Skip to main content

Son



Son baru saja berangkat dari kosannya menuju kampus. Hari ini dia rapi sekali. Karena akan ada presentasi di salah satu mata kuliahnya. Dia nampak percaya diri dengan balutan kemeja biru dongkernya. Kulitnya memang cocok dan klop dengan kemeja tersebut. Ditambah jam tangan merek Q&Q yang sudah lawas ada di tangannya setia menemani perjalanan hidupnya.
Kata orang, Son itu lumayan ganteng. Hidung mini yang nempel di mukanya bikin muka dia tetap terlihat muda, yang kalo di bahasa gaulkan namanya Baby Face. Son juga tergolong makhluk yang cerdas. Di antara enam orang kaum Adam di kelasnya, hanya dia satu-satunya yang selalu terbebas dari kata remedial. Dia juga menjabat sebagai ketua kelas. Tapi dia tetaplah Son. Dari semua hal itu, dia sudah jauh lebih dikenal dengan si Son yang aneh.
Nama aslinya tentu tak hanya Son. Masih berderet sejumlah kata lainnya. Namun Son lebih suka menyingkat dan mempersimple namanya yang panjang agar orang mudah mengenalinya. Jujur, Son saja sering merasa iba ketika ada dosen yang memanggil namanya di absen. Son hanya nyengir sambil nunggu guru itu selesai bacain namanya yang sepanjang kereta sambung. “Cukup Son aja, Bu. He.” Selalu kata itu yang ia ucapkan sebelum dosen mengatakan kalimat, “Panjang sekali, dipanggilnya apa ni.” Dan pasti dosen itu tercenung untuk beberapa saat setelah tahu nama panggilannya. Karena kata Son sama sekali tidak ada dari deretan namanya.
Son berfikir,mungkin emaknya dulu doyan nonton film Gerhana. Sampe kesambet deh sama salah satu tokoh di dalamnya yang punya nama sepanjang kereta yang disambung. Son pengen nuker pake nama yang sederhana aja. Tapi itu bakal bikin emaknya marah. Son yang bernama asli Siswono Mangun Raharjo Budianto Hardiko Mangunkusumo bener-bener suka bikin dia merenung, “Nasib gueeee...!”
 Jarak tempat kosan Son dengan kampus lumayan berjarak. Tapi Son setia datang ke kampus dengan kedua kakinya. Kosan Son yang berada di antara gang-gang sempit, bikin dia males buat bawa-bawa kendaraan. Yaaa, itu alasan dia ketika ditanya temannya kalo kesiangan.
            Ada dua buah gang yang musti dilewati Son setiap harinya. Pertama adalah gang Geger Sepi. Gang yang didominasi kos-kosan elit. Kedua, gang Geger Asah yang dominasi kos-kosan sederhana. Son yang ngejabat sebagai mahasiswa pendidikan bahasa Jepang, emang belum mahir bin mutakhir banget kemampuannya. Maklum dia payah dengan logat bahasa ibunya yang medok. Kadang senseinya sendiri tidak mengerti apa yang ia bicarakan. Padahal menurutnya bunpou1nya sudah sangat tepat. Hal ini yang sedikit bikin Son kurang maksimal ngasah kemampuannya.
            Son berjalan sambil baca SMS dari temen sekelasnya. Sambil ketawa-ketawa lalu tak lama kemudian berubah masam . Tanpa sadar ia menubruk seorang wanita yang tengah berjalan di depannya.
“Itaiiii2 ucap wanita itu.
Son kaget. Ia menatap wajah wanita yang ia tabrak. Wow, seorang Nihon jin3 masbroooo. Wajah Son berbinar-binar.
Gomenasai, hontou ni gomenasai. Daijyoubu desuka?4seru Son penuh penyesalan.
Seketika wanita dengan  rambutnya yang berurai sebahu, dan lehernya yang dibelit syal berwarna biru muda bergaris-garis putih hitam itu, terkekeh mendengar Son. Son hanya melongo gak ngerti. Tadi dia bilang itai, lah kenapa sekarang senyam-senyum gak jelas ini orang? Son membatin sendiri.

