Skip to main content

Kisah Mentoring di Ibnu Sina

Setiap hari Rabu, di level sekolah dasar Sekolah Alam Bintaro, diisi dengan kegiatan mentoring. Selama kurang lebih satu jam, anak-anak duduk manis di kelas. Setelahnya, mereka mengikuti kegiatan outbond, entah  itu naik instalasi atau berenang.

Kegiatan mentoring di sini, dibagi dua kategori, yaitu mentoring murajaah hafalan surat-surat pendek dari An-nas sampai At-tiin, selanjutnya adalah materi, seperti membahas tentang sabar, syukur, dll.

Selama menjadi seorang "murabbi" #halah, saya mementor anak-anak dengan materi yang dekat dengan kehidupan sehari-hari di sekolah. Mulai dari menjaga perasaan teman, melindungi teman dari keburukan lidah dan tangan, sampai berkisah tentang Rasulullah SAW, Alquran, dan fenomena-fenomena yang terjadi di dunia. 

Pernah suatu hari, saya mengisahkan keteladanan sikap Rasulullah SAW dengan beberapa gerakan, intonasi, dan  gambar, laiknya pendongeng profesional lakukan. Saya takjub! Awalnya anak-anak ribut -maklum kelas Ibnu Sina adalah kelas yang cerdas-cerdas, ngobrol terus-, saya tetap ke depan memulai bercerita. Setelah beberapa menit saya bercerita, saya menengok ke belakang, dan takjub. Semua mata anak-anak tertuju pada saya. Mendengarkan dengan seksama, serius, gak ada yang ngedip, huhu. Saya kemudian semakin PD dengan kemampuan saya menceritakan kisah Rasulullah dan Sekeranjang Jeruk. Akhirnya, cerita pun usai. Disambut teriakan kecewa anak-anak, "Yaaaah."

**Seru, lo! Berdongeng. Apalagi kalau anak-anak sudah menunjukan antusiasmenya. MasyaAllah, mata mereka gak akan ngedip, wajah mereka takan berpaling! Kita makin PD. Subhanallah.**

Kemarin, saya sempat menyampaikan mengenai keutamaan membaca dan mengahafal Alquran. Saya bercerita, bahwa seorang anak yang hafal Alquran, kelak di surga akan memberikan mahkota untuk kedua orang tuanya.
"Orang tua kita jadi raja, dong." Celetuk seorang anak. Teeeeng. Otakku berputar.
"Iya juga, ya. Baru ngeh. Hihi." Tidak lama, ada lagi celetukan dari mulut yang sama.
"Kita di sana jadi putra raja, ya?" Iya benerrr (lagi-lagi). Tapi, entah kenapa dia nyeletuk begini.
"Kita jadi pemulung, gak di sana?" Glek. Daku diam.
"Ya, jangan sampai kamu jadi pemulung di surga. Kita harus berusaha di dunia biar pas di akhirat kita gak jadi pemulung." Sebenarnya pengen ketawa guling-guling pas dia nyeletuk itu. Tapi, heeeei, jaga, yaaa. Jaga. Awas. Hehe.

Terus, aku paling senang bercerita ke anak-anak tentang kehidupan setelah mati, yakni kehidupan di akhirat. Sekalian me-review juga pelajaran PAI dengan tema yang -hampir- sama. MasyaAllah! Lagi-lagi mereka gak berkedip dan mengerubuti aku.
Sesekali mereka ngeri. Aku juga yang menceritakannya ngeri bangetttt. Sangat takut.
Aku bilang ke mereka pernah ada jenazah yang baru dikuburkan (karena ada kepentingan tertentu, kuburan itu digali lagi), padahal baru sehari, tapi jasad jenazah tersebut sudah rusak, penyok sana-sini, rambutnya tiba-tiba jadi putih. Anak-anakku takberkedip. Penasaran. Mereka menyimak dengan serius sampai selesai.
Aku bercerita hal tersebut agar anak-anakku yakin akan adanya akhirat. Yakin bahwa ada kehidupan setelah kehidupan di bumi ini, dan itu sesuatu yang sangat pasti. Satu-satunya nasehat paling ampuh untuk kita, yaaa mengingat akhirat.
Aku selalu berharap kepada Allah semoga anak-anakku termasuk anak yang "aware" sama kehidupan akhirat. Semoga mereka menjadi anak-anak yang cerdik, mempersiapkan bekal untuk kehidupannya di akhirat kelak. Aku selalu berharap Allah menjadikan anak-anakku cahaya-cahaya Islam.

