Penjara? Hemm mungkin saat mendengar satu kata ini otak kita langsung berpikir macem-macem, mulai dari tempat kumpulnya para penjahat, dingin, dan tempat yang paling gak enak banget untuk ditinggali.
Wah kalo emang itu yang keluar di otak kita saat kita mendengar satu kata bernama penjara, tampaknya kita harus mengoreksi ulang. Kenapa? Soalnya tidak semua mereka yang pernah mengecap "kehidupan" di penjara sebagai seorang pembunuh, penjahat, pencuri, dan lain-lain. Meski memang tidak dapat dipungkiri bahwa untuk saat ini wajar jika perspektif kita pada penjara seperti yang disebutkan di atas tadi, karena kejahatan pada abad ini memang sangat luar biasa sekali tingginya.
Tapi mari kita tengok sejarah. Banyak sekali tokoh-tokoh besar yang pernah mengecap kehidupan penjara tetapi mereka bukanlah penjahat. Kita boleh saja berpendapat bahwa siapapun yang sudah pernah mengecap penjara adalah mereka yang punya masa lalu kelam, buruk, dan tidak manusiwi. Selepas menjalani hukuman negara, di masyarakat juga mereka mendapatkan hukuman sosial, berupa cemoohan dari para tetangga sekitar dan segala hal lainnya. Lalu bagaimana dengan nasib para tokoh yang pernah mengecap penjara? Kesalahan apa yang mereka buat sehingga membuat mereka masuk dan merasakan kehidupan dingin di balik jeruji besi? Apakah selepas mereka keluar dari penjara, kemudian mereka menjadi hina dan dicemooh masyarakat? Oke mari simak penjelasannya di bawah ini.
- Nabi Yusuf As.Masih ingat dengan kisah Nabi Yusuf As.? Nabi Yusuf adalah salah satu nabi Allah yang dianugerahi ketampanan luar biasa oleh Allah SWT. Kisah masa kecil Nabi Yusuf As. yang pernah dibuang ke sumur oleh saudara-saudaranya mungkin masih subur dalam ingatan kita. Semenjak kejadian itu, Nabi Yusuf akhirnya ditemukan dan dijual dengan harga murah. Semua kejadian tersebut membawanya kepada sebuah keluarga kaya, keluarga Al Aziz.
Ketampanan malaikat yang dimilikinya tak hanya membuat decak kagum setiap mata yang melihatnya, tapi juga istri sang tuan yang membelinya. Tak dapat dihindari, peristiwa Zulaikha yang merayu Nabi Yusuf pun terjadi. Dengan pertolongan Allah Nabi Yusuf As., dapat menghindari dan jauh lebih memilih dipenjarakan. Dengan dipenjara dia bisa mengurangi interaksi dengan kaum hawa.
Tinggal di penjara tak membuatnya hina. Malah itu adalah awal "karir"nya dalam dunia pemerintahan. Allah menganugerahkannya kemampuan dalam mentakwilkan mimpi. Dari kemampuannya tersebut akhirnya jadi jalan sang Raja mengangkatnya menjadi gubernur. Dia tidak hina tinggal di penjara. Dia menjadikan penjara sebagai tempat yang aman untuk wajah tampannya yang begitu memikat. Ingat bait doanya kepada Allah, "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai dari pada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan aku dari pada tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk memenuhi keinginan mereka dan tentulah aku termasuk orang yang bodoh." (tengok QS. Yusuf ayat 33)
MasyaAllah! Penjara bagi nabi Yusuf adalah tempat yang aman baginya. Nabi Yusuf dipenjarakan karena difitnah telah melukai tangan-tangan wanita yang diundang istri tuannya. Selama sembilan belas tahun nabi Yusuf mendekam di jeruji besi. Tapi tidak membuat dirinya hina dan buruk. - Ibnu TaymiyyahAbdul Abbas Taqiyuddin Ahmad bin Abdus Salam bin Abdullah bin Taimiyah al Harrani atau yang jauh lebih dikenal dengan nama Ibnu Taymiyyah adalah seorang jumhur ulama pada masanya. Lahir pada tanggal 22 Januari 1263 atau 10 Rabiul Awwal 661 H. Ia adalah anak lelaki yang cerdas. Kecerdasannya sudah tampak sejak usianya masih belia. Lahir di Harran, salah satu kota penting dan klasik yang ada di Turki.
