Skip to main content

Masyarakat Harus Sadar Hukum

Belum lama ini dunia berita dibuat heboh oleh kabar mengenai tukang sate yang dipanggil presiden karena sudah menghina presiden RI, yaitu Jokowi Dodo. Dia menghina pak Jok di facebook. Tidak lama setelah menulis status di akunnya, dia dipanggil polisi karena dianggap telah melakukan pencemaran nama baik. Untungnya dia dimaafkan dan bisa kembali pulang. 

Kasus tukang sate ini bukanlah kasus yang sekali dua kali terjadi. Banyak kasus serupa yang terjadi. Seperti mungkin kalian masih ingat mengenai kasus  Prita yang  dilaporkan salah satu rumah sakit karena dianggap telah mencemarkan nama baik rumah sakit tersebut. 

Tidak hanya itu, banyak sekali kasus serupa yang terjadi, yang  terbaru juga adalah seorang wanita yang ditahan polisi karena dianggap sudah mencemarkan nama baik sebuah perusahaan (yang tidak lain perusahaan dimana suaminya bekerja), dan masih banyak lagi yang belum terekspos ke publik.

Melihat kondisi seperti ini, media sosial kadang bisa menjadi bumerang bagi kita sendiri. Alih-alih hanya ingin melampiaskan kekecewaan dan kekesalan, ternyata malah jadi senjata makan tuan yang ternyata merugikan diri kita sendiri.

Kecanggihan teknologi yang ada saat ini, memungkin semua orang dari berbagai kalangan bisa mengaksesnya. Dimanapun dan dalam kondisi apapun. Ya, salah satunya adalah mas penjual sate di  atas. Dia juga punya akun facebook yang menjadi asal muasal nasib malangnya terjadi.

Kasus Prita juga berawal dari curhat mengenai pelayanan di rumah sakit internasioanl di Tangerang yang dilakukan melalui pesan elektronik (e-mail). Ingin hati curhat dan melampiaskan ketidak puasan pelayanan kepada teman-temannya, malah hal itu jadi bumerang buat dia dan lantas dia menjadi tahanan sel. 

Juga, kasus  yang ketiga, berawal dari sang suami yang akan dimutasi ke tempat lain oleh perusahaannya. Kesal dengan keadaan seperti itu, lantas istrinya menulis sesuatu di grup perusahaan tersebut dengan menyebutkan nama seseorang disana. Dan lalu seseorang itu merasa dicemarkan nama baiknya, hingga akhirnya dia melaporkan tindakan istri karyawannya ini kepada pihak berwajib.

Indonesia adalah negara hukum yang segalanya diatur dalam undang-undang. Baik itu undang-undang dasar yang menjadi fundamental, ada juga undang-undang yang menjadi  anak dari undang-undang dasar tadi. Oleh karenanya segala macam hal sudah ada hukum dan aturannya. Dan jangan heran bila kasus-kasus di atas bisa menjadi masalah dan pada akhirnya berurusan dengan hukum, meski tampak sepele, karena memang semuanya sudah diatur dalam undang-undang.

Dengan kondisi negara Indonesia yang dikenal sebagai negara hukum ini, sangat disayangkan sekali jika masyarakatnya sendiri tidak tahu dengan hukum-hukum yang ada di negaranya. Mereka tidak sadar akan hukum dan yang lebih parahnya adalah mereka tidak tahu bahwa bermedia sosial juga bisa jadi masalah dan bisa jadi berurusan dengan hukum jika kita tidak hati-hati. 

Banyak dari kita yang tidak tahu mengenai peraturan dalam berIT, dalam kesejahteraan anak, dalam penyiaran dan lain-lain. Padahal semua itu diatur dan punya hukumannya tersendiri. Maka dari itu sangat penting sekali bagi kita masyarakat Indonesia, untuk mengetahui hukum-hukum yang ada di Indonesia itu sendiri. Agar kita bisa berhati-hati dalam bertindak. Dengan begitu kita bisa ikut andil dalam menciptakan negara yang tentram, dan kita setidaknya sudah berperan sebagai a good citizen (warga negara yang baik).

