"Bagaimana mungkin aku mempunyai anak laki-laki, padahal tidak pernah ada orang (laki-laki) yang menyentuhku dan aku bukan seorang pezina!" (QS. Maryam: 20)
Apa kalian (para wanita) pernah membayangkan bagaimana perasaan Siti Maryam kala mengetahui akan hamil sedangkan ia tidak pernah tersentuh tangan lelaki? MasyaAllah, jika kita membayangkan sebagai sosok Siti Maryam yang ditakdirkan Allah mengandung sedangkan kita tidak pernah disentuh laki-laki, entah bagaimana perasaan kita. Mungkin sedih, takut, malu dan semacamnya. Sungguh berat. Pasti disangka yang macam-macam oleh orang. Begitu juga yang dialami oleh Siti Maryam. Wanita yang setengah hidupnya dihabiskan di dalam mihrab. Setiap detik waktunya digunakan untuk beribadah kepada Allah. Nafasnya adalah dzikir. Sungguh, kesuciannya tiada dua.
Tetapi Allah punya rencana indah untuknya. Rahimnya yang suci kelak akan diisi oleh seorang nabi Allah. Sungguh kesuciannya berbuah indah. Rahim sucinya kelak akan menjadi tempat tumbuhnya embrio seorang insan yang kelahiran dan kematiannya diberkahi Allah, tanpa bantuan seorang suami. Sungguh tidak dapat terbanyangkan perasaannya kala mendengar kabar gembira tersebut. Campur aduk.
Masa kehamilan dan kelahiran menjadi masa terberat baginya. Tidak sedikit orang-orang bertanya dan berburuk sangka kepadanya. Dan betapa pendekarnya ia menghadapi semuanya. Allah menguatkannya. --Bersambung
Comments
Post a Comment