A, hai. Daijyoubudesu. Arigatou gozaimashita.”5 Son makin bertanya-tanya. Kenapa orang ini malah berterimakasih? Wah. Son menjugkir balikan otaknya. Ah, dia baru sadar kalo tadi dia  mengkhawatirkan ini cewek. Masih dengan wajah tersenyum, Nihon jin yang mirip Emma Watson sebanyak 0,09% ini nampak kagum pada Son karena kemampuannya berbahasa Jepang.
Ano, nihon go ga dekimasuka? Hee. Sugoidesu ne.” 6
Son hanya tersipu malu.
“Hehe, iie. Sukoshi dake dekimasu.Nihon go no gakusei dakara.” 7

Dalam hatinya Son loncat-loncat kegirangan. Karena hari ini ia berhasil memecahkan rekor yang ia buat sendiri di kamarnya, “1. Setidaknya ngobrol bareng NIHONJIN dua patah tiga patah kata!!!!” Ini lebih dari target! Nice! Son semakin percaya diri.

Son sadar, ini benar-benar kesempatannya yang paling berharga. Mengobrol dengan native speaker secara langsung. Kesempatan yang selama ini ia nantikan. Son tidak ingin sedikitpun melewati kesempatan berharga ini.
Son mulai gencar bertanya-tanya, menjawab, berceloteh apapun yang ia tahu. Ia tidak peduli lagi dengan wajah sensei pengajar bunpou, dia tidak peduli lagi dosen yang tidak faham saat a berbicara, ia hanya terus berbicara, berbicara dan berbicara.
Sampai ia tersadar ketikaternyata perjalanannya tidak sesuai tujuan awal. Ia kini malah sudah berada di depan sebuah kantin, tepatnya di depan gerobak bakso! Waduh! Perbincangan dengan Sakura selama perjalanan ini benar-benar sangat menyenangkan. Meskipun bahasa Jepang Son masih belepotan tapi Sakura yang punya nama keluarga Hiromi ini setia dan sabar mendengarkan dan sesekali membetulkan celotehan Son. Dia benar-benar baik!
Sakura pun nampak merasa klop dengan Son. Tingkah Son yang sangat lucu membuat Sakura suka. Dan terus-terusan ingin mengobrol dengannya. Bagi Son merupakan sebuah berkah dan hoki. Sambil menyelam minum air, fikir Son. Ah tidak, pake ini saja issekinichō8, biar lebih gaya, lagi-lagi Son membatin sambil cengengesan dalam batinnya.
Bagi Son, Sakura adalah bidadari yang turun dari kosannya yang pernah ia lihat. Kulitnya sangat bagus. Juga wajahnya ukiran dari Yang Maha Sempurna. Jujur Son sepertinya jatuh cinta pada awal jumpa. Wow. Ia sesekali mencuri-curi pandang ke arahnya. Sakura hanya tersipu malu ketika menemukan matanya.
Son sadar, dia baru beberapa menit yang lalu kenal dengan makhluk asing ini. Dia pun mulai mengontrol rasanya. Dia juga sadar kalo dalam lingkup agamanya cowok itu kudu nahan pandangannya. Tapi bagi Son saat ini hal itu sangat berat untuk dilakukannya. Ada copian bidadari di depannya! Lagi-lagi dia nyobabuat nunduk. “Nyebut Son, nyebut”  Son ngebatin di antara gejolak jiwa dan keinginannya. Son berfikir, inikah hatsukoi9 ku? Tapi cepat-cepat lamunan itu buyar dan bubar setelah Sakura lagi-lagi ngajak ngobrol.
Obrolan mereka terus berlanjut, sampai ketika waktu menunjukan pukul delapan tiga puluh. Ada resah di hatinya. Tapi ia tidak menggubrisnya. Ponsel Son berdering dan cukup lama. Tak memperdulikan siapa, Son mengangkat saja telefonnya.Ia hanya menjawab iya dan iya. Sampai ia keceplosan bilang, “Iya iya Sakura yang kirei 10bin cantik”. Dia baru sadar satu hal, setelah suara di ujung telefon sana membentak, “Apa maksud kamu bilang saya cantik?!! Dasar mahasiswa mesum! tut tut tut." Tidaaaaak. Dia...dosen killer ku... plek *pingsan*

Keterangan:




1 Tata bahasa Jepang
2 Sakit
3 Orang Jepang
4  Maaf. Saya benar-benar minta maaf. Apakah Anda baik-baik saja?
5 Ah. Iya, saya baik-baik saja. Terimakasih banyak.
6  Maaf, Anda bisa berbahasa Jepang? Wah, hebat.
7 Ah, tidak kok. Hanya bisa sedikit. Karena saya mahasiswa bahasa Jepang.

