Gula Pasir (taken by Google) |
Gula. Salah satu bahan yang wajib ada di dapur nih. Selain bisa sebagai penyedap rasa masakan, gula juga teman kita saat pagi menjelang bersama dengan teh hangat. Bahan dasar dari gula pasir adalah tebu. Gula sendiri mengandung zat karbohidrat dan sukrosa (zat yang menjadikannya manis). Sifat gula adalah manis dan lengket -jika berada di tempat yang terbuka-. Inilah yang menyebabkan kenapa dia harus ditempatkan di toples yang tertutup rapat.
Berbicara mengenai gula, ada beberapa hikmah yang bisa kita pungut dari nya. Wah, masa sih? Apa itu? Yuk kita ulik.
Anak kecil yang makan Lolipop (taken by Google) |
Sifat gula yang manis membuat banyak orang menyukainya. Mulai dari anak kecil sampai orang dewasa. Mereka suka karena rasa manis itu tidak memberikan bahaya kepada mereka -jika dalam batas normal pemakaian-. Selain itu, karena sifat manisnya, mereka yang mengkonsumsi pun bisa merasakan kesuka citaan. Semua orang pasti suka sesuatu yang manis, kecuali mereka yang anti manis.
Lalu apa hikmah yang bisa didapat?
Tentunya rasa manis yang ada dalam gula, bisa kita ambil dan terapkan dalam diri kita. Diri kita ini pantas untuk memiliki sifat manis. Manis yang melebur dalam darah. Bukan manis buatan. Manis yang melekat dalam sifat dan tutur kata kita. Rasa manis dengan tidak membuat orang merasa terancam saat bersama kita. Dan sifat manis yang dapat memberikan rasa suka cita kepada yang didekatnya. Subhanallah! Betapa cantiknya jika "manis"nya gula itu ada di dalam jiwa dan raga kita :) .
Saat dekat dengan orang, mereka tidak merasa terancam oleh apapun. Mereka tidak merasa terancam oleh sifat dan perilaku kita. Setiap kedatangan kita orang-orang yang tadinya bersedih bisa jadi bersuka cita. Apakah kita bisa menjadi pribadi seperti itu? Menjadi pribadi yang manis seperti gula? Kita harus berlatih dan menjadikannya ada dalam diri dan karakter kita :). Siap? Jadi ingat jargon yang ada di Daarut Tauhiid. Rumus Tiga A nama jargonnya. A pertama aku aman bagimu. A kedua aku nyaman bagimu. Dan A ketiga adalah aku bermanfaat bagimu. Subhanallah. Sungguh, kita bisa manis dengan rumus Tiga A ini, Bloggy.
Saat dekat dengan orang, mereka tidak merasa terancam oleh apapun. Mereka tidak merasa terancam oleh sifat dan perilaku kita. Setiap kedatangan kita orang-orang yang tadinya bersedih bisa jadi bersuka cita. Apakah kita bisa menjadi pribadi seperti itu? Menjadi pribadi yang manis seperti gula? Kita harus berlatih dan menjadikannya ada dalam diri dan karakter kita :). Siap? Jadi ingat jargon yang ada di Daarut Tauhiid. Rumus Tiga A nama jargonnya. A pertama aku aman bagimu. A kedua aku nyaman bagimu. Dan A ketiga adalah aku bermanfaat bagimu. Subhanallah. Sungguh, kita bisa manis dengan rumus Tiga A ini, Bloggy.
Sifat gula yang kedua adalah lengket. Sifat gula yang satu ini mungkin bagi ibu-ibu tidak disukai. Kenapa? Karena bisa mengundang semut berduyun-duyun datang. Rumah bisa-bisa jadi tidak nyaman dan tidak enak untuk ditinggali jika ada semut-semut berkeliaran di rumah hanya karena ada gula yang menempel di meja makan. Hemmm.
Gula yang lengket itu karena berjatuhan di meja, sebenarnya hikmahnya bagus lo. Gini. Pernah kah ada teman, orang, atau apapun yang lengket banget sama kita? Gak mau pisah barang sedikit pun? Ada? Apa yang membuatnya bisa lengket dengan kamu, Bloggy? Pasti karena dia merasa nyaman dan bahagia bersama kamu. Sejatinya, ketika kita sudah punya sifat manis dalam diri kita seperti penjelasan pada hikmah dari sifat gula yang pertama, maka bonus yang akan didapatkan dari itu semua adalah sifat lengket!
Siapapun mereka yang sudah merasa aman, damai, nyaman, dan tentram saat bersama dengan kita, maka saya yakin orang itu tidak akan pernah mau pergi jauh dari sisimu. Dia akan menjadi makhluk paling lengket dan melekat di dunia. Dia tidak mau mencari "tempat" lain selain di sisimu. Buktikan saja deh.
Sungguh luar biasa ya hikmah dari gula ini. Benar kata Allah bahwa sesungguhnya semua yang Dia ciptakan sama sekali tidak mengandung kesia-siaan. Gula yang kita anggap biasa dan sepele pun ternyata mengandung hikmah yang sangat luar biasa, ya! Jika kita memikirkannya dan kita dapat bantuan dari Allah untuk berpikir tersebut. Nah, untuk itu teruslah minta kepada Allah agar diberikan kePEKAan terhadap semua ciptaan-Nya yang ada di sekitar dan di dunia ini. Agar kita semakin menyakini kebesaran-Nya.
Itulah postingan di weekend ini. For your information, di sini langit gelap. Tidak terelakan hujan pun tumpah. Waktu masih menunjukan pukul 11:31. Sebentar lagi akan adzan. Thank yooouuuuuuuu.
Comments
Post a Comment