Dia Mr. Takmir yang jujur dan apa adanya. Mengatakan apa yang harus dikatakan. Memberi tahu apa yang harus diberitahukan. Katanya dia adalah dari keluarga yang tidak mampu. Dia ingin kuliah itu adalah sebuah perjuangan. Mengingat tempat tinggalnya di daerah industri, dominan lelaki yang lulus SMA itu akan langsung bekerja. Namun, katanya dia sangat masih ingin sekali belajar dan menuntut ilmu, hingga akhirnya orang tuanya memberikan izin dengan syarat kuliah harus bener, jangan main-main, jangan main cewek, dan jangan neko-neko.
Alhassil jadilah dia orang yang seperti ini. Orang yang sederhana. Pantes dia ingin mendapatkan jodoh sedaerah. Mungkin karena faktor jarak inilah ( _ _ )". Hemm... kalo kamu emang yakin kepadaku, aku sih siap-siap aja menerima kamu. Tapi jika permasalahan kita adalah jarak antara rumahmu dengan rumahku jadi penghalangmu, aku juga gak apa-apa. Toh emang bener, dengan jarak yang sejauh itu, pasti membutuhkan biaya yang cukup besar juga :D . Ya ya ya Mr. Takmir, aku tidak apa-apa hehe...
Tapi liat aja deh ntar, apa benar dia putus asa dengan jarak antara rumahku dengan rumahnya? Apakah tetap memperjuangkan?? Haha.
Betewe, aku sedikit gak percaya ya. Saat liat orang tuanya. Masih muda banget. Kok bisa ya? Nikahnya umur berapa ya itu. Hehe... Kerudung ibunya gede banget. Dan beliau masih muda banget. Duh sangsi kalo itu orang tuanya. Kakaknya kali ya. Ditambah lelaki yang aku rasa suaminya ikhwan banget. Pake kopiah haji plus kacamata. Hehe. Iya kayaknya mereka itu kakaknya dia. Wong masih muda bangett... hemm entahlah. Hihi...
Comments
Post a Comment