8(Salah satuperibahasa dalambahasa Jepang)Arti harfiah, sekali lempar batu, mendapatkan dua ekor burung. sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui)
9 Cinta pertama
10 Cantik

Comments

Popular posts from this blog

Housewife Vs Homemaker

Housewife vs Homemaker? Apa ini? Dalam Bahasa Inggris, profesi IRT alias Ibu Rumah Tangga biasa disebut housewife . Karena ilmu bahasa Inggris saya nihil, jadi saya gak tau kenapa orang Inggris menamakan IRT itu dengan sebutan housewife ? Sebuah kata yang terdiri dari dua suku kata, "rumah" dan "istri". Kalau dibolehin untuk ngasih opini dari kelas sudra saya, mungkin maksudnya adalah seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah. Wah, keren. Lebih lengkapnya bisa mungkin cari di kamus EOD, Gais. Daripada penasaran, hehe. Gak salah memang kalau seorang IRT diartikan sebagai seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah, sebab memang begitu lah kenyataan yang sering terjadi di masyarakat. Namun, karena bahasa punya sifat inovatif, di mana dia bisa berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, bisa jadi kosakata housewife  dapat digantikan perannya menjadi homemaker . Wah, apa itu? Istilah homemaker  tercetu...

Asmaul Husna*

Saat mendengarkan iklan di radio MQ FM, saya terkesan oleh salah satu lagu di dalamnya. Lagu itu menyanyikan 99 nama-nama Allah yang baik dan agung, yakni Asmaul Husna. Lalu sadar kalau laguitu sangat menyentuh hati saya, saya buru-buru merekamnya. Dan lalu saya menangis ketika mendengarkannya. Alhamdulilah. Sudah dua minggu semnejak saya mendapatkan lagu baik itu. Lalu saya ingin sekali mengikuti lagu tersebut. Namun saya terbatas karena belum hafal lirik lagunya. Dengan beberapa kali mendengarkan lagu itu, saya pun menulis liriknya yang semoga sesuai dengan lagu tersebut. Saya masih belum tahu siapa gerangan sang biduannya. Mungkinkah Sami Yusuf? Hemm. Siapapun dia, semoga Allah menjaganya dengan sebaik-baik perlindungan ^^ Bdw, ini lanngsung saja saya lampirkan liriknya. Siapa tahu kalian sudah  punya lagunya tapi belum tahu liriknya. Hehe. Mari kita sharing . Yang bisa nyanyiin lagunya, ayo nyanyikan! Ya Allah...4x Ya Allah...4x Allahu antal malikul quddus... Wal jabb...

Belajar Bahasa Jepang Sehari-hari

Di Rumah Orang Jepang biasanya sesaat setelah mereka bangun pagi, akan langsung menyapa keluarganya. Dengan ucapan selamat pagi, "Ohayou" . Mereka akan saling mendahului untuk menyapa dengan ucapan ini. Mari kita mulai percakapannya! Sakura : "Ohayou" Okaasan : "Ohayou" Otousan : "Ohayou" Kenta (Imouto) : "Ohayou" Sakura : Hayaku okiru ne, Kenta ha." Okaasan : "Sou ne. Kyou otona ni nattakara ne." Kenta : "Nande sore. Kyou shiken ga attakara." Otousan : " Yoku ganbatte ne . Jaa, ikanakya. Ittekimasu . " Okaasan : "A, itterashai ." Kenta to Sakura : " Itterashai ." Terjemahan Sakura : "Pagi." Ibu : "Pagi." Ayah : "Pagi" Kenta (adik laki-laki) : "Pagi." Sakura : "Kenta bangunnya cepet ya." Ibu : "Iya ya. Karena sekarang ma udah gede." Kenta : "Apaan sih. Aku bangun cepet karena ada ujian hari in...