Setengah masa hidupnya dinafkahkan untuk mengkaji ilmu dan kitab-kitab. Dengan karunia Allah ia menjadi seorang ulama yang amat disegani. Ditunggui fatwa -fatwanya. Sikapnya yang berani melawan kedzaliman yang dilakukan musuh-musuh Islam kepada para muslimin ternyata membuat dirinya tidak disukai oleh musuh Islam. Hingga membuatnya dijebloskan ke penjara yang dingin dengan beberapa fitnah yang ditujukan kepadanya.Ibnu Taymiyyah Tinggal di penjara tak membuat seinci pun pemikirannya terpenjara. Selama tinggal dipenjara Ibnu Taymiyyah tak berhenti mendakwahkan Islam, mewakafkan ilmu-ilmunya, dan memberikan pemikirannya yang jernih. Bahkan sosok "ulama"nya tetap berkibar meski dibalik jeruji besi. Hal ini terbukti karena banyak dari narapidana yang malah menjadi muridnya. MasyaAllah! - Dr. Yusuf Al-Qhardawi
Dr. Yusuf Al-Qhardawi Siapa yang tidak mengenal sosoknya? Seorang ulama besar berasal dari tanah para anbiya ini masih hidup hingga sekarang. Sungguh suatu rezeki masih bisa menemukan seorang ulama besar yang wara' selama masa hidup penulis. Meski tidak pernah bertemu dan bersua. Hanya bisa menyaksikan dan membaca berita dan "pemikirannya" di media, alhamdulilah. Lahir di desa Shafat at-Thurab tahun 1926 ini adalah seorang ulama yang amat disegani. Sudah banyak fatwa-fatwa yang dikeluarkan beliau dalam berbagai permasalahan umat muslim di dunia.
Sebagai seorang pemuda yang aktif dalam pergerakan "Ikhwanul Muslimin", Dr. Yusuf Al-Qhardawi dilirik penguasa Mesir saat itu sebagai onak dan duri yang mengganggu. Hingga tidak segan-segan ia dipenjarakan karena perannya dalam pergerakannya di organisasi yang didirikan oleh Hasan al-Bana ini.
Meski pernah mengecap kehidupan di penjara, tetapi itu semua tidak membuatnya menjadi buruk di mata dunia. Dia tetap menjadi seorang ulama yang disegani dan dinantikan setiap patah katanya. Sampai saat ini beliau sudah menulis sebanyak 125 buku yang membahas tentang fiqh dan semacamnya. MasyaAllah semoga Allah menjagamu ya, Shaikh. - Ir. Soekarno
Salah satu tokoh yang berpengaruh di Indonesia, adalah Ir. Soekarno. Pernah menjabat sebagai presiden pertama Indonesia, tetapi juga tidak dapat mencegahnya untuk mengecap kehidupan di penjara. Lelaki kelahiran Blitar ini pernah dipenjara di Banceuy, Bandung selama delapan bulan lamanya. Aktivitasnya yang aktif di PNI membuat negara Belanda yang pada masa itu masih menduduki Indonesia sebagai negara jajahan amat geram. Tidak tanggung-tanggung, sang proklamator Indonesia itu dipenjarakan di sel untuk rakyat jelata dan khusus bagi mereka yang tersandung kasus narkoba.
Meski tubuhnya ada di penjara, akan tetapi pemikirannya membuana. Tidak sedikit pun penjara menjadikan pemikiran dan pergerakannya terkunci. Di dalam penjara Banceuy ini pula Soekarno membuat pledoi yang dibacakan saat persidangan. Hingga saat ini pledoi tersebut masih bisa kita temukan di Gedung Indonesia Menggungat.
Itulah empat tokoh yang pernah "mengecap" kehidupan dingin di penjara. Apa benar mereka hina? Tentu tidak. Apa benar pemikiran mereka terpenjara? Juga tidak sama sekali. Jadi, jika otak kita masih menerjemahkan penjara adalah sebuah tempat paling hina di dunia, maka coba tengoklah sejarah.
Sekian, semoga bermanfaat.
Sekian, semoga bermanfaat.
Comments
Post a Comment