Skip to main content

Manfaat Pernikahan untuk Emosi

Menikah? Wow. Satu topik yang gak ada habisnya untuk diulas. Sebuah pernikahan adalah impian semua orang. Siapa pun pasti ingin menikah, mengikat janji suci nan bahagia yang disaksikan oleh malaikat dan semesta. Mistaqan galiza. Dengan menikah, kita punya teman hidup yang menemani setiap perjalanan hidup. Dengan menikah, kita punya keturunan yang bisa meneruskan perjuangan kita. Dengan menikah, rasa cinta dapat tersalurkan. Sungguh, menikah itu adalah ibadah yang sangat membahagiakan.

Selama di sini, saya mengamati beberapa orang yang sudah dan belum menikah. Saya mendapati adanya perbedaan yang begitu mencolok dari keduanya. Terutama mengenai emosi. Beberapa laki-laki dan perempuan yang sudah menikah, cenderung memiliki emosi yang stabil ketimbang yang belum menikah. Orang yang sudah menikah cenderung merespon sesuatu itu dengan tenang, menimbang, dan kemudian baru mengungkapkan. Sedangkan orang yang belum menikah, cenderung meluapkan pendapat dengan emosi. Mungkin tidak semua lelaki yang belum menikah seperti ini, ya. Tapi, saat saya berinteraksi dengan perempuan yang belum dan sudah menikah, di sana juga tampak jelas perbedaannya dari segi emosional. Perempuan yang sudah menikah cenderung kalem, tenang, dan keibuan. Saat mereka menghadapi sesuatu yang tidak enak di hati, mereka tidak "pundungan" alias ngambek. Mereka cenderung menyimpan dan menyikapinya dengan dewasa. Tetapi, bagi perempuan yang belum menikah, saat mereka mendapatkan sikap yang kurang menyenangkan, mereka cenderung mengungkapkannya dengan muka, mimik, ekspresi, dan sikap. MasyaAllah, begitu jelas perbedaannya, ya? Apa kalian suka mengamatinya? 

Ini hanya sekelumit manfaat dari pernikahan. Tentunya masih segudang yang belum diungkap. Jadi, apakah kalian siap untuk menikah? Ayo berikhtiarrr.

Comments

Popular posts from this blog

Housewife Vs Homemaker

Housewife vs Homemaker? Apa ini? Dalam Bahasa Inggris, profesi IRT alias Ibu Rumah Tangga biasa disebut housewife . Karena ilmu bahasa Inggris saya nihil, jadi saya gak tau kenapa orang Inggris menamakan IRT itu dengan sebutan housewife ? Sebuah kata yang terdiri dari dua suku kata, "rumah" dan "istri". Kalau dibolehin untuk ngasih opini dari kelas sudra saya, mungkin maksudnya adalah seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah. Wah, keren. Lebih lengkapnya bisa mungkin cari di kamus EOD, Gais. Daripada penasaran, hehe. Gak salah memang kalau seorang IRT diartikan sebagai seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah, sebab memang begitu lah kenyataan yang sering terjadi di masyarakat. Namun, karena bahasa punya sifat inovatif, di mana dia bisa berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, bisa jadi kosakata housewife  dapat digantikan perannya menjadi homemaker . Wah, apa itu? Istilah homemaker  tercetu

Belajar Bahasa Jepang Sehari-hari

Di Rumah Orang Jepang biasanya sesaat setelah mereka bangun pagi, akan langsung menyapa keluarganya. Dengan ucapan selamat pagi, "Ohayou" . Mereka akan saling mendahului untuk menyapa dengan ucapan ini. Mari kita mulai percakapannya! Sakura : "Ohayou" Okaasan : "Ohayou" Otousan : "Ohayou" Kenta (Imouto) : "Ohayou" Sakura : Hayaku okiru ne, Kenta ha." Okaasan : "Sou ne. Kyou otona ni nattakara ne." Kenta : "Nande sore. Kyou shiken ga attakara." Otousan : " Yoku ganbatte ne . Jaa, ikanakya. Ittekimasu . " Okaasan : "A, itterashai ." Kenta to Sakura : " Itterashai ." Terjemahan Sakura : "Pagi." Ibu : "Pagi." Ayah : "Pagi" Kenta (adik laki-laki) : "Pagi." Sakura : "Kenta bangunnya cepet ya." Ibu : "Iya ya. Karena sekarang ma udah gede." Kenta : "Apaan sih. Aku bangun cepet karena ada ujian hari in

Asmaul Husna*

Saat mendengarkan iklan di radio MQ FM, saya terkesan oleh salah satu lagu di dalamnya. Lagu itu menyanyikan 99 nama-nama Allah yang baik dan agung, yakni Asmaul Husna. Lalu sadar kalau laguitu sangat menyentuh hati saya, saya buru-buru merekamnya. Dan lalu saya menangis ketika mendengarkannya. Alhamdulilah. Sudah dua minggu semnejak saya mendapatkan lagu baik itu. Lalu saya ingin sekali mengikuti lagu tersebut. Namun saya terbatas karena belum hafal lirik lagunya. Dengan beberapa kali mendengarkan lagu itu, saya pun menulis liriknya yang semoga sesuai dengan lagu tersebut. Saya masih belum tahu siapa gerangan sang biduannya. Mungkinkah Sami Yusuf? Hemm. Siapapun dia, semoga Allah menjaganya dengan sebaik-baik perlindungan ^^ Bdw, ini lanngsung saja saya lampirkan liriknya. Siapa tahu kalian sudah  punya lagunya tapi belum tahu liriknya. Hehe. Mari kita sharing . Yang bisa nyanyiin lagunya, ayo nyanyikan! Ya Allah...4x Ya Allah...4x Allahu antal malikul quddus... Wal jabbarul