Skip to main content

Yang Bernama Angkotse



Ngangkot tiap hari dari Gerlong-Cibiru buat aku tahu sedikitnya tentang salah satu angkutan kota di Indonesia ini. Ya. Selama 4 bulan ini aku menjadi semakin akrab dengannya. Wajar, karena tugas pre Skripsiku yakni PPL bertempat di SMP Labschool UPI Cibiru, daerah Bandung Timur, yang memakan waktu dua jam perjalanan dari daerah Gegerkalong, tempat aku mendekam.

Aku jadi semakin kenal karakteristik kendaraan yang rajanya ngetem ini. Khususnya angkot di daerah Cibiru. Ternyata, dalam satu hari mereka harus menyetor lima puluh ribu rupiah. Waktu pembayaran mulai dari pukul tujuh sampai pukul tiga. Itu mungkin hanya untuk angkot jurusan Caheum-Cibiru yang kadang suka sedikitan penumpangnya. Entah deh kalo angkot Ledeng-Caheum, mungkin akan lebih besar, soalnya penumpangnya selalu penuh.

Lalu ada juga macem-amcem sopir yang aku temui. Ada yang menghabiskan waktu hanya untuk menunggu penumpang, ada yang langsung saja alias tidak ngetem, ada pula yang ngetem sampe berjam-jam! Ini yang kadang bikin otak dan hati mendidih. Ada pula yang ramah, gak sedikit juga yang ketus. Ada yang pemarah ada yang lembut. Hemm, semuanya ada.


Salah satu hal yang perlu diwaspadai saat naik angkot, apalagi jurusan rawan seperti Caheum-Cileunyi, adalah jagalah selalu barang-barang berharga kita seperti handphone, uang, dan pergadgetan lainnya. Ini bukan main-main, soalnya banyak kejadian yang terjadi di angkot seperti pencurian barang-barang berharga. Ada beberapa oknum yang memang bekerja sama naik ke angkot dan melakukan aksi jahatnya ke penumpang-penumpang yang dirasa 'curiable' [istilah macam apa itu, hehe]. Ya. Mereka bukan seorang laki-laki dengan tato atau rambut gondrongnya. Kita perlu sadari ini. Tapi mereka [kadang] adalah seorang dua orang ibu-ibu alias emak-emak yang bawa kresek, rempong, yang ternyata diam-diam pintar tahu mana penumpang yang barangnya siap dicuri, atau enggak. Ya, kejadian ini menimpa teman PPLku. Hapenya yang dia simpan di saku raib selama perjalanan ke sekolah. Dan nahasnya adalah sopir tahu dan ngasih kode ke temenku ini, tapi sayang dia tidak sadar. Mungkin memang sudah waktu untuk hapenya ganti, he...he.

Setiap hari ngangkot, mempertemukan aku dengan beragam orang dan suasana. Kadang mepet dan kadang kosong. Kadang ada laki-laki yang mirip perempuan, ada pula perempuan mirip laki-laki. Ketemu orang Batak, menelepon pacarnya dengan bahasa Batak yang gak dimengeri ummat, tapi suaranya uedan, he...he. Ada juga laki-laki yang berani mengajak bicara temanku Tyas di angkot, he. [mungkin karena dia menarik (?)]

Well, itulah sekelumit kisah PPLku khususnya perjalananku ke lokasi aku mengajar dengan angkotse. Dan, naik apapun itu, di mana pun itu, kejahatan akan selalu mengintai. Selalu waspada dan teruslah minta perlindungan kepada Sang Maha Pelindung. Dengan begitu kita akan tenang dan aman seaman-amannya :) aamiin.

Comments

Popular posts from this blog

Housewife Vs Homemaker

Housewife vs Homemaker? Apa ini? Dalam Bahasa Inggris, profesi IRT alias Ibu Rumah Tangga biasa disebut housewife . Karena ilmu bahasa Inggris saya nihil, jadi saya gak tau kenapa orang Inggris menamakan IRT itu dengan sebutan housewife ? Sebuah kata yang terdiri dari dua suku kata, "rumah" dan "istri". Kalau dibolehin untuk ngasih opini dari kelas sudra saya, mungkin maksudnya adalah seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah. Wah, keren. Lebih lengkapnya bisa mungkin cari di kamus EOD, Gais. Daripada penasaran, hehe. Gak salah memang kalau seorang IRT diartikan sebagai seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah, sebab memang begitu lah kenyataan yang sering terjadi di masyarakat. Namun, karena bahasa punya sifat inovatif, di mana dia bisa berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, bisa jadi kosakata housewife  dapat digantikan perannya menjadi homemaker . Wah, apa itu? Istilah homemaker  tercetu

Belajar Bahasa Jepang Sehari-hari

Di Rumah Orang Jepang biasanya sesaat setelah mereka bangun pagi, akan langsung menyapa keluarganya. Dengan ucapan selamat pagi, "Ohayou" . Mereka akan saling mendahului untuk menyapa dengan ucapan ini. Mari kita mulai percakapannya! Sakura : "Ohayou" Okaasan : "Ohayou" Otousan : "Ohayou" Kenta (Imouto) : "Ohayou" Sakura : Hayaku okiru ne, Kenta ha." Okaasan : "Sou ne. Kyou otona ni nattakara ne." Kenta : "Nande sore. Kyou shiken ga attakara." Otousan : " Yoku ganbatte ne . Jaa, ikanakya. Ittekimasu . " Okaasan : "A, itterashai ." Kenta to Sakura : " Itterashai ." Terjemahan Sakura : "Pagi." Ibu : "Pagi." Ayah : "Pagi" Kenta (adik laki-laki) : "Pagi." Sakura : "Kenta bangunnya cepet ya." Ibu : "Iya ya. Karena sekarang ma udah gede." Kenta : "Apaan sih. Aku bangun cepet karena ada ujian hari in

Asmaul Husna*

Saat mendengarkan iklan di radio MQ FM, saya terkesan oleh salah satu lagu di dalamnya. Lagu itu menyanyikan 99 nama-nama Allah yang baik dan agung, yakni Asmaul Husna. Lalu sadar kalau laguitu sangat menyentuh hati saya, saya buru-buru merekamnya. Dan lalu saya menangis ketika mendengarkannya. Alhamdulilah. Sudah dua minggu semnejak saya mendapatkan lagu baik itu. Lalu saya ingin sekali mengikuti lagu tersebut. Namun saya terbatas karena belum hafal lirik lagunya. Dengan beberapa kali mendengarkan lagu itu, saya pun menulis liriknya yang semoga sesuai dengan lagu tersebut. Saya masih belum tahu siapa gerangan sang biduannya. Mungkinkah Sami Yusuf? Hemm. Siapapun dia, semoga Allah menjaganya dengan sebaik-baik perlindungan ^^ Bdw, ini lanngsung saja saya lampirkan liriknya. Siapa tahu kalian sudah  punya lagunya tapi belum tahu liriknya. Hehe. Mari kita sharing . Yang bisa nyanyiin lagunya, ayo nyanyikan! Ya Allah...4x Ya Allah...4x Allahu antal malikul quddus... Wal jabbarul