Skip to main content

Husnul dan Su'ul Khotimah

Taken by Google





Semua orang bermimpi untuk menjadi manusia yang baik di akhirnya. Meninggal dengan ketenangan dan kemudahan. Tak ada rasa sakit yang menghunus. Tak ada jerit yang mencekam. Tak ada bandit yang menghadang. Sungguh kepulangan yang amat menjadi impian. Namun, siapa yang bisa menghalau? Jika nyatanya ada seseorang yang kematiannya menyisakan pelajaran untuk kita. Entah itu untuk semakin melatih diri agar berusaha mempersiapkan semuanya. Entah untuk membuat kita sadar, bahwa semua perbuatan benar-benar akan dimintai pertanggung jawabannya.

Sebenarnya makna Husnul dan Su'ul Khotimah itu tidak hanya berlaku bagi kematian saja. Akan tetapi juga berlaku di setiap ranah peristiwa dan aktivitas kita sehari-hari. Seorang pekerja yang dikeluarkan dengan tidak hormat, dengan penuh penghormatan. Seorang pejabat yang dicabut pangkatnya dengan tidak hormat, dengan penuh penghormatan juga merupakan contoh dari makna Husnul dan Su'ul Khotimah di sudut lain selain kematian.

Mungkin ada sebagian dari kita yang pernah mengalami kejadian di atas. Dikeluarkan atau keluar. Dilepaskan atau melepaskan. Ada sebuah kesan yang amat tentram manakala kita mendengar keluar dengan cara yang baik. Namun seketika kita akan merasa penasaran dan tidak enak hati saat mendengar kata dikeluarkan ditambah jika menggunakan embel-embel dengan tidak hormat. Sungguh, yang mendengarnya selain merasa penasaran, kenapa sampai begitu, kita juga mungkin akan berpikir, betapa malunya dia yang dikeluarkan secara tidak hormat itu.

Husnul  khotimah [akhir yang baik] sangat penting untuk kita kejar. Tidak hanya untuk kematian, tapi juga untuk semua hal. Akhir yang baik itu tidak akan didapatkan jika awalnya tidak baik. Jadi untuk menggapai akhir yang baik, sudah seharusnya kita membaikan yang di awal. 

Berbicara mengenai baik di awal, salah satu cara agar kita mulai membiasakan diri dengan sesuatu yang baik di awal, maka mulailah dari hal-hal yang kecil di rumah. Seperti mengawali hari dengan mendengarkan yang baik-baik [tausyiah, bacaan qur'an, lagu-lagu positif, dll]. Dengan mengawali hari dengan sesuatu yang baik, maka syaraf-syaraf positif akan aktif sehingga kita bisa menularkan kepositifan itu kepada orang-orang yang kita temui, dan tentunya kita akan menjalani aktivitas seharian dengan yang positif pula. Dan insyaAllah akhir yang baik akan kita dapatkan, jika kita terus berkumpul dengan kebaikan.

Sama halnya dalam bekerja. Jika kita ingin meraih akhir yang baik, maka setiap waktu kita harus dalam putaran kebaikan itu sendiri. Bekerja dengan ikhlas, tidak mengharapkan apa-apa dari manusia, bekerja berkhualitas, bekerja keras, dan bekerja tuntas. Awal yang baik akan menentukan tengah dan akhir. Dengan istiqamah dari awal untuk terus dalam kebaikan, insyaAllah dengan izin Allah kita akan meraih akhir yang baik.

Dear Bloggy yang baik... kita gak tau amalan mana yang akan membawa kita pada akhir yang baik, yang jelas, teruslah berbuat baik, dengan cara yang baik, biar Allah yang menuntun kebaikan itu membawa kita pada kebaikan di awal, tengah, dan akhir. Aamiin.

Bandung, 160316

Comments

Popular posts from this blog

Housewife Vs Homemaker

Housewife vs Homemaker? Apa ini? Dalam Bahasa Inggris, profesi IRT alias Ibu Rumah Tangga biasa disebut housewife . Karena ilmu bahasa Inggris saya nihil, jadi saya gak tau kenapa orang Inggris menamakan IRT itu dengan sebutan housewife ? Sebuah kata yang terdiri dari dua suku kata, "rumah" dan "istri". Kalau dibolehin untuk ngasih opini dari kelas sudra saya, mungkin maksudnya adalah seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah. Wah, keren. Lebih lengkapnya bisa mungkin cari di kamus EOD, Gais. Daripada penasaran, hehe. Gak salah memang kalau seorang IRT diartikan sebagai seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah, sebab memang begitu lah kenyataan yang sering terjadi di masyarakat. Namun, karena bahasa punya sifat inovatif, di mana dia bisa berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, bisa jadi kosakata housewife  dapat digantikan perannya menjadi homemaker . Wah, apa itu? Istilah homemaker  tercetu

Belajar Bahasa Jepang Sehari-hari

Di Rumah Orang Jepang biasanya sesaat setelah mereka bangun pagi, akan langsung menyapa keluarganya. Dengan ucapan selamat pagi, "Ohayou" . Mereka akan saling mendahului untuk menyapa dengan ucapan ini. Mari kita mulai percakapannya! Sakura : "Ohayou" Okaasan : "Ohayou" Otousan : "Ohayou" Kenta (Imouto) : "Ohayou" Sakura : Hayaku okiru ne, Kenta ha." Okaasan : "Sou ne. Kyou otona ni nattakara ne." Kenta : "Nande sore. Kyou shiken ga attakara." Otousan : " Yoku ganbatte ne . Jaa, ikanakya. Ittekimasu . " Okaasan : "A, itterashai ." Kenta to Sakura : " Itterashai ." Terjemahan Sakura : "Pagi." Ibu : "Pagi." Ayah : "Pagi" Kenta (adik laki-laki) : "Pagi." Sakura : "Kenta bangunnya cepet ya." Ibu : "Iya ya. Karena sekarang ma udah gede." Kenta : "Apaan sih. Aku bangun cepet karena ada ujian hari in

Ingin Seperti Amoeba

Amoeba. Pertama kali mendengar nama makhluk ini yakni ketika duduk di bangku SMA dalam pelajaran Biologi, ah entah SMP, ya, saya lupa, hehe. Guru Bilogi saya berkata bahwa amoeba adalah makhluk kecil yang berkembang biak dengan cara membelah diri. Wow. Menarik. Satu dari sekian makhluk ciptaan Allah SWT yang dahsyat! Taken by Google Saya suka pelajaran biologi, jadi jangan heran kalau masih agak ingat tentang pelajarannya (ah sombong), ups, tentunya ini berkat pertolongan Allah 'Azza wa Jalla. S aya bukan ahli biologi dan tidak akan membahas secara panjang lebar terkait makhluk kecil yang dahsyat ini. Saya ingin memetik hikmah indah dari apa yang sudah Allah SWT limpahkan kepada makhluk kecil tersebut. Sungguh benar bahwa dalam setiap penciptaan langit dan bumi terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi hamba yang mau berfikir dan semua ciptaan-Nya tidak ada yang sia-sia (cek Surat Al Imran ayat 190-191). Membelah diri adalah kemampuan yang dianugerahkan Allah SWT untuk