Taken by Google |
Siang tadi aku didatangi anak-anak bongsor dari kelas lima. Seperti biasa, mereka meraih tanganku lalu kemudian bersalaman. Sambil menunggu waktu iqomah tiba, mereka berleha-leha di dekatku sambil berkisah ringan dan menarik. Hmmm. Apa, ya? Apa lagi kalau bukan "suka-sukaan". Emang, ya kalau ngebahas kata yang satu ini gakan ada habisnya. Seruuu aja bawaannya.
Mereka tanpa malu bercerita kalau mereka sudah mulai suka-sukaan sama teman sekelasnya. Yaiyaaaa, sama lawan jenis, masa ... (tanda tanya besar) hehe. Salah satu anak memberikan aku kesempatan buat nebak siapa orang yang disukainya. Aku tebak pasti salah satu anak yang penampilannya keren dan gaul itu, deh. Rambutnya aja pakai minyak rambut, beuuuh. Eh, ternyata dugaanku salah. Ternyata lelaki yang dia suka adalah lelaki yang penampilannya biasa aja, kulitnya sering tersengat matahari, dan penampilanya biasa aja. Aku kaget. Ow. Katanya dia suka pada lelaki itu sebab dia jago ngaji. Beuuuuh. Udah, deh aku diam. Tak ingin komentar. Hihi.
Suka terkadang muncul dari rasa kagum. Entah kagum terhadap kemampuannya, sikap salihnya, dll. Dan kalau rasa suka itu dipendam-pendam, oh, bikin hati dan pikiran gak mau tenang, maunya mikirin doiii aja. Kalau kebablasan, bisa-bisa kita sendiri yang rugi. Orang yang disukai sama kita mungkin gak tau kegalauan kita di rumah. Dia santai saja. Tapi, lihat kita? Galau tiap malam mikirin si doi, ketawa-ketawa sendiri ngebayangin dan ngehayal sesuatu sama dia. Haduh, bener-bener, deeeh nguras energi dan waktu.
Nah, emang sih rasa suka itu gak bisa kita tangkis walau dengan jurus seribu bayangan ala si Naruto itu. Dan, mungkin sebagian kita malas untuk menangkisnya da menyenangkan tea, aheeey. Sah sah saja, sih. Kalau emang gak bikin rugi diri sendiri dan lingkungan. Tapi, saya yakin seyakin yakinnya kalau setan itu gakan luput menggoda umat Rasulullah SAW. Apalagi mudah banget setan masuk sama kita yang termasuk ke golongan si lemah imannya. Fiuhhh.
Suka-sukaan emang satu momen yang super asyik. Gak bisa dilupain. Tapiii, dari pada kita terjebak sama rasa suka yang gak maju dan gak mundur alias sukanya bikin kita rugi waktu dan energi, kita harus jago menghandle rasa suka tadi. Jangan berlebihan. Tah etaaa. Jangan berlebihan sebab Allah gak suka yang berlebihan. Apa adanya aja. Biarkan dia mengalir seperti arus air. Bahasa gaulnya mah let it flow, Guys! Hehe.
Nah, tapi kan ini masa-masanya. Ya, bener banget. Tulnget. Tapi, kalau emang beneran kita suka sama seseorang alias kagum sama kemampuan dan bakat yang ada pada dia, kita juga jangan mau kalah untuk terus menggali potensi baik kita yang saat ini terpendam. Kalau orang yang kita sukai itu banyak kemampuannya, apa mungkin dia suka sama yang biasa-biasa aja? Saya yakin dia juga suka sama perempuan yang gak biasa, kan? Yuhu, nah makanya mumpung belum terlambat mending kita sibukin diri kita aja dengan memperbaiki dan menggali potensi kita. Biar nanti Allah melihat usaha kita. Dengan begitu semoga kita benar-benar bisa berjodoh dengan lelaki yang kita kagumi itu.
Ok, Guys! Semangat untuk terus memperbaiki diri, ya. Tutup potensi setan masuk dan menggoda iman kita dengan segala trik liciknya! Pertebal iman untuk menangkis taktiknya. Kita pasti bisa bersama dengan orang yang kita suka, jika kita mau berusaha dan menjaga diri dari godaan setan. Yakin? Saya yakin seribu persen. :D
Comments
Post a Comment