Dalam bahasa Indonesia banyak sekali kata-kata yang diulang. Seperti kunang-kunang, kupu-kupu, jalan-jalan, lalu lalang, neko-neko, senyum-senyum, dan masih banyak lagi.
Hal ini sama juga dengan kata-kata di bahasa Jepang. Dalam bahasa Jepang juga banyak sekali kata yang diulang. Seperti misalnya toki doki, sorosoro, samazama, iroiro, nikoniko, masumasu, guchagucha, kirakira, girigiri, kuchakucha, dan masih banyak lagi.
Ketika orang Jepang belajar bahasa Indonesia, banyak dari mereka merasa senang karena adanya pengulangan kata ini. Mereka merasa oh di Indonesