Skip to main content

That's My Style, Brooo!

Taken by Google


Suatu kali, saat saya membuka beranda facebook, ada status teman saya yang tengah marah-marah tidak terima gaya dan style dia dibajak orang. Dia teman saya di kampus. Saya menebak, gaya yang dia maksud adalah gaya fashionnya. Lekas saya berpikir, perlu kah kita marah?

Sebagai orang yang sering sekali bercuap-cuap di dunia maya terutama facebook, saya memang sering sekali mengeluarkan kata-kata dan gaya berbicara yang tidak biasa. Istilahnya trendsetter lah ya. Sengaja saya lakukan, karena saya memang ingin menjadi seorang pembuat trend. Dan tidak jarang pula saya mengikuti trend-trend yang lain juga dalam kehidupan saya. Kemudian, ada seorang teman yang sudah dekat dengan saya, selalu dan selalu mengikuti gaya saya. Mulai dari gaya tulisan, gaya bicara, dan gaya kerudung. Well, saya cuman bisa tersenyum saat suatu kali menstalking facebooknya. Saya tidak bisa marah, karena itu haknya. Ditambah, saya tidak punya hak karya untuk hal semacam itu. Itu menurut pendapat saya. Saat dia dengan gaya yang menurut saya itu mirip sekali dengan gaya saya, saya hanya berpikir, "Apa yang saya katakan itu datangnya dari Allah. Saya bisa apa? Itu hak dia. Tirulah. Selama itu baik." 

Saya tidak takut dia jauh lebih disukai banyak orang dengan gayanya itu. Saya tidak takut dia jauh lebih populer dibanding saya. Saya tidak takut dia jauh lebih disukai oleh seseorang dengan gaya dia itu. Saya tidak takut sama sekali. Karena bagi saya, itu bukan masalah. Kalo pun dia memang semakin disukai dan dikagumi banyak orang, itulah bagian dia, bagian saya? Ya, ini. Karena kadang saya juga sering meniru gaya orang lain dalam gaya saya. So, rasanya saya tak perlu marah dan takut jika gaya saya banyak diikuti oleh orang. Toh semua itu punya Allah, bukan punya saya. Saya cuman bagian dari perantara orang untuk tahu gaya itu. Hemmm. 

Intinya sekarang adalah tetaplah jadi diri sendiri. Tidak membebek pada orang lain. Kalo pun emang mau membebek, maka inovasikan dengan gaya dan karakter kalian sendiri. Itulah pembebek ulung. Hi...hi. Tidak usah menghabiskan banyak energi untuk marah-marah gara-gara gaya yang kita rasa adalah "ciptaaan" kita, dari kekreatifitasan kita yang sesuatu, yang padahal kita tidak punya sama sekali hak cipta. Hak cipta hanya pure dan mutlak punya Allah. Kita hanya mengolah kata dan dituntun Allah untuk menulis A, B, dan C. 


















So, apakah kalian akan marah? Jika gaya, style, kalian ditiru orang??? Tidak usah. Tersenyumlah saja. Allah know anything. We are nothing

Sekian, thank you.

Comments

Popular posts from this blog

Housewife Vs Homemaker

Housewife vs Homemaker? Apa ini? Dalam Bahasa Inggris, profesi IRT alias Ibu Rumah Tangga biasa disebut housewife . Karena ilmu bahasa Inggris saya nihil, jadi saya gak tau kenapa orang Inggris menamakan IRT itu dengan sebutan housewife ? Sebuah kata yang terdiri dari dua suku kata, "rumah" dan "istri". Kalau dibolehin untuk ngasih opini dari kelas sudra saya, mungkin maksudnya adalah seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah. Wah, keren. Lebih lengkapnya bisa mungkin cari di kamus EOD, Gais. Daripada penasaran, hehe. Gak salah memang kalau seorang IRT diartikan sebagai seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah, sebab memang begitu lah kenyataan yang sering terjadi di masyarakat. Namun, karena bahasa punya sifat inovatif, di mana dia bisa berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, bisa jadi kosakata housewife  dapat digantikan perannya menjadi homemaker . Wah, apa itu? Istilah homemaker  tercetu

Belajar Bahasa Jepang Sehari-hari

Di Rumah Orang Jepang biasanya sesaat setelah mereka bangun pagi, akan langsung menyapa keluarganya. Dengan ucapan selamat pagi, "Ohayou" . Mereka akan saling mendahului untuk menyapa dengan ucapan ini. Mari kita mulai percakapannya! Sakura : "Ohayou" Okaasan : "Ohayou" Otousan : "Ohayou" Kenta (Imouto) : "Ohayou" Sakura : Hayaku okiru ne, Kenta ha." Okaasan : "Sou ne. Kyou otona ni nattakara ne." Kenta : "Nande sore. Kyou shiken ga attakara." Otousan : " Yoku ganbatte ne . Jaa, ikanakya. Ittekimasu . " Okaasan : "A, itterashai ." Kenta to Sakura : " Itterashai ." Terjemahan Sakura : "Pagi." Ibu : "Pagi." Ayah : "Pagi" Kenta (adik laki-laki) : "Pagi." Sakura : "Kenta bangunnya cepet ya." Ibu : "Iya ya. Karena sekarang ma udah gede." Kenta : "Apaan sih. Aku bangun cepet karena ada ujian hari in

Ingin Seperti Amoeba

Amoeba. Pertama kali mendengar nama makhluk ini yakni ketika duduk di bangku SMA dalam pelajaran Biologi, ah entah SMP, ya, saya lupa, hehe. Guru Bilogi saya berkata bahwa amoeba adalah makhluk kecil yang berkembang biak dengan cara membelah diri. Wow. Menarik. Satu dari sekian makhluk ciptaan Allah SWT yang dahsyat! Taken by Google Saya suka pelajaran biologi, jadi jangan heran kalau masih agak ingat tentang pelajarannya (ah sombong), ups, tentunya ini berkat pertolongan Allah 'Azza wa Jalla. S aya bukan ahli biologi dan tidak akan membahas secara panjang lebar terkait makhluk kecil yang dahsyat ini. Saya ingin memetik hikmah indah dari apa yang sudah Allah SWT limpahkan kepada makhluk kecil tersebut. Sungguh benar bahwa dalam setiap penciptaan langit dan bumi terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi hamba yang mau berfikir dan semua ciptaan-Nya tidak ada yang sia-sia (cek Surat Al Imran ayat 190-191). Membelah diri adalah kemampuan yang dianugerahkan Allah SWT untuk