Aku ingin melihat itu. :)

Comments

Popular posts from this blog

Housewife Vs Homemaker

Housewife vs Homemaker? Apa ini? Dalam Bahasa Inggris, profesi IRT alias Ibu Rumah Tangga biasa disebut housewife . Karena ilmu bahasa Inggris saya nihil, jadi saya gak tau kenapa orang Inggris menamakan IRT itu dengan sebutan housewife ? Sebuah kata yang terdiri dari dua suku kata, "rumah" dan "istri". Kalau dibolehin untuk ngasih opini dari kelas sudra saya, mungkin maksudnya adalah seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah. Wah, keren. Lebih lengkapnya bisa mungkin cari di kamus EOD, Gais. Daripada penasaran, hehe. Gak salah memang kalau seorang IRT diartikan sebagai seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah, sebab memang begitu lah kenyataan yang sering terjadi di masyarakat. Namun, karena bahasa punya sifat inovatif, di mana dia bisa berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, bisa jadi kosakata housewife  dapat digantikan perannya menjadi homemaker . Wah, apa itu? Istilah homemaker  tercetu

Belajar Bahasa Jepang Sehari-hari

Di Rumah Orang Jepang biasanya sesaat setelah mereka bangun pagi, akan langsung menyapa keluarganya. Dengan ucapan selamat pagi, "Ohayou" . Mereka akan saling mendahului untuk menyapa dengan ucapan ini. Mari kita mulai percakapannya! Sakura : "Ohayou" Okaasan : "Ohayou" Otousan : "Ohayou" Kenta (Imouto) : "Ohayou" Sakura : Hayaku okiru ne, Kenta ha." Okaasan : "Sou ne. Kyou otona ni nattakara ne." Kenta : "Nande sore. Kyou shiken ga attakara." Otousan : " Yoku ganbatte ne . Jaa, ikanakya. Ittekimasu . " Okaasan : "A, itterashai ." Kenta to Sakura : " Itterashai ." Terjemahan Sakura : "Pagi." Ibu : "Pagi." Ayah : "Pagi" Kenta (adik laki-laki) : "Pagi." Sakura : "Kenta bangunnya cepet ya." Ibu : "Iya ya. Karena sekarang ma udah gede." Kenta : "Apaan sih. Aku bangun cepet karena ada ujian hari in

Asmaul Husna*

Saat mendengarkan iklan di radio MQ FM, saya terkesan oleh salah satu lagu di dalamnya. Lagu itu menyanyikan 99 nama-nama Allah yang baik dan agung, yakni Asmaul Husna. Lalu sadar kalau laguitu sangat menyentuh hati saya, saya buru-buru merekamnya. Dan lalu saya menangis ketika mendengarkannya. Alhamdulilah. Sudah dua minggu semnejak saya mendapatkan lagu baik itu. Lalu saya ingin sekali mengikuti lagu tersebut. Namun saya terbatas karena belum hafal lirik lagunya. Dengan beberapa kali mendengarkan lagu itu, saya pun menulis liriknya yang semoga sesuai dengan lagu tersebut. Saya masih belum tahu siapa gerangan sang biduannya. Mungkinkah Sami Yusuf? Hemm. Siapapun dia, semoga Allah menjaganya dengan sebaik-baik perlindungan ^^ Bdw, ini lanngsung saja saya lampirkan liriknya. Siapa tahu kalian sudah  punya lagunya tapi belum tahu liriknya. Hehe. Mari kita sharing . Yang bisa nyanyiin lagunya, ayo nyanyikan! Ya Allah...4x Ya Allah...4x Allahu antal malikul quddus... Wal jabbarul