Selain itu, sosialisasi dari pihak pemerintah juga mengenai pentingnya kesadaran hukum kepada masyarakat sangat penting dilakukan, agar masyarakat tidak buta hukum di negaranya sendiri dan dengan begitu akan terciptalah sebuah keselarasan antara keinginan pemerintah  dan rakyat. 

Semoga kita semakin sadar akan hukum :)

Comments

Popular posts from this blog

Housewife Vs Homemaker

Housewife vs Homemaker? Apa ini? Dalam Bahasa Inggris, profesi IRT alias Ibu Rumah Tangga biasa disebut housewife . Karena ilmu bahasa Inggris saya nihil, jadi saya gak tau kenapa orang Inggris menamakan IRT itu dengan sebutan housewife ? Sebuah kata yang terdiri dari dua suku kata, "rumah" dan "istri". Kalau dibolehin untuk ngasih opini dari kelas sudra saya, mungkin maksudnya adalah seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah. Wah, keren. Lebih lengkapnya bisa mungkin cari di kamus EOD, Gais. Daripada penasaran, hehe. Gak salah memang kalau seorang IRT diartikan sebagai seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah, sebab memang begitu lah kenyataan yang sering terjadi di masyarakat. Namun, karena bahasa punya sifat inovatif, di mana dia bisa berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, bisa jadi kosakata housewife  dapat digantikan perannya menjadi homemaker . Wah, apa itu? Istilah homemaker  tercetu

Belajar Bahasa Jepang Sehari-hari

Di Rumah Orang Jepang biasanya sesaat setelah mereka bangun pagi, akan langsung menyapa keluarganya. Dengan ucapan selamat pagi, "Ohayou" . Mereka akan saling mendahului untuk menyapa dengan ucapan ini. Mari kita mulai percakapannya! Sakura : "Ohayou" Okaasan : "Ohayou" Otousan : "Ohayou" Kenta (Imouto) : "Ohayou" Sakura : Hayaku okiru ne, Kenta ha." Okaasan : "Sou ne. Kyou otona ni nattakara ne." Kenta : "Nande sore. Kyou shiken ga attakara." Otousan : " Yoku ganbatte ne . Jaa, ikanakya. Ittekimasu . " Okaasan : "A, itterashai ." Kenta to Sakura : " Itterashai ." Terjemahan Sakura : "Pagi." Ibu : "Pagi." Ayah : "Pagi" Kenta (adik laki-laki) : "Pagi." Sakura : "Kenta bangunnya cepet ya." Ibu : "Iya ya. Karena sekarang ma udah gede." Kenta : "Apaan sih. Aku bangun cepet karena ada ujian hari in

Asmaul Husna*

Saat mendengarkan iklan di radio MQ FM, saya terkesan oleh salah satu lagu di dalamnya. Lagu itu menyanyikan 99 nama-nama Allah yang baik dan agung, yakni Asmaul Husna. Lalu sadar kalau laguitu sangat menyentuh hati saya, saya buru-buru merekamnya. Dan lalu saya menangis ketika mendengarkannya. Alhamdulilah. Sudah dua minggu semnejak saya mendapatkan lagu baik itu. Lalu saya ingin sekali mengikuti lagu tersebut. Namun saya terbatas karena belum hafal lirik lagunya. Dengan beberapa kali mendengarkan lagu itu, saya pun menulis liriknya yang semoga sesuai dengan lagu tersebut. Saya masih belum tahu siapa gerangan sang biduannya. Mungkinkah Sami Yusuf? Hemm. Siapapun dia, semoga Allah menjaganya dengan sebaik-baik perlindungan ^^ Bdw, ini lanngsung saja saya lampirkan liriknya. Siapa tahu kalian sudah  punya lagunya tapi belum tahu liriknya. Hehe. Mari kita sharing . Yang bisa nyanyiin lagunya, ayo nyanyikan! Ya Allah...4x Ya Allah...4x Allahu antal malikul quddus... Wal jabbarul