Skip to main content

Sebuah Kebiasaan 習慣なんて。。。

 
Sering sekali kita melakukan sebuah kebiasaan dalam kehidupan kita sehari-hari. Entah itu kebiasaan yang baik atau yang buruk. Seperti kebiasaan makan dengan tangan  kiri, makan dengan suara keras, makan dengan cepat, dll. Kegiatan atau aktivitas yang sudah menjadi kebiasaan ini akan melekat dalam diri kita dan akan sangat sulit dilepaskan saat ingin melepaskan kebiasaan itu.
                Bagaimana kalau kebiasaan itu baik? Ketika kita menjadikan suatu hal yang baik menjadi sebuah kebiasaan, maka itu akan menjadi ilmu yang sangat melekat di dalam tubuh kita dan susah hilangnya. Saraf-saraf otak pun yang berfungsi menyerap memori akan merekam dengan kuat, sehingga ketika kita tidak melakukan kebiasaan itu sekali saja, maka akan muncul perasaan yang tidak biasa.
                Tapi bagaimana kalau kebiasaan itu buruk? Sungguh sangat berbahaya! Karena kebiasaan buruk akan berbuah buruk pula kepada orang tersebut. Aktivitas yang kurang baik  jika menjadi kebiasaan akan berakibat buruk pula tidak hanya bagi orang tersebut tapi juga kepada orang lain. Misalnya kebiasaan kita selalu menumpuk cucian kotor di kamar. Bukan hanya membuat baju kita menjadi sarang nyamuk  tapi saat ada teman main pun akan merasa terganggu akan pemandangan yang kurang mengenakan ini. Ditambah pula ketika kita sudah tinggal bersama pasangan hidup, maka hal ini akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, baik itu di  mata pasangan yang perfeksionis atau di mata sang mertua.
                Berbicara mengenai kebiasaan,banyak orang sukses yang sukses karena kebiasaan baiknya. Seperti penulis, Asma Nadia, yang membiasakan diri untuk menulis kegiatan yang dilakukannya setiap hari dalam sebuah diary sedari kecil. Kebiasaan baik akan melatih saraf memori tidak sadar kita merekam semuanya.

Comments

Popular posts from this blog

Housewife Vs Homemaker

Housewife vs Homemaker? Apa ini? Dalam Bahasa Inggris, profesi IRT alias Ibu Rumah Tangga biasa disebut housewife . Karena ilmu bahasa Inggris saya nihil, jadi saya gak tau kenapa orang Inggris menamakan IRT itu dengan sebutan housewife ? Sebuah kata yang terdiri dari dua suku kata, "rumah" dan "istri". Kalau dibolehin untuk ngasih opini dari kelas sudra saya, mungkin maksudnya adalah seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah. Wah, keren. Lebih lengkapnya bisa mungkin cari di kamus EOD, Gais. Daripada penasaran, hehe. Gak salah memang kalau seorang IRT diartikan sebagai seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah, sebab memang begitu lah kenyataan yang sering terjadi di masyarakat. Namun, karena bahasa punya sifat inovatif, di mana dia bisa berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, bisa jadi kosakata housewife  dapat digantikan perannya menjadi homemaker . Wah, apa itu? Istilah homemaker  tercetu

Belajar Bahasa Jepang Sehari-hari

Di Rumah Orang Jepang biasanya sesaat setelah mereka bangun pagi, akan langsung menyapa keluarganya. Dengan ucapan selamat pagi, "Ohayou" . Mereka akan saling mendahului untuk menyapa dengan ucapan ini. Mari kita mulai percakapannya! Sakura : "Ohayou" Okaasan : "Ohayou" Otousan : "Ohayou" Kenta (Imouto) : "Ohayou" Sakura : Hayaku okiru ne, Kenta ha." Okaasan : "Sou ne. Kyou otona ni nattakara ne." Kenta : "Nande sore. Kyou shiken ga attakara." Otousan : " Yoku ganbatte ne . Jaa, ikanakya. Ittekimasu . " Okaasan : "A, itterashai ." Kenta to Sakura : " Itterashai ." Terjemahan Sakura : "Pagi." Ibu : "Pagi." Ayah : "Pagi" Kenta (adik laki-laki) : "Pagi." Sakura : "Kenta bangunnya cepet ya." Ibu : "Iya ya. Karena sekarang ma udah gede." Kenta : "Apaan sih. Aku bangun cepet karena ada ujian hari in

Asmaul Husna*

Saat mendengarkan iklan di radio MQ FM, saya terkesan oleh salah satu lagu di dalamnya. Lagu itu menyanyikan 99 nama-nama Allah yang baik dan agung, yakni Asmaul Husna. Lalu sadar kalau laguitu sangat menyentuh hati saya, saya buru-buru merekamnya. Dan lalu saya menangis ketika mendengarkannya. Alhamdulilah. Sudah dua minggu semnejak saya mendapatkan lagu baik itu. Lalu saya ingin sekali mengikuti lagu tersebut. Namun saya terbatas karena belum hafal lirik lagunya. Dengan beberapa kali mendengarkan lagu itu, saya pun menulis liriknya yang semoga sesuai dengan lagu tersebut. Saya masih belum tahu siapa gerangan sang biduannya. Mungkinkah Sami Yusuf? Hemm. Siapapun dia, semoga Allah menjaganya dengan sebaik-baik perlindungan ^^ Bdw, ini lanngsung saja saya lampirkan liriknya. Siapa tahu kalian sudah  punya lagunya tapi belum tahu liriknya. Hehe. Mari kita sharing . Yang bisa nyanyiin lagunya, ayo nyanyikan! Ya Allah...4x Ya Allah...4x Allahu antal malikul quddus... Wal jabbarul