Bismillah.
Seharian aku dan teman-teman di Sekolah Alam Bintaro disibukan dengan kegiatan outbound. Ya, sebab pada hari sebelumnya kami diajarkan bagaimana menangani anak ketika sedang outbond. Siang tadi kami roleplay, ada beberapa guru yang menjadi siswa ada pula guruyang menjadi pembinanya.
Satu kata untuk kegiatan hari ini, seru! Banyak pengalaman baru yang didapat. Tadi kelompokku namanya Sakura Berjaya. Kata Bu Maya, namanya seperti nama toko bangunan :D tapi wajah kami insyaAllah wajah-wajah pemilik toko bangunannya, Gais. Trust me!
Ngomong-ngomong soal kata trust, aku jadi kepikiran tantangan tadi. Salah satu nama tantangan yang harus kami lewati adalah Trust Fall. Beberapa orang di bawah menarik jaring dan salah seorang peserta berdiri di atas dan menjatuhkan dirinya ke bawah. Kenapa namanya Trust Fall? Ya, karena syarat permaian ini harus percaya sama yang di bawah. Kalau tidak percaya, keberanian kita susah buat ke luar .
Tadi aku ambil bagian dari peserta yang jatuh. Duhhhh, serem bangetttt. Serasa jatuh ke jurang. Wkwk. Beneran takut, walau awlanya yakin aku bisa, tapi saat pelaksanaan aku jadi grogi dan gemeteran. Sampai beberapa menit setelah turun dari tantangan tersebut, tubuhku masih saja gemeteran, mungkin ini benar-benar High Impact, ya? Hihi.
Sebeumnya, aku juga naik instalasi Landing Net. Kalau dilihat dari sudut pandang non-peserta, itu kayaknya mudah, lo! Tapi, grrrrr! Lag-lagi, setelah pelaksanaan, gak semudah yang dibayangkan! Butuh kefokusan, tekad yang kuat, keberanian, dan keyakinan bahwa semuanya baik-baik saja. Alhamdulilah dengan dukungan teman-teman, aku bisa melewati instalasi ini. Makasih!
Selanjutnya adalah panahan! Aku suka panahan, sebab ini salah satu olahraga sunah. Olahraga yang disarankan Rasulullah ribuan tahun lalu. Tapi, selama di Sabin ini aku baru dua kali mencoba panahan. Dan, terbukti lah dari hasilnya agak kurang bagus. Rasanya pengen banget punya panahan sendiri. :D
Selanjutnya, hal menarik yang tadi siang aku dapatkan adalah snack hari itu enak sekaliiiii! Aku suka. Semacam lemper tapi lebih besar dari lemper. Sejenis bacang tapi isinya wortel, irisan daging, dan errr gak tau lagi. Wkwk. Ditambah pakai sambal kacang, masyaAllah, makanan favorit dakuuuuh!
Alhamdulilah, walau pun dalam kondisi yang gak sepenuhnya sehat, lidah ini masih bisa merasakan kenikmatan masakan, terimakasih ya Allah.
Akhir kata, saat ini aku tumben bisa nulis di blog? Ya, soalnya aku sedang menghabiskan paket kuotaku yang besok mau habis, he ... he. Oh, iya, besok insyaAllah aku mudik, doakan, ya! Tapi, ngomong-ngomong, tahun depan, tepatnya bulan Januari, banyak sekali teman di Sabin yang mau menikah. Sedikit sedih tapi banyaknya bersyukur dan ikut bahagia. Tetap konsen memperbaiki diri agar bisa sama-sama merasakan hari bahagia itu nanti.
Lagi-lagi, FYI, malam ini daku begitu sedih mengingat beberapa hal terkait keinginan hati #tsah. Memang tidak ada yang bisa memahami kita 100% selain Allah. Bercerita ke manusia memang kita juga butuh, ya? Tapi, bercerita lah dahulu ke Allah, sebab dengan bercerita ke Allah dulu, hati jadi tenang, selebihnya baru cerita ke teman dekat. Kalau hati kita lagi jauh dari Allah, tentu kita akan mengutamakan bercerita ke teman dekat dan sahabat, tapi hasil yang didapat itu tidak akan sama dengan curhat ke Allah. Hasilnya mau tau? Kalau enggak puas, ya kesal. Pokoknya jangan jauh-jauh dan jangan biarkan kita jauh dari Allah. Gak enak banget. Jauhi maksiat karena dengan begitu Allah akan mau dekat. Beda, kalau kita deketinnya maksiat, ketenangan jiwa itu akan menjauh. Mari kita hebatkan aktivitas kita, Gais!
Sekian.
Comments
Post a Comment