Sering
sekali kita melakukan sebuah kebiasaan dalam kehidupan kita sehari-hari. Entah
itu kebiasaan yang baik atau yang buruk. Seperti kebiasaan makan dengan
tangan kiri, makan dengan suara keras,
makan dengan cepat, dll. Kegiatan atau aktivitas yang sudah menjadi kebiasaan
ini akan melekat dalam diri kita dan akan sangat sulit dilepaskan saat ingin
melepaskan kebiasaan itu.
Bagaimana kalau kebiasaan itu
baik? Ketika kita menjadikan suatu hal yang baik menjadi sebuah kebiasaan, maka
itu akan menjadi ilmu yang sangat melekat di dalam tubuh kita dan susah
hilangnya. Saraf-saraf otak pun yang berfungsi menyerap memori akan merekam
dengan kuat, sehingga ketika kita tidak melakukan kebiasaan itu sekali saja,
maka akan muncul perasaan yang tidak biasa.
Tapi bagaimana kalau kebiasaan
itu buruk? Sungguh sangat berbahaya! Karena kebiasaan buruk akan berbuah buruk
pula kepada orang tersebut. Aktivitas yang kurang baik jika menjadi kebiasaan akan berakibat buruk
pula tidak hanya bagi orang tersebut tapi juga kepada orang lain. Misalnya
kebiasaan kita selalu menumpuk cucian kotor di kamar. Bukan hanya membuat baju
kita menjadi sarang nyamuk tapi saat ada
teman main pun akan merasa terganggu akan pemandangan yang kurang mengenakan
ini. Ditambah pula ketika kita sudah tinggal bersama pasangan hidup, maka hal
ini akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, baik itu di mata pasangan yang perfeksionis atau di mata
sang mertua.
Berbicara mengenai
kebiasaan,banyak orang sukses yang sukses karena kebiasaan baiknya. Seperti
penulis, Asma Nadia, yang membiasakan diri untuk menulis kegiatan yang
dilakukannya setiap hari dalam sebuah diary sedari kecil. Kebiasaan baik akan
melatih saraf memori tidak sadar kita merekam semuanya.
Comments
Post a Comment