Skip to main content

Indahnya Hidup dengan Wudhu Part II

Taken by Google
Melanjutkan tulisan saya pada tahun 2013 lalu yang membahas tentang wudhu, saya ingin sedikit menambahkan mengenai keutamaan wudhu yang 'baru' saja saya dapatkan setelah dua tahun lamanya.

Sungguh memang semua yang diperintahkan oleh Allah SWT kepada hambanya mengandung  hikmah yang amat besar untuk kebaikan hamba itu sendiri. Termasuk wudhu. Salah satu 'ritual' yang selalu kita lakukan saat kita  akan sholat.

Semenjak saya merasakan langsung kenikmatan menjaga wudhu, saya berusaha untuk terus menjaga wudhu. Akhir-akhir ini insyaAllah saya pun sudah mulai konsisten lagi menjaga wudhu  ke mana-mana. [mohon doanya ya, Bloggy]

Karena kebaikan Allah memberikan saya kesempatan untuk membaca, saya pernah membaca sebuah artikel yang membahas tentang air dan kulit. Betapa tercengangnya saya ketika mengetahui bahwa bagian-bagian tubuh atau tepatnya kulit-kulit yang terkena air wudhu merupakan area sensitif. Maksudnya area sensitif? Ya, mereka adalah kulit-kulit yang sangat mudah tertempeli debu-debu dan bakteri-bakteri. Apabila tidak terkena air, maka debu dan bakteri-bakteri tersebut akan menempel dan melekat di kulit dan tentunya akan sangat menggangu. Kulit-kulit yang terbasuhi air wudhu setiap hari sebanyak lima kali akan terjaga kebersihan dan kesegarannya. Jangan heran saat kita melihat wajah orang-orang yang ahli wudhu dan ahli ibadah wajah mereka akan tampak jauh lebih muda dan segar.

Saya melihat khasiat wudhu tersebut langsung dari wajah-wajah guru saya di kantor. Wajah mereka sungguh masih segar, bersih, dan bercahaya. Padahal usia mereka sudah tidak muda lagi. Masya'Allah!

Juga, saya merasakannya sendiri. Kulit yang dibasuhi air wudhu lima kali atau lebih dalam sehari, membuat wajah saya tampak kencang dan bersih. Masya'Allah. Dan sungguh nikmat sekali saat membasuh satu persatu anggota tubuh yang wajib dibasuhi. Batin seakan ikut tersirami air yang sejuk. Pikiran menjadi relaks karena tersentuh air yang menyejukan. Inilah mengapa wajah-wajah orang yang suka berwudhu itu enak dan nyaman untuk dilihat. Karena selain mereka 'terbersihkan' dari luar, batin mereka ikut 'terbersihkan' juga. Sungguh besar karunia Allah kepada kita. Ayo jangan disia-siakan. 

Saya ingat juga saat membaca Kitab Shahih Turmudzi bab wudhu, Rasulullah berwudhu bisa satu kali bisa dua kali, bergantung beliau masih punya wudhu atau tidak. Beliau juga menyarankan agar kita berhemat menggunakan air saat berwudhu. Subhanallah!

Jadi memang wudhu bukan ajang untuk lalai menggunakan air. Kakak saya mendapat nilai A saat ujian praktek agama ketika masih Aliyah. Kenapa? Karena hanya dia satu-satunya siswa yang membasuh kedua kakinya dengan satu gayung air! Sedangkan teman-temannya yang lain ada yang tiga sampai enam gayung air untuk dua kaki. 
Selain itu, berwudhu dengan air yang deras, bukan hanya kita lalai dan jadi boros air, tapi juga kita bisa memuncratkan percikan air dari kran itu ke teman di samping kita. Ayo liat kanan kiri. Mungkin mereka menjauh untuk menghindari percikan dari air kran kita. 

