Skip to main content

Menikmati Kehilangan

Kehilangan. Entah siapa di dunia ini yang mau merasakannya. Sepertinya tidak akan ada, walau saya bertanya pada seekor nyamuk kecil sekali pun. Ya, sebab kehilangan itu sesuatu yang sangat menyedihkan -dalam pandangan saya-. Di mana kita harus merelakan dan mengikhlaskan sesuatu yang selama ini sering kita bersamai. Mungkin membiasakan diri tanpa sesuatu yang sering membersamai kita itu lah momen yang sangat menyedihkan. Harus membiasakan diri. Masa membiasakan diri itu lah yang sangat berat. Oleh karenya, Bloggy ... miliki lah apa pun dengan perasaan kepemilikan yang sekedarnya saja. Agar ketika sesuatu itu hilang dari genggaman, kita bisa dengan ikhlas merelakan dan mengikhlaskannya. Miliki lah pemikiran bahwa semua yang kalian miliki adalah milik Allah, bukan milik kalian. Takdir apa pun yang kalian dapat, sesungguhnya itu baik untuk kalian. Ingat tidak, Allah pernah berfirman bahwa Allah tidak pernah menzalimi hamba-Nya, tetapi hamba-Nya lah yang menzalimi dirinya sendiri. 

Bagaimana agar sebuah kehilangan menjadi sesuatu yang nikmat? Saya berani bersumpah bahwa salah satu caranya adalah dengan cara menikmati kehilangan itu sendiri. 

Apa bisa semudah itu kah?
Tentu tidak. Orang yang bisa menikmati kehilangan adalah dia yang rasa kepimilikannya terhadap sesuatu itu sekitar 0-20%. Bisa jadi dia yang menikmati kehilangan itu sudah sadar bahwa dengan adanya kehilangan itu tanda bahwa dia akan menemukan sesuatu yang lebih baik dari yang telah hilang itu.

Jadi, jika kita ingin merubah kesedihan akan kehilangan kita harus tau, bahwa kita tidak punya kuota kepemilikan sama sekali terhadap sesuatu. Sebab, semuanya milik Allah. 

Dan, lagi kita harus pahami bahwa dengan adanya kehilangan itu pertanda bahwa kita akan menemukan sesuatu sebagai pengganti sesuatu yang hilang itu.

Ok, Guys. Kini, kehilangan bukan lagi suatu hal yang perlu kita tangisi berbulan-bulan, bukan? Maka tersenyum lah jika kehilangan itu sekarang tengah menyapamu. :D

*Dari seseorang yang pernah kehilangan ... kehilangan handphone-nya.

Comments

Popular posts from this blog

Housewife Vs Homemaker

Housewife vs Homemaker? Apa ini? Dalam Bahasa Inggris, profesi IRT alias Ibu Rumah Tangga biasa disebut housewife . Karena ilmu bahasa Inggris saya nihil, jadi saya gak tau kenapa orang Inggris menamakan IRT itu dengan sebutan housewife ? Sebuah kata yang terdiri dari dua suku kata, "rumah" dan "istri". Kalau dibolehin untuk ngasih opini dari kelas sudra saya, mungkin maksudnya adalah seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah. Wah, keren. Lebih lengkapnya bisa mungkin cari di kamus EOD, Gais. Daripada penasaran, hehe. Gak salah memang kalau seorang IRT diartikan sebagai seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah, sebab memang begitu lah kenyataan yang sering terjadi di masyarakat. Namun, karena bahasa punya sifat inovatif, di mana dia bisa berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, bisa jadi kosakata housewife  dapat digantikan perannya menjadi homemaker . Wah, apa itu? Istilah homemaker  tercetu...

Asmaul Husna*

Saat mendengarkan iklan di radio MQ FM, saya terkesan oleh salah satu lagu di dalamnya. Lagu itu menyanyikan 99 nama-nama Allah yang baik dan agung, yakni Asmaul Husna. Lalu sadar kalau laguitu sangat menyentuh hati saya, saya buru-buru merekamnya. Dan lalu saya menangis ketika mendengarkannya. Alhamdulilah. Sudah dua minggu semnejak saya mendapatkan lagu baik itu. Lalu saya ingin sekali mengikuti lagu tersebut. Namun saya terbatas karena belum hafal lirik lagunya. Dengan beberapa kali mendengarkan lagu itu, saya pun menulis liriknya yang semoga sesuai dengan lagu tersebut. Saya masih belum tahu siapa gerangan sang biduannya. Mungkinkah Sami Yusuf? Hemm. Siapapun dia, semoga Allah menjaganya dengan sebaik-baik perlindungan ^^ Bdw, ini lanngsung saja saya lampirkan liriknya. Siapa tahu kalian sudah  punya lagunya tapi belum tahu liriknya. Hehe. Mari kita sharing . Yang bisa nyanyiin lagunya, ayo nyanyikan! Ya Allah...4x Ya Allah...4x Allahu antal malikul quddus... Wal jabb...

Belajar Bahasa Jepang Sehari-hari

Di Rumah Orang Jepang biasanya sesaat setelah mereka bangun pagi, akan langsung menyapa keluarganya. Dengan ucapan selamat pagi, "Ohayou" . Mereka akan saling mendahului untuk menyapa dengan ucapan ini. Mari kita mulai percakapannya! Sakura : "Ohayou" Okaasan : "Ohayou" Otousan : "Ohayou" Kenta (Imouto) : "Ohayou" Sakura : Hayaku okiru ne, Kenta ha." Okaasan : "Sou ne. Kyou otona ni nattakara ne." Kenta : "Nande sore. Kyou shiken ga attakara." Otousan : " Yoku ganbatte ne . Jaa, ikanakya. Ittekimasu . " Okaasan : "A, itterashai ." Kenta to Sakura : " Itterashai ." Terjemahan Sakura : "Pagi." Ibu : "Pagi." Ayah : "Pagi" Kenta (adik laki-laki) : "Pagi." Sakura : "Kenta bangunnya cepet ya." Ibu : "Iya ya. Karena sekarang ma udah gede." Kenta : "Apaan sih. Aku bangun cepet karena ada ujian hari in...