Skip to main content

Berlari atau Ditinggalkan

Taken by Google
Kebanyakan dari kita bangga dengan pengetahuan yang sudah dimiliki. Dengan adigungnya merasa cukup sehingga tidak berusaha lagi mencari dan mengupgrade pengetahuan, ilmu, akal, pikiran, khazanah, dan lain-lain. Ini merupakan sikap orang yang sombong. Sikap salah satu orang yang tidak disukai Allah SWT, yang sangat melarang hambanya untuk punya rasa satu ini.

Sikap qanaah -merasa cukup- sejatinya bukan untuk ilmu dan perbaikan diri, tetapi untuk penghasilan rezeki yang diperoleh suami untuk anak istri. Sungguh, sikap qanaah benar-benar terlarang jika dalam konteks ilmu pengetahuan, perbaikan diri, dan mengupgrade diri. 

Salah satu hal yang bisa kita peroleh dari sikap qanaah -merasa cukup- terhadap ilmu pengetahuan dan perbaikan diri adalah tertinggalnya kita oleh zaman. Jika kita merasa cukup terhadap ilmu yang kita punya, maka sungguh kita akan tertinggal. Orang-orang sudah naik pesawat, kita masih berkutat di kamar. Sungguh hal yang sangat menyakitkan, bukan?

Ada pun sikap qanaah  -merasa cukup- yang ditempatkan pada penghasilan suami, kita akan menjadi seorang pesyukur yang hebat. Merasa puas akan apa yang diperoleh suami, inilah tanda dari istri solehah dambaan umat.

Berlarilah dan janganlah merasa cukup dalam mengejar ilmu, mengejar ketertinggalan, mengejar perbaikan diri setiap waktu sepanjang hayat. Ingatkah akan pesan Rasulullah SAW yang mengatakan bahwa seorang muslim wajib menuntut ilmu dari buaian sampai liang lahat? Berikut hadits lengkapnya:

 اطْلُبُوْا الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ إِلَى اللَّحْد 
Carilah ilmu sejak bayi hingga ke liang kubur.”

Subhanallah. Sebuah pembelajaran bagi kita untuk benar-benar berlari mengejar ilmu dan perbaikan diri, ya!

Hakikat dari menuntut ilmu sendiri bukan untuk kepentingan pribadi. Ada hakikat yang lebih penting yaitu agar bisa bermanfaat untuk sesama. Sesuai dengan hadits yang disampaikan Rasulullah SAW yang berbunyi:

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’no:3289).
Dengan konsep berlari dalam menuntut ilmu, memperbaiki diri, memperkaya khazanah keilmuan, maka kita tidak akan menjadi korban perubahan dan  tidak akan tertinggal. Larilah mengejar ilmu, dan gapailah ilmu tersebut dengan mengkonsepnya untuk kebermanfaatan bagi sesama. Maka sungguh, ilmu itu akan menjadi cahaya dan penolong bagi kita di akherat kelak. Allah SWT sungguh menghargai hamba yang berilmu dan yang mencari ilmu. Beberapa orang yang punya ilmu dihormati di masyarakat, dipercayai, dan itulah cara Allah untuk meninggikan derajat orang-orang yang berilmu sesuai dengan firman-Nya dalam QS. Al-Mujadilaah ayat 11 yang berbunyi:
"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat."
Sejatinya ilmu yang ada pada kita adalah karunia Allah. Berkat kemurahan-Nya, Ia masih mau menitipkan ilmu-Nya kepada kita. Maka tidak ada kesempatan untuk kita bersikap ujub dan sombong. Karena tidak sulit untuk Allah mencabutnya. Dan sikap qanaah terhadap ilmu bukan hal yang bagus.
So, berlarilah mengejar ilmu.  Atau kah kita mau ditinggalkan? Itu pilihan kita, ada di tangan kita.

Comments

Popular posts from this blog

Housewife Vs Homemaker

Housewife vs Homemaker? Apa ini? Dalam Bahasa Inggris, profesi IRT alias Ibu Rumah Tangga biasa disebut housewife . Karena ilmu bahasa Inggris saya nihil, jadi saya gak tau kenapa orang Inggris menamakan IRT itu dengan sebutan housewife ? Sebuah kata yang terdiri dari dua suku kata, "rumah" dan "istri". Kalau dibolehin untuk ngasih opini dari kelas sudra saya, mungkin maksudnya adalah seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah. Wah, keren. Lebih lengkapnya bisa mungkin cari di kamus EOD, Gais. Daripada penasaran, hehe. Gak salah memang kalau seorang IRT diartikan sebagai seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah, sebab memang begitu lah kenyataan yang sering terjadi di masyarakat. Namun, karena bahasa punya sifat inovatif, di mana dia bisa berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, bisa jadi kosakata housewife  dapat digantikan perannya menjadi homemaker . Wah, apa itu? Istilah homemaker  tercetu

Belajar Bahasa Jepang Sehari-hari

Di Rumah Orang Jepang biasanya sesaat setelah mereka bangun pagi, akan langsung menyapa keluarganya. Dengan ucapan selamat pagi, "Ohayou" . Mereka akan saling mendahului untuk menyapa dengan ucapan ini. Mari kita mulai percakapannya! Sakura : "Ohayou" Okaasan : "Ohayou" Otousan : "Ohayou" Kenta (Imouto) : "Ohayou" Sakura : Hayaku okiru ne, Kenta ha." Okaasan : "Sou ne. Kyou otona ni nattakara ne." Kenta : "Nande sore. Kyou shiken ga attakara." Otousan : " Yoku ganbatte ne . Jaa, ikanakya. Ittekimasu . " Okaasan : "A, itterashai ." Kenta to Sakura : " Itterashai ." Terjemahan Sakura : "Pagi." Ibu : "Pagi." Ayah : "Pagi" Kenta (adik laki-laki) : "Pagi." Sakura : "Kenta bangunnya cepet ya." Ibu : "Iya ya. Karena sekarang ma udah gede." Kenta : "Apaan sih. Aku bangun cepet karena ada ujian hari in

Ingin Seperti Amoeba

Amoeba. Pertama kali mendengar nama makhluk ini yakni ketika duduk di bangku SMA dalam pelajaran Biologi, ah entah SMP, ya, saya lupa, hehe. Guru Bilogi saya berkata bahwa amoeba adalah makhluk kecil yang berkembang biak dengan cara membelah diri. Wow. Menarik. Satu dari sekian makhluk ciptaan Allah SWT yang dahsyat! Taken by Google Saya suka pelajaran biologi, jadi jangan heran kalau masih agak ingat tentang pelajarannya (ah sombong), ups, tentunya ini berkat pertolongan Allah 'Azza wa Jalla. S aya bukan ahli biologi dan tidak akan membahas secara panjang lebar terkait makhluk kecil yang dahsyat ini. Saya ingin memetik hikmah indah dari apa yang sudah Allah SWT limpahkan kepada makhluk kecil tersebut. Sungguh benar bahwa dalam setiap penciptaan langit dan bumi terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi hamba yang mau berfikir dan semua ciptaan-Nya tidak ada yang sia-sia (cek Surat Al Imran ayat 190-191). Membelah diri adalah kemampuan yang dianugerahkan Allah SWT untuk