Skip to main content

Suatu Senja dan Bul Bul



Sejenak burung bulbul berwarna abu bercampur kuning itu terbang menjauh dari bangku yang tadi ia hinggapi. Lantas ia berdiri mematung di atas dahan pohon yang terpancari rona-rona senja. Aku terusik karena hadirnya, yang nyata menerkam senjaku. Aku telah lebih dahulu duduk mematung di balkon ini demi menjamu senjaku.
Sedari tadi sinarnya yang kuning bercampur orange telah menerpa wajah lembutku dengan syahdu. Mengeringkan setetes demi setetes buliran air yang megembang dalam kelopak mataku yang berbijih biru. Tak ku sangka sore ini senjaku terampas. Sinarnya yang lembut berpaling. Burung bul-bul abu bercampur kuning itu nampak nyaman sambil menggibas-gibaskan sayapnya yang berbulu tebal. Seiring debu yang beterbangan ia lantas berdiam dan lalu bersiul.
Seakan ia mengejekku  yang tengah layu diterpa duka. Aku bagai ditusuk sembilu karena siulannya begitu mendayu. Ia seakan mengejekku yang terus hidup dalam gemilang nestapa rindu, yang kemudian menyuruh hatiku untuk menangis tersedu-sedu.
Dia rasanya tak pernah bersedih dalam hidupnya. Siulannya merdu mengundang kebahagiaan. Manakala ia sedih bisa dengan mudahnya dia menghibur dirinya sendiri seklaigus makhluk-makhluk disekitarnya. Lalu harus bagaimana dengan aku? bagaimana caraku untuk menghibur diri? Manakala duka dan nestapa karena rindu membuncah meminta terhempas landaskan kepada seseorang yang entah ada dimana...
Bulbul ajarilah aku menjadi penghibur seperti drimu, setidaknya untuk diriku sendiri...
**
Sejenak hembusan angin menyadarkanku. Burung itu kian asyik mengepak-kepakan sayapnya. Sedang senja semakin merunduk. Rona jingganya semakin tumpah menutupi pohon dan jendela balkon rumah ini. Cahayanya tak mampu terbendung oleh tubuh burung bulbul itu, hingga ia masuk menerobos kegalapan dan sudut-sudut ruangan ini.
Lantas wajahku kembali tersinari cahaya jingga. Lekas ku usap sederet aliran bekas buliran yang jatuh tadi. Ku tatap matahari yang kian cantik dalam runduknya.
**
“Kau tidak boleh suka senja! Karena senja itu tenggelam! Dan dia tidak akan muncul lagi hingga pagi tiba!”
Aku tetap suka senja. Walau senja pergi untuk tenggelam, tapi dia hadir di bumi belahan lain untuk kembali bersinar. Aku tetapsuka senja meski senja kan berganti menjadi kegelapan dan kesunyian. Tapi di belahan bumi yang lain ia tetap gagah bersinar. Dia hanya pergi untuk sementara, lantas esok ia akan kembali lagi membawakanku segerombolan rona-rona jingga yang berjatuhan menerpa wajahku. Senjaku yang akan mengusap kesedihanku. Senjaku yang akan membawa salam kerinduanku, yang akan ia bawa selama perjalannya. Lantas esok ia akan kembali pulang dan menyapaku lagi. Dengan kabar bahwa rindu dan salamku telah tuntas tersampaikan. Hingga terus dia akan selalu menjadi pak posku.


Comments

Popular posts from this blog

Housewife Vs Homemaker

Housewife vs Homemaker? Apa ini? Dalam Bahasa Inggris, profesi IRT alias Ibu Rumah Tangga biasa disebut housewife . Karena ilmu bahasa Inggris saya nihil, jadi saya gak tau kenapa orang Inggris menamakan IRT itu dengan sebutan housewife ? Sebuah kata yang terdiri dari dua suku kata, "rumah" dan "istri". Kalau dibolehin untuk ngasih opini dari kelas sudra saya, mungkin maksudnya adalah seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah. Wah, keren. Lebih lengkapnya bisa mungkin cari di kamus EOD, Gais. Daripada penasaran, hehe. Gak salah memang kalau seorang IRT diartikan sebagai seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah, sebab memang begitu lah kenyataan yang sering terjadi di masyarakat. Namun, karena bahasa punya sifat inovatif, di mana dia bisa berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, bisa jadi kosakata housewife  dapat digantikan perannya menjadi homemaker . Wah, apa itu? Istilah homemaker  tercetu...

Asmaul Husna*

Saat mendengarkan iklan di radio MQ FM, saya terkesan oleh salah satu lagu di dalamnya. Lagu itu menyanyikan 99 nama-nama Allah yang baik dan agung, yakni Asmaul Husna. Lalu sadar kalau laguitu sangat menyentuh hati saya, saya buru-buru merekamnya. Dan lalu saya menangis ketika mendengarkannya. Alhamdulilah. Sudah dua minggu semnejak saya mendapatkan lagu baik itu. Lalu saya ingin sekali mengikuti lagu tersebut. Namun saya terbatas karena belum hafal lirik lagunya. Dengan beberapa kali mendengarkan lagu itu, saya pun menulis liriknya yang semoga sesuai dengan lagu tersebut. Saya masih belum tahu siapa gerangan sang biduannya. Mungkinkah Sami Yusuf? Hemm. Siapapun dia, semoga Allah menjaganya dengan sebaik-baik perlindungan ^^ Bdw, ini lanngsung saja saya lampirkan liriknya. Siapa tahu kalian sudah  punya lagunya tapi belum tahu liriknya. Hehe. Mari kita sharing . Yang bisa nyanyiin lagunya, ayo nyanyikan! Ya Allah...4x Ya Allah...4x Allahu antal malikul quddus... Wal jabb...

Belajar Bahasa Jepang Sehari-hari

Di Rumah Orang Jepang biasanya sesaat setelah mereka bangun pagi, akan langsung menyapa keluarganya. Dengan ucapan selamat pagi, "Ohayou" . Mereka akan saling mendahului untuk menyapa dengan ucapan ini. Mari kita mulai percakapannya! Sakura : "Ohayou" Okaasan : "Ohayou" Otousan : "Ohayou" Kenta (Imouto) : "Ohayou" Sakura : Hayaku okiru ne, Kenta ha." Okaasan : "Sou ne. Kyou otona ni nattakara ne." Kenta : "Nande sore. Kyou shiken ga attakara." Otousan : " Yoku ganbatte ne . Jaa, ikanakya. Ittekimasu . " Okaasan : "A, itterashai ." Kenta to Sakura : " Itterashai ." Terjemahan Sakura : "Pagi." Ibu : "Pagi." Ayah : "Pagi" Kenta (adik laki-laki) : "Pagi." Sakura : "Kenta bangunnya cepet ya." Ibu : "Iya ya. Karena sekarang ma udah gede." Kenta : "Apaan sih. Aku bangun cepet karena ada ujian hari in...