah, insyaAllah semuanya akan tercukupi.


Berharap selalu ada Allah di hati. Menjagai rasa, menjagai hati. Hanya untuk Allah. Inginnya. Semoga.

Comments

Popular posts from this blog

Housewife Vs Homemaker

Housewife vs Homemaker? Apa ini? Dalam Bahasa Inggris, profesi IRT alias Ibu Rumah Tangga biasa disebut housewife . Karena ilmu bahasa Inggris saya nihil, jadi saya gak tau kenapa orang Inggris menamakan IRT itu dengan sebutan housewife ? Sebuah kata yang terdiri dari dua suku kata, "rumah" dan "istri". Kalau dibolehin untuk ngasih opini dari kelas sudra saya, mungkin maksudnya adalah seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah. Wah, keren. Lebih lengkapnya bisa mungkin cari di kamus EOD, Gais. Daripada penasaran, hehe. Gak salah memang kalau seorang IRT diartikan sebagai seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah, sebab memang begitu lah kenyataan yang sering terjadi di masyarakat. Namun, karena bahasa punya sifat inovatif, di mana dia bisa berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, bisa jadi kosakata housewife  dapat digantikan perannya menjadi homemaker . Wah, apa itu? Istilah homemaker  tercetu...

Belajar Bahasa Jepang Sehari-hari

Di Rumah Orang Jepang biasanya sesaat setelah mereka bangun pagi, akan langsung menyapa keluarganya. Dengan ucapan selamat pagi, "Ohayou" . Mereka akan saling mendahului untuk menyapa dengan ucapan ini. Mari kita mulai percakapannya! Sakura : "Ohayou" Okaasan : "Ohayou" Otousan : "Ohayou" Kenta (Imouto) : "Ohayou" Sakura : Hayaku okiru ne, Kenta ha." Okaasan : "Sou ne. Kyou otona ni nattakara ne." Kenta : "Nande sore. Kyou shiken ga attakara." Otousan : " Yoku ganbatte ne . Jaa, ikanakya. Ittekimasu . " Okaasan : "A, itterashai ." Kenta to Sakura : " Itterashai ." Terjemahan Sakura : "Pagi." Ibu : "Pagi." Ayah : "Pagi" Kenta (adik laki-laki) : "Pagi." Sakura : "Kenta bangunnya cepet ya." Ibu : "Iya ya. Karena sekarang ma udah gede." Kenta : "Apaan sih. Aku bangun cepet karena ada ujian hari in...

Asmaul Husna*

Saat mendengarkan iklan di radio MQ FM, saya terkesan oleh salah satu lagu di dalamnya. Lagu itu menyanyikan 99 nama-nama Allah yang baik dan agung, yakni Asmaul Husna. Lalu sadar kalau laguitu sangat menyentuh hati saya, saya buru-buru merekamnya. Dan lalu saya menangis ketika mendengarkannya. Alhamdulilah. Sudah dua minggu semnejak saya mendapatkan lagu baik itu. Lalu saya ingin sekali mengikuti lagu tersebut. Namun saya terbatas karena belum hafal lirik lagunya. Dengan beberapa kali mendengarkan lagu itu, saya pun menulis liriknya yang semoga sesuai dengan lagu tersebut. Saya masih belum tahu siapa gerangan sang biduannya. Mungkinkah Sami Yusuf? Hemm. Siapapun dia, semoga Allah menjaganya dengan sebaik-baik perlindungan ^^ Bdw, ini lanngsung saja saya lampirkan liriknya. Siapa tahu kalian sudah  punya lagunya tapi belum tahu liriknya. Hehe. Mari kita sharing . Yang bisa nyanyiin lagunya, ayo nyanyikan! Ya Allah...4x Ya Allah...4x Allahu antal malikul quddus... Wal jabb...