My Doc |
Kematian merupakan sebuah pemutus segala kenikmatan. Kehidupan dunia yang melenakan ini, sekejap saja akan hilang dan musnah jika ajal sudah berada di kerongkongan. Sungguh, dialah pemutus segala-galanya. Kesenangan, kenikmatan dunia, kebahagiaan, dan semua yang mengikat kita di dunia diputuskan oleh satu nama bernama, ajal. Itulah sebuah kepulangan yang sebenarnya. Kepulangan yang haq, kepulangan menuju akhirat. Kematian bukanlah akhir, tetapi awal dari kehidupan kedua. Kehidupan di akhirat yang keberadaannya benar-benar ada dan nyata.
Dunia yang di mata Allah tidak bernilai ini, kadang membuat manusia lalai dan terbuai akan keindahannya. Hidup dengan beragam kecukupan dan kemewahan, tidak jarang membuat kita lupa akan Allah dan kampung halaman. Banyak kenikmatan di dunia yang membuat kita lupa untuk mempersiapkan segalanya. Mempersiapkan segala hal yang kelak kita butuhkan di akhirat sana, yang bisa menunjang kesejahteraan hidup kita di negeri akhirat. Sungguh kerugian yang begitu menyakitkan jika selama hidup di dunia lalai untuk mencari bekal akhirat. Bagaimana jika saat pulang tak ada bekal yang bisa kita pertanggung jawabkan di hadapan Allah untuk membela kita? Apa kita siap? Sungguh itu akhir yang amat menyedihkan. Jika saja saat kembalinya kita ke negeri akhirat dan ternyata bekal kita tidak cukup dan mumpuni, kita bisa merayu-Nya untuk kembali ke dunia agar bisa bersedekah, beramal soleh, dan lain-lain, maka mungkin semua orang yang sudag meninggal akan memintanya kepada Allah. Namun, itu hal yang mustahil.
Mumpung kita masih ada di dunia dan masih diberi kesempatan menghirup udara dan oksigen dengan tubuh yang sehat wal afiat, maka mari kita manfaatkan itu semua untuk mencari bekal untuk kepulangan nanti ke akhirat. Kematian tidak mengenal waktu dan menit. Dia datang jika memang sudah waktunya datang. Entah kita tengah tidur, makan, belum siap, atau pun sudah siap. Ajal tak mengenal itu semua. Sungguh kedatangannya tiba-tiba dan tak dapat diduga. Semua orang pasti tidak ingin kembalinya ia ke negeri akhirat dalam keadaan buruk dan dengan sangat menyakitkan. Itu bukan mimpi kita semua sebagai seorang muslim. Tentunya kita ingin kembali dengan baik, bagus di akhir. Setibanya di kampung halaman, kita bisa bertemu dan disapa oleh Allah, Rabb yang selama hidup kita sembahi, kita gantungi dengan banyaknya doa dan pinta-pinta kita. Sungguh itulah kembali yang sangat indah dan menyenangkan. Bisa bertemu dengan Rabb, yang selalu ada saat kita sendiri, mengawasi kita selama di dunia, dan tentunya yang mengurus kita setiap waktu setiap saat.
Apa kita sudah siap untuk kembali dengan baik? Mencapai akhir yang baik? Jika belum, ayo... ini dia amalan-amalan yang bisa membawa kita "pulang" dalam baik (insyaAllah)
- Lakukan kebaikan setiap saat meski itu hal yang kecil.Kita kadang suka meremehkan hal-hal kecil yang ada di sekitar kita. Saat ada jarum pentul di lantai, kita membiarkannya. Padahal bisa jadi jarum pentul kecil yang tak terlihat itu bisa membawa kita pada pertolongan Allah. Lakukan kebaikan setiap saat. Bagaimana caranya? Selalu berniat baiklah dalam segala urusan. Meski untuk aktivitas dan sesuatu yang kecil. Niatkanlah semuanya untuk Allah dan karena Allah. Dia Maha Tahu setiap hati yang berniat untuk-Nya, maka yakinlah Allah akan memperhitungkannya. Siappppp?
- Niatkan untuk mendapatkan akhir yang baik.
Agama ini menilai sebuah niat baik dengan satu kebaikan. Jika dia tidak melakukan kebaikan itu, maka pahala itu tetap dituliskan satu pahala kebaikan. Jika niat baik itu dilakukan, maka bonusnya makin merajalela. Begitu juga pada niat jelek, sekali kita bernita jelek, malaikat yang bertugas akan menuliskan satu keburukan di bukunya, namun jika niat itu tidak jadi dilakukan maka akan dihapus. Sungguh sangat menarik dan menguntungkan bagi mereka yang selalu berniat baik. Ini benar-benar menguntungkan! Juga, bagi mereka yang berniat jelek, sungguh mereka tidak dirugikan. Benar-benar adil. MasyaAllah. Maka tidak ada salahnya jika kita berniat dan bertekad untuk mendapatkan akhir yang baik dari sekarang, now. InsyaAllah, Allah yang Maha Tau semua niat akan membimbing kita menuju jalan yang baik di mana kita bisa menemukan kebaikan dan di akhir kita bisa pulang dengan selamat sentosa. - Harus bisa lebih dari orang lain agar bisa bermanfaat.Menjadi orang yang segala bisa membuat kita banyak dibutuhkan. Dan tentunya dengan memberikan manfaat kepada orang lain, bisa menjadi jalan kita "punya bekal" untuk pulang kampung. Syaratnya, lakukan semua itu semata-mata sebagai tanda syukur kita kepada Allah yang sudah menitipkan banyak potensi kepada kita. Setinggi apapun dan sebanyak apapun kita menyisihkan waktu untuk orang lain, jika kita melakukannya dengan ujub dan sombong, maka semua itu tak berarti di mata Allah. Allah hanya menyaring semua amal yang ikhlas, bersih, suci, hanya karena-Nya. Bukan karena apa-apa. Setidaknya terus lah mengupgrade niat kita.Nah, itulah tiga hal yang bisa kita lakukan untuk meraih kebaikan dan akhir yang baik. Karena dengan ketiga hal itu, pahala kebaikan kita akan terus menerus mengalir meski jasad kita terbenam dalam tanah. Sejatinya tombol penyukses semua ini adalah diri kita sendiri. Bersungguh-sungguh kah atau tidak, semuanya ada di tangan kita. Nyalakan tombolmu dan pulang lah dengan penuh rahmat-Nya.:)
Comments
Post a Comment