Mengambil Hikmah
dari Headset
Headset,
salah satu benda yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Baik itu
di sekolah, di perpustakaan, di kafe. Orang-orang kadang menghiasi penampilan
mereka dengan headset, baik itu untuk mendengarkan musik, radio, atau mengobrol
ditelepon.
Headset
adalah gabungan antara headphone dan mikrofon. Alat ini biasanya digunakan
untuk mendengarkan suara dan berbicara dengan perangkat komunikasi atau
komputer. Headset pertamakali diciptakan pada tahun 1910 oleh Nathaniel
Baldwin, seorang mahasiswa Universitas Satnford. Namun penemuannya ini tidak
langsung menjadi perhatian publik, karena seperti layaknya penemu-penemu pada
zaman itu, Baldwin tidak berminat untuk memproduksi temuannya secara massal.
Pada
perang dunia ke 1, angkatan lau Amerika mengetahui penemuan Baldwin dan
memproduksi 100 headset untuk keperluan perang. Semenjak itulah masyrakat mulai
sadar dengan teknologi ini,bahkan pada tahun 1961 headset dipakai dalam
kokpit pesawat terbang. Para pilot
menyukainya karena headset ini ringan dan nyaman dipakai. Headset pertamakali
digunakan untuk pesawat telepon pada tahun 1970. Dan pada awal tahun 2000, bersamaan dengan berkembangnya telepon
selular, headset jenis nirkabel berbasis teknologi bluetooth mulai populer dipakai (majalah Tempo, edisi 8-14 Oktober
2007).
Terlepas
dari itu, bentuk dari headset sendiri yang talinya panjang, memberikan hikmah kepada
kita. Ketika headset itu kita gulung rapi tanpa menggunakan tali, maka ketika
kita masukan ke saku kantong celana, tali headset itu akan menjadi acak-acakan
dan tampak rumit. Kadang kita perlu beberapa waktu untuk sekedar merapikannya
kembali.
Benar,
kadang dalam hidup ini kita memandang satu hal itu sepele, padahal satu hal itu
bisa jadi menjadi hal besar yang akan berakibat kepada kehidupan kita. Seperti
tali headset yang harus diikat dengan tali atau karet agar bentuknya tidak
berubah menjadi acak-acakan. Kebiasaan kita yang memandang satu hal sepele,
seperti kebiasaan membiarkan mata kita melihat gambar-gambar yang tidak baik,
“Ah biarin aja da gak akan ngefek ke aku mah”, padahal ketika kebiasaan itu
tidak dihalau dengan bijak, maka akan berakibat buruk untuk diri kita sendiri.
Mulailah
untuk memperlakukan satu hal itu dengan sebaik-baiknya. Seperti tali headset
yang panjang, tidak akan merepotkan kita saat akan dipakai jika kita
menggulungnya dengan tali atau karet, maka jangan mulailah dari sekarang untuk
memperlakukan matamu dan semua indera dan potensi diri dengan sebaik-baiknya.
Agar tidak berefek buruk untuk diri sendiri, orang tua, dan lingkungan.
Bandung,
4 April 2015
Comments
Post a Comment