Skip to main content

Sajak Berair


Saat jemari ini mulai menari dalam alunan kata, sesungguhnya jiwaku tengah berair, yang kemudian air itu menggenang begitu saja di kedua kelopak mataku.
Aku bukan sedang meratapi kehidupan, tetapi nafas kebahagiaanku yang tak terbendung.

Sayup lembut syair yang syahdu terhempas begitu saja ke udara. Jantung yang berdetak biasa pun berubah menjadi semakin syahdu, sebab syair-syair yang terlantun adalah syair yang memukau.

Sejenak alam pikiranku terpekur. Menerjang waktu. Mengingatmu. Mengingat banyak hal. Mengantarkanku kepada perasaan bahagia, jika seandainya ada dirimu di tengah-tengah kami.

Syair itu adalah syair tentang Rasulullah. Jiwaku berair. Mengingatnya. Pikiranku melanglang buana. Kau sungguh indah. Keindahanmu mengawet. Tak terhalang waktu.

Ya Rasul, aku jadi terpikir, betapa indahnya syair-syair indah ini, jika kuperdengarkan kepada anakku! Betapa makin berair jiwaku, dapat mengenalkan secuplik keindahanmu kepada mereka!
Betapa tiba-tiba aku menjadi seorang Ibu yang bijak, kala aku mendengarkan syair tentangmu. Nasehat demi nasehat terluah begitu saja. Laiknya para generasi setelahmu dan setelahmu yang menjadi bijak sebab teramat mencintai Rasul-Nya dengan ketulus ikhlasan.

Duhai Rasul! Kau tuntunan kami. Waktu demi waktu masih akan kami lewati di bumi. Ya, tanpa sosokmu. Tapi, kami punya kecintaan kepadamu. Dan, anak-anakku, kuharap adalah insan-insan yang paling dahsyat cintanya kepada Allah dan kepadamu.
Dapat mengepakan sayap akhlakul karimah-nya dalam setiap langkah, seperti dirimu.
Sungguh, kerinduan yang terus menerus menariki jiwaku adalah sebab agung dan indahnya akhlakmu.

Jiwa berair kala mengingatmu, hati berair kala mendengar namamu, saraf-saraf mengendur seketika sebab mendengar keindahan dan keagunanmu.

Ya Rasul, sesungguhnya aku belum melihat sesuatu yang aku bahagia kala melihatnya, tapi aku sekuat mungkin yakin bahwa kelak aku akan melihatnya. Ya Rasul, salam alaika untukmu. Sematkan Rabbi, akhlakul karimah kekasih-Mu kepada anak keturunanku. Tusukan keindahan akhlak Rasul-Mu kepada hati-hati mereka. Hingga tak ada rongga untuk keburukan.

Ya Allah, penuhi lah hatiku dengan nasihat indah yang dapat menentramkan dan mendewasakan keturunanku. Sesungguhnya, Luqman adalah seorang yang amat cinta Allah dan Rasul-Nya. Dan dia adalah sebaik-baik sosok orang tua setelah Nabi Ibrahim, dan tak kudapati dirinya kecuali memenuhi keturunannya dengan butiran nasihat indah.

Alhamdulilah, telah kudendangkan jemari hingga menjelma menjadi kata-kata atas nama bahagia sebab jiwaku berair setelah diperdengarkan syair tentang manusia super indah nan agung.

Alhamdulilah, i love my prophet Muhammad, he's so beautiful more than a full moon night! Love you, ya Rasool.

Comments

Popular posts from this blog

Housewife Vs Homemaker

Housewife vs Homemaker? Apa ini? Dalam Bahasa Inggris, profesi IRT alias Ibu Rumah Tangga biasa disebut housewife . Karena ilmu bahasa Inggris saya nihil, jadi saya gak tau kenapa orang Inggris menamakan IRT itu dengan sebutan housewife ? Sebuah kata yang terdiri dari dua suku kata, "rumah" dan "istri". Kalau dibolehin untuk ngasih opini dari kelas sudra saya, mungkin maksudnya adalah seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah. Wah, keren. Lebih lengkapnya bisa mungkin cari di kamus EOD, Gais. Daripada penasaran, hehe. Gak salah memang kalau seorang IRT diartikan sebagai seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah, sebab memang begitu lah kenyataan yang sering terjadi di masyarakat. Namun, karena bahasa punya sifat inovatif, di mana dia bisa berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, bisa jadi kosakata housewife  dapat digantikan perannya menjadi homemaker . Wah, apa itu? Istilah homemaker  tercetu

Belajar Bahasa Jepang Sehari-hari

Di Rumah Orang Jepang biasanya sesaat setelah mereka bangun pagi, akan langsung menyapa keluarganya. Dengan ucapan selamat pagi, "Ohayou" . Mereka akan saling mendahului untuk menyapa dengan ucapan ini. Mari kita mulai percakapannya! Sakura : "Ohayou" Okaasan : "Ohayou" Otousan : "Ohayou" Kenta (Imouto) : "Ohayou" Sakura : Hayaku okiru ne, Kenta ha." Okaasan : "Sou ne. Kyou otona ni nattakara ne." Kenta : "Nande sore. Kyou shiken ga attakara." Otousan : " Yoku ganbatte ne . Jaa, ikanakya. Ittekimasu . " Okaasan : "A, itterashai ." Kenta to Sakura : " Itterashai ." Terjemahan Sakura : "Pagi." Ibu : "Pagi." Ayah : "Pagi" Kenta (adik laki-laki) : "Pagi." Sakura : "Kenta bangunnya cepet ya." Ibu : "Iya ya. Karena sekarang ma udah gede." Kenta : "Apaan sih. Aku bangun cepet karena ada ujian hari in

Asmaul Husna*

Saat mendengarkan iklan di radio MQ FM, saya terkesan oleh salah satu lagu di dalamnya. Lagu itu menyanyikan 99 nama-nama Allah yang baik dan agung, yakni Asmaul Husna. Lalu sadar kalau laguitu sangat menyentuh hati saya, saya buru-buru merekamnya. Dan lalu saya menangis ketika mendengarkannya. Alhamdulilah. Sudah dua minggu semnejak saya mendapatkan lagu baik itu. Lalu saya ingin sekali mengikuti lagu tersebut. Namun saya terbatas karena belum hafal lirik lagunya. Dengan beberapa kali mendengarkan lagu itu, saya pun menulis liriknya yang semoga sesuai dengan lagu tersebut. Saya masih belum tahu siapa gerangan sang biduannya. Mungkinkah Sami Yusuf? Hemm. Siapapun dia, semoga Allah menjaganya dengan sebaik-baik perlindungan ^^ Bdw, ini lanngsung saja saya lampirkan liriknya. Siapa tahu kalian sudah  punya lagunya tapi belum tahu liriknya. Hehe. Mari kita sharing . Yang bisa nyanyiin lagunya, ayo nyanyikan! Ya Allah...4x Ya Allah...4x Allahu antal malikul quddus... Wal jabbarul