Wanita adalah makhluk paling indah yang dicipta Tuhan. Dia adalah perpaduan antara sebuah kelembutan dan taburan kasih sayang. Darinya lahir generasi-generasi penerus kehidupan. Berada di sampingnya kita akan temukan ketentraman.
Ya, wanita adalah topik pembahasan yang tidak pernah habis dan tidak bosan untuk dibicarakan. Karena dia memang indah dan kita sangat suka akan keindahan. Itu manusiawi. Hehe.
Kali ini saya akan membahas mengenai sosok yang sangat saya banggakan menjadi bagian darinya. Ya, yaitu menjadi seorang wanita. Saya sangat bahagia sekaliigus bangga, sudah diciptakan sebagai seorang wanita oleh Allah SWT. Kenapa saya bangga? Karena dengan begitu kelak saya akan mendapat gelar paling hebat di dunia, yaitu ibu. Dan juga akan menyabet gelar terseksi yaitu istri, Huhu.
Bagi saya, menjadi seorang ibu adalah puncak kebanggaan bagi wanita. Mengandung, melahrikan, dan mengurus serta mendidik anak adalah pekerjaan paling berat di dunia namun semua itu tidak terasa karena kita melakukannya dengan penuh kasih sayang.
Menjadi wanita membuat saya terus berfikir, bagaimanakah seharusnya wanita?
Setiap hari minggu, masjid Daarut Tauhid memang akan ramai dan dipenuhi oleh ibu-ibu dan para remaja. Jelas, karena pada saat itu akan diadakan kajian muslimah yang dipimpin oleh teh Ninih Mutmainnah. Kemarin saya pun ikut serta di dalamnya. Melihat banyak orang dengan seragam berwarna biru dongker, saya menebak bahwa mereka adalah ibu-ibu pengajian. Benar saja. Mereka addalah ibu-ibu pengajian dari Cikarang Barat dan Baru, Bekasi. Teh Ninih memerintahkan perwakilan dari ibu-ibu pengajian itu untuk maju dan memperkenalkan kepada hadirin. Salah seorang ibu maju, dan lantas memanggil salah seorang wanita yang anggun dengan balutan hijab besar, dan berkacamata. Wajahnya dipenuhi oleh senyum dan ketenangan, beliau disebut-sebut sebagai ibu RWnya.
Jujur, saya tertegun setelah melihatnya.
Setelah ia memperkenalkan diri dan kelompoknya, lalu dia kembali ke tempat duduknya yang tidak terlalu jauh dengan tempat duduk saya. Satu pelajaran yang bisa saya ambil dari melihat sosok ibu RW ini adalah saya harus jadi wanita pintar dan sholehah.
Kenapa saya harus jadi wanita pintar? Semoga saja dengan menjadi seorang wanita pintar, seorang lelaki yang kelak akan menjadi pemimpin dalam sebuah masyarakat seperti RW, lurah, camat, gubernur, dll datang meminang saya. Kenapa saya harus sholehah? Karena dengan begitu saya bisa mengajak ibu-ibu disekitar saya yang notabene adalah seorang manusia pencetak generasai Rabbani, untuk menjadi wanita yang jauh lebih baik, menjaid jauh lebih sholehah dibanding diri saya sendiri, agar mereka bisa mendidik anak dan juga bisa menjaga suaminya dan bisa menjadi sebaik-baik istri di rumah bagi suami dan ibu bagi anak-anaknya. Waaaah keyeeen.
Ya, pokoknya saya pengen jadi wanita yang pintar dan sholehah. Biar bisa mengajak ibu-ibu yang lain pada rajin ke pengajian, pada rajin baca qur'an, pada rajin nuntut ilmu agamanya, hehe :D dengan titel sebagai istri diatas, setidaknya ibu-ibu itu akan nurut, hehe.
Ya begitulah seharusnya wanita. Pintar dan sholehah. Di tangannya dia bisa merubah dunia meski tanpa harus berkoar melentangkan suara di jalanan. Wuih kereeen!
Ya begitulah seharusnya wanita. Pintar dan sholehah. Di tangannya dia bisa merubah dunia meski tanpa harus berkoar melentangkan suara di jalanan. Wuih kereeen!
Comments
Post a Comment