Sahabat, kita tidak tahu kapan nyawa akan dicabut. Jika kita terus menjaga wudhu kita, sungguh nikmat jika Izrail datang untuk menjemput kita, kita dalam keadaan punya wudhu, ah alangkah indahnya! Mungkin di akherat kelak kita bisa bertemu dengan Bilal bin Rabah :)

Sahabat, sungguh indah menjadi pribadi yang selalu menjaga wudhu. Kita dalam keadaan 'suci' dari hadas. Sungguh dengan wudhu kita menjadi tenang dan nyaman. Berwudhulah dan jagalah wudhu, sebelum semua itu tak dapat lagi kita lakukan.

:)
Bandung, 4216

Comments

Popular posts from this blog

Housewife Vs Homemaker

Housewife vs Homemaker? Apa ini? Dalam Bahasa Inggris, profesi IRT alias Ibu Rumah Tangga biasa disebut housewife . Karena ilmu bahasa Inggris saya nihil, jadi saya gak tau kenapa orang Inggris menamakan IRT itu dengan sebutan housewife ? Sebuah kata yang terdiri dari dua suku kata, "rumah" dan "istri". Kalau dibolehin untuk ngasih opini dari kelas sudra saya, mungkin maksudnya adalah seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah. Wah, keren. Lebih lengkapnya bisa mungkin cari di kamus EOD, Gais. Daripada penasaran, hehe. Gak salah memang kalau seorang IRT diartikan sebagai seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah, sebab memang begitu lah kenyataan yang sering terjadi di masyarakat. Namun, karena bahasa punya sifat inovatif, di mana dia bisa berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, bisa jadi kosakata housewife  dapat digantikan perannya menjadi homemaker . Wah, apa itu? Istilah homemaker  tercetu...

Asmaul Husna*

Saat mendengarkan iklan di radio MQ FM, saya terkesan oleh salah satu lagu di dalamnya. Lagu itu menyanyikan 99 nama-nama Allah yang baik dan agung, yakni Asmaul Husna. Lalu sadar kalau laguitu sangat menyentuh hati saya, saya buru-buru merekamnya. Dan lalu saya menangis ketika mendengarkannya. Alhamdulilah. Sudah dua minggu semnejak saya mendapatkan lagu baik itu. Lalu saya ingin sekali mengikuti lagu tersebut. Namun saya terbatas karena belum hafal lirik lagunya. Dengan beberapa kali mendengarkan lagu itu, saya pun menulis liriknya yang semoga sesuai dengan lagu tersebut. Saya masih belum tahu siapa gerangan sang biduannya. Mungkinkah Sami Yusuf? Hemm. Siapapun dia, semoga Allah menjaganya dengan sebaik-baik perlindungan ^^ Bdw, ini lanngsung saja saya lampirkan liriknya. Siapa tahu kalian sudah  punya lagunya tapi belum tahu liriknya. Hehe. Mari kita sharing . Yang bisa nyanyiin lagunya, ayo nyanyikan! Ya Allah...4x Ya Allah...4x Allahu antal malikul quddus... Wal jabb...

Belajar Bahasa Jepang Sehari-hari

Di Rumah Orang Jepang biasanya sesaat setelah mereka bangun pagi, akan langsung menyapa keluarganya. Dengan ucapan selamat pagi, "Ohayou" . Mereka akan saling mendahului untuk menyapa dengan ucapan ini. Mari kita mulai percakapannya! Sakura : "Ohayou" Okaasan : "Ohayou" Otousan : "Ohayou" Kenta (Imouto) : "Ohayou" Sakura : Hayaku okiru ne, Kenta ha." Okaasan : "Sou ne. Kyou otona ni nattakara ne." Kenta : "Nande sore. Kyou shiken ga attakara." Otousan : " Yoku ganbatte ne . Jaa, ikanakya. Ittekimasu . " Okaasan : "A, itterashai ." Kenta to Sakura : " Itterashai ." Terjemahan Sakura : "Pagi." Ibu : "Pagi." Ayah : "Pagi" Kenta (adik laki-laki) : "Pagi." Sakura : "Kenta bangunnya cepet ya." Ibu : "Iya ya. Karena sekarang ma udah gede." Kenta : "Apaan sih. Aku bangun cepet karena ada ujian hari in...