Si Bayi

My doc

"Ibu, R lucu, kayak bayi." Celetuk seorang gadis kecil yang lincah. "Iya, Bu, betul. Lucu." Timpal yang lain.
Aku diam sejenak kemudian dengan lantang berteriak, "Setujuuu."

Ya, dia memang anak yang paling lucu dan menggemaskan di kelas. Dan, parahnya, bukan hanya aku yang mengatakannya, tapi sekelas.

Setelah kutelitii dan amati, anak ini kenapa bisa menjadi lucu dan menggemaskan adalah karena karakter yang ada dalam diri dia dan sikap dia yang ... hmmm, mari kita preteli satu persatu.

Semua anak memang -pasti- punya karakter yang unik dan antik. Ada yang sulit memaafkan, cepat marah, sensitif, ada pula yang enjoy, easy going, dan orangnya antimainstream.

Nah, salah satu karakter anak ini adalah ya, yang aku garis miringin itu. Anaknya enjoy, easy going, antimainstream, dan independent. Dia kalau mau main sama siapa pun gak susah, gak diajak main juga gak akan marah, diajak main bergerembol dia bisa, diajak main ama boys dia juga ok, apa lagi, ya? Jadi, intinya dia available di mana pun, kapan pun, dan sama siapa pun. Yahuttt, keren, deh.

Saking uniknya semua karakter yang dimiliki anak, karakter juga pada akhirnya dapat mempengaruhi sikap orang lain terhadap orang tersebut.

R ini jarang sekali menyakiti orang lain dengan sikap, kata-kata, atau perbuatan. Oleh karenanya itu -mungkin- salah satu faktor aura "lucu dan kayak bayinya" itu muncul. Semua orang bahkan setuju kalau dia itu begitu. MasyaAllah, ya. Semoga kita bisa terus menjadi lucu kayak bayi, semua orang aman dari tangan, lidah, dan perbuatan kita. Wah, pasti kita senang sekali dan beruntung banget.

Yuk, sama-sama kita perbaikan diri. Walau pun kita udah gak bayi lagi, gak ada salahnya kan kita terus memperbaiki diri kita? Yahuuu.

Akhir kata, salam termuanis buat Adinda Ree... :P