Skip to main content

Mengolah Kejadian

Siang ini, setelah anak-anak pulang, saya ke perpustakaan sekedar untuk ngadem dan nemenin anak-anak yang belum dijemput. Tidak mau sia-sia, saya akhirnya mengambil sebuah buku di rak. Judul buku tersebut adalah, "Sejarah Penemuan". Isinya tentang penemuan-penemuan yang ada di dunia. Tulisannya dicetak menarik sebab itu bacaan anak. Namun, sebagai orang dewasa saya juga jadi asyik membacanya, he he.

Satu hal yang dapat saya petik dari kisah buku tadi adalah bahwa semua penemu besar yang pernah ada di dunia, yang pernah menemukan barang temuan yang dapat digunakan sampai sekarang adalah mereka yang pernah gagal. Tetapi, bedanya mereka dari orang-orang lainnya adalah bahwa kegagalan mereka tidak dijadikan penghalang untuk maju dan untuk mencoba lagi, tetapi kegagalan yang mereka alami dijadikan pelajaran berharga. Mereka mencari kesalahannya di mana kemudian mereka perbaiki, sehingga taraaa, hasilnya penemuan mereka menjadi fenomenal di seluruh dunia hingga mereka mendapatkan hak paten, masyaAllah.

Kegagalan. Hmmm. Saya pernah sepertinya mengalami satu kata ini. Sering -mungkin-. Tapi, masalahnya saya selalu telat dalam mengambil pelajaran dari kegagalan saya -hadeuh-. Entah karena semangat majunya kurang entah bagaimana, yang jelas semestinya kegagalan yang sering saya dapati harus memperkaya saya. Saya rasa Allah belum mengizinkan saja, he.

Baik lah, membaca buku ini seakan membangkitkan kembali cita-cita masa lampau saya yang ingin menjadi seorang ilmuwan Islam. Saya kadang bingung, saya harus menemukan apa, ya? :D Sebab semua hal sudah ditemukan di dunia. Ini lah pikiran sempit, semoga segera diperluas oleh Allah :D amin.

Bloggy, jadi lah penemu untuk dirimu sendiri. Mungkin sekarang kamu belum menemukan suatu temuan yang bisa membuat dunia mengalihkan pandangannya kepadamu, tapi semoga kamu bisa menemukan sesuatu dari dalam diri kamu yang dapat membawa iman kamu menjadi lebih baik dan keyakinan kamu kepada Allah semakin kuat.

Finally, keep fighting!

Comments

Popular posts from this blog

Housewife Vs Homemaker

Housewife vs Homemaker? Apa ini? Dalam Bahasa Inggris, profesi IRT alias Ibu Rumah Tangga biasa disebut housewife . Karena ilmu bahasa Inggris saya nihil, jadi saya gak tau kenapa orang Inggris menamakan IRT itu dengan sebutan housewife ? Sebuah kata yang terdiri dari dua suku kata, "rumah" dan "istri". Kalau dibolehin untuk ngasih opini dari kelas sudra saya, mungkin maksudnya adalah seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah. Wah, keren. Lebih lengkapnya bisa mungkin cari di kamus EOD, Gais. Daripada penasaran, hehe. Gak salah memang kalau seorang IRT diartikan sebagai seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah, sebab memang begitu lah kenyataan yang sering terjadi di masyarakat. Namun, karena bahasa punya sifat inovatif, di mana dia bisa berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, bisa jadi kosakata housewife  dapat digantikan perannya menjadi homemaker . Wah, apa itu? Istilah homemaker  tercetu

Belajar Bahasa Jepang Sehari-hari

Di Rumah Orang Jepang biasanya sesaat setelah mereka bangun pagi, akan langsung menyapa keluarganya. Dengan ucapan selamat pagi, "Ohayou" . Mereka akan saling mendahului untuk menyapa dengan ucapan ini. Mari kita mulai percakapannya! Sakura : "Ohayou" Okaasan : "Ohayou" Otousan : "Ohayou" Kenta (Imouto) : "Ohayou" Sakura : Hayaku okiru ne, Kenta ha." Okaasan : "Sou ne. Kyou otona ni nattakara ne." Kenta : "Nande sore. Kyou shiken ga attakara." Otousan : " Yoku ganbatte ne . Jaa, ikanakya. Ittekimasu . " Okaasan : "A, itterashai ." Kenta to Sakura : " Itterashai ." Terjemahan Sakura : "Pagi." Ibu : "Pagi." Ayah : "Pagi" Kenta (adik laki-laki) : "Pagi." Sakura : "Kenta bangunnya cepet ya." Ibu : "Iya ya. Karena sekarang ma udah gede." Kenta : "Apaan sih. Aku bangun cepet karena ada ujian hari in

Asmaul Husna*

Saat mendengarkan iklan di radio MQ FM, saya terkesan oleh salah satu lagu di dalamnya. Lagu itu menyanyikan 99 nama-nama Allah yang baik dan agung, yakni Asmaul Husna. Lalu sadar kalau laguitu sangat menyentuh hati saya, saya buru-buru merekamnya. Dan lalu saya menangis ketika mendengarkannya. Alhamdulilah. Sudah dua minggu semnejak saya mendapatkan lagu baik itu. Lalu saya ingin sekali mengikuti lagu tersebut. Namun saya terbatas karena belum hafal lirik lagunya. Dengan beberapa kali mendengarkan lagu itu, saya pun menulis liriknya yang semoga sesuai dengan lagu tersebut. Saya masih belum tahu siapa gerangan sang biduannya. Mungkinkah Sami Yusuf? Hemm. Siapapun dia, semoga Allah menjaganya dengan sebaik-baik perlindungan ^^ Bdw, ini lanngsung saja saya lampirkan liriknya. Siapa tahu kalian sudah  punya lagunya tapi belum tahu liriknya. Hehe. Mari kita sharing . Yang bisa nyanyiin lagunya, ayo nyanyikan! Ya Allah...4x Ya Allah...4x Allahu antal malikul quddus... Wal jabbarul