![]() |
| Taken by Google |
Jika ada yang bertanya kepadaku tentang keinginanku sekarang-sekarang, mungkin aku akan menjawab dengan lantang, "Aku ingin pergi ke Mekkah!"
Ya, benar. Aku ingin sekali pergi ke Mekkah, menjadi tamu Allah. Berkunjung ke rumahnya tentu akan sangat menjadi obat bagi kerinduanku ini. Sebab, betapa aku merindukan Mekkah, Al balad yang dijanjikan sebagai negara yang paling aman dan barokah. Tempat di mana semua etnis muslim yang ada di dunia bertemu, menjadi sebuah saudara, betapa indahnya. Wajah-wajah penuh rindu kepada-Nya dan Rasul-Nya, tempat yang dulu pernah ditinggali kekasih-Nya, tempat yang dulu dijadikan dakwah sang purnama, tempat yang sekian lama menjadi sejarah tentang keberadaan Nabi Allah utusan Allah.
Ya, betapa aku ingin sekali berkunjung ke Mekkah. Aku ingin berkunjung ke Rawdha (makam Rasulullah S.A.W), aku juga ingin mencium batu surga, ingin melakukan thawwaf yakni mengelilingi kakbah sebanyak tujuh kali. Aku ingin melihat tapak kaki sang ayah para nabi yakni Nabi Ibrahim, dan masih banyak lagi.
Betapa aku ingin bertemu dengan orang-orang salih, yang akhlaknya mengguncang langit karena cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya. Betapa aku merindu bertemu dengan orang-orang zuhud semacam cucu Al Faruq (yakni Ummar bin Khattab) Salim bin Abdullah bin Ummar bin Khattab, kezuhudannya membuat jiwa terhempas ke dalam keindahan Islam, kezuhudannya yang begitu nikmat. MasyaAllah, betapa indahnya jika dipertemukan dengan orang-orang salih, tempat memintanya hanya Allah, tempat mengadunya hanya Allah, inginnya hanya dilihat Allah, dan segalanya hanya untuk Allah. Betapa indahnya, punya bumi dan planet segudang pun kalah jika kita punya jiwa yang hanya Allah tujuan kita. Sungguh, surga yang tujuh pun walau dimiliki akan sangat tidak cukup rasanya, sebab kita punya Allah. Hiks.
Ya Allah, Mekkah (Baladil amin) adalah tanah-Mu, tanah yang Kau berkahi, tanah yang Kau lindungi, tanah yang Kau ridhai. Adalah rumah-Mu di dalam-Nya, rumah yang suci, rumah yang dirindui milyaran makhluk di bumi. Duhai Rabb, sucikan lah daku jika aku ada takdir untuk berkunjung ke tanah-Mu. Hiasi jiwaku dengan asma-Mu saja jika aku ditakdirkan mengunjungi rumah-Mu. Dan kalau aku akan berangkat, sedangkan di sekitarku masih ada rumah yang kesusahan, maka biarkan aku menginfakan uangku sepenuhnya untuk memenuhi kebutuhan mereka, sehingga Kau ridha pada diriku.
Membundar (thawwaf) di antara bundaran penuh cinta itu adalah mimpiku yang sungguh indah. Dapat melihat Rawdha bagiku sudah sangat membuatku berbahagia.
Duhai Rabb, Kau lah yang berencana, aku perencana amatiran. Dengan kuasa-Mu aku bisa, dengan ridha-Mu aku bisa. Tanpa-Mu I'm nothing!

Comments
Post a Comment