Menghafal al-Qur'an itu... gak bisa dicampurin sama kondisi hati yang sedang membenci seseorang. Dia akan menjelma menjadi kapas-kapas yang terhempas angin, gak bisa diem, gak nempel, melayang terus entah kemana.
Menghafal al-Qur'an itu, kita gak bisa dalam keadaan kekenyangan, dan berbohong. Memang nanti kita hafal, tapi hafal dalam waktu lima menitan, kesananya nanti lupa entah apaan tadi yang dihafal.
Menghafal al-Qur'an itu, kita gak bisa masih "menduakan" dia dengan yang lain di hati. Tak ada toleransi buat para penghafal qur'an dalam berkhalwat dengan yang bukan yang mahram. Baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Hafalan berasa hangus dan tak berbekas.
Menghafal al-Qur'an itu, seharusnya membuat kita semakin tawadhu, dan zuhud. Bukan malah banyak tertawa dan terbahak-bahak dengan yang bukan mahram. Jangan heran hafalan pun minggat bak istri yang lagi pundung dan lalu ngungsi ke tempat yang jauh lebih nyaman.
Menghafal al-Qur'an itu kita kudu menjadi pendengar setia al-Qur'an, bukan malah goyang-goyang dan keasyikan dengerin lagu barat.
Menghafal al-Qur'an itu kita kudu menjadi pendengar setia al-Qur'an, bukan malah goyang-goyang dan keasyikan dengerin lagu barat.
Aaaaaaa ya Allah, atagfirullah. Aku kehilangan satu hal yang jauh lebih berharga dari hidupku, yaitu keinginan dan minat untuk mengjafal al-Qur'an. Hatiku nampak mati karena berbagai alasan yang sudah aku kemukakan di atas. Padahal aku ingin dekat, denganMu tapi aku sendiri yang malah menjauhiMu ;>( Protect me God.
Comments
Post a Comment