Skip to main content

Menciptakan Aura

Sudah dua minggu ini, setiap Sabtu saya mengikuti seminar mengenai Service Excellent bersama bapak Ardi Wilson. Satu hal yang membuat saya sadar adalah saat beliau bercerita bahwa sejak kecil dia sudah bercita-cita saya harus sukses, saya akan sukses, saya akan jadi  pengusaha. Keyakinan itu tertanam sampai pada akhirnya dia kini memang menjadi apa yang dia inginkan di masa lalu.


Saat melihat seorang Pak Ardi, seorang EO, memang "aura" pengusahanya tampak keluar dari dalam dirinya. Saya sendiri tidak paham awalnya sebelum beliau menyinggung masalah ini. Berbicara mengenai aura, kata orang saya punya itu. Hemm... apakah benar? Jika ditanya ini, saya hanya bisa tersenyum dan mulai berpikir, "Ah. Masa?" Tapi memang, saya tidak bisa memungkiri diri saya sendiri. Bahwa saya punya itu. Lama saya mengabaikan untuk meniliti diri saya yang kata orang punya aura. Karena saya sendiri tidak tahu menahu kenapa itu ada dalam diri saya? Sampai akhirnya, saya bertemu dengan pak Ardi di seminar ini, dan saya dapatkan jawaban atas tanda tanya saya selama ini.
Memang, jika boleh dikatakan, saya ini adalah seorang pemimpi. Mimpi saya banyak. Keinginan saya menjulang. Dan harapan saya mengerubungi pintu-pintu langit. Itu sejak dulu, saat saya masih bersekolah di bangku SMA. Saya ingin pergi ke Inggris, Amerika, Jerman, Belanda, Swiss, Irlandia, dan belahan dunia lainnya. Saya sudah punya keinginan itu sejak umur saya enam belas tahun. Dan keinginan itu berawal karena saya sering mendengarkan  lagu-lagu barat yang mampu membawa saya terdampar di tanah-tanah mereka. Seringnya saya dicekoki film-film barat oleh kakak  saya yang seorang mahasiswa bahasa Inggris di UNJ. Seringnya saya disuguhi buku-buku tentang pengetahuan mengenai kehidupan di dunia, terutama Eropa. Dan itu seakan sudah melekat dari dalam diri saya. Saya ingin sekali ke sana. Tanah mereka seakan memanggil-manggil saya agar dikunjungi. Yang tidak kalah banyaknya adalah keyakinan saya. Saya yakin dan sangat yakin suatu hari nanti saya bisa ke sana. Menginjakan kaki di tanah biru. Saya yakinnn... keyakinan saya jauh lebih menjulang dibanding keinginan-keinginan tadi. 

My Doc
Mimpi-mimpi dan keyakinan yang menggema dalam diri saya inilah "mungkin" salah satu alasan mengapa ada sebuah aura dalam diri saya.  Keoptimisan yang muncul menarik aura itu datang dan melekat ke dalam jiwa saya. Saya bersyukur dan tentunya ini harus jadi sebuah landasan untuk saya menggapai mimpi-mimpi saya. Terus bermimpi dan terus berusaha menggapainya satu demi satu. 





















Allah tahu siapa yang punya aura dan tidak. Saya hanya mengira dan Allah yang jauh lebih tau, he.

Kalian ingin juga punya aura itu? Lekaslah menanamkan keyakinan mantap dalam  diri kalian. Hingga dengan keyakinan yang mantap itu, aura-aura berlari ke arah kalian. Semangat mensukseskan diri kalian sendiri.

Comments

Popular posts from this blog

Housewife Vs Homemaker

Housewife vs Homemaker? Apa ini? Dalam Bahasa Inggris, profesi IRT alias Ibu Rumah Tangga biasa disebut housewife . Karena ilmu bahasa Inggris saya nihil, jadi saya gak tau kenapa orang Inggris menamakan IRT itu dengan sebutan housewife ? Sebuah kata yang terdiri dari dua suku kata, "rumah" dan "istri". Kalau dibolehin untuk ngasih opini dari kelas sudra saya, mungkin maksudnya adalah seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah. Wah, keren. Lebih lengkapnya bisa mungkin cari di kamus EOD, Gais. Daripada penasaran, hehe. Gak salah memang kalau seorang IRT diartikan sebagai seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah, sebab memang begitu lah kenyataan yang sering terjadi di masyarakat. Namun, karena bahasa punya sifat inovatif, di mana dia bisa berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, bisa jadi kosakata housewife  dapat digantikan perannya menjadi homemaker . Wah, apa itu? Istilah homemaker  tercetu

Belajar Bahasa Jepang Sehari-hari

Di Rumah Orang Jepang biasanya sesaat setelah mereka bangun pagi, akan langsung menyapa keluarganya. Dengan ucapan selamat pagi, "Ohayou" . Mereka akan saling mendahului untuk menyapa dengan ucapan ini. Mari kita mulai percakapannya! Sakura : "Ohayou" Okaasan : "Ohayou" Otousan : "Ohayou" Kenta (Imouto) : "Ohayou" Sakura : Hayaku okiru ne, Kenta ha." Okaasan : "Sou ne. Kyou otona ni nattakara ne." Kenta : "Nande sore. Kyou shiken ga attakara." Otousan : " Yoku ganbatte ne . Jaa, ikanakya. Ittekimasu . " Okaasan : "A, itterashai ." Kenta to Sakura : " Itterashai ." Terjemahan Sakura : "Pagi." Ibu : "Pagi." Ayah : "Pagi" Kenta (adik laki-laki) : "Pagi." Sakura : "Kenta bangunnya cepet ya." Ibu : "Iya ya. Karena sekarang ma udah gede." Kenta : "Apaan sih. Aku bangun cepet karena ada ujian hari in

Ingin Seperti Amoeba

Amoeba. Pertama kali mendengar nama makhluk ini yakni ketika duduk di bangku SMA dalam pelajaran Biologi, ah entah SMP, ya, saya lupa, hehe. Guru Bilogi saya berkata bahwa amoeba adalah makhluk kecil yang berkembang biak dengan cara membelah diri. Wow. Menarik. Satu dari sekian makhluk ciptaan Allah SWT yang dahsyat! Taken by Google Saya suka pelajaran biologi, jadi jangan heran kalau masih agak ingat tentang pelajarannya (ah sombong), ups, tentunya ini berkat pertolongan Allah 'Azza wa Jalla. S aya bukan ahli biologi dan tidak akan membahas secara panjang lebar terkait makhluk kecil yang dahsyat ini. Saya ingin memetik hikmah indah dari apa yang sudah Allah SWT limpahkan kepada makhluk kecil tersebut. Sungguh benar bahwa dalam setiap penciptaan langit dan bumi terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi hamba yang mau berfikir dan semua ciptaan-Nya tidak ada yang sia-sia (cek Surat Al Imran ayat 190-191). Membelah diri adalah kemampuan yang dianugerahkan Allah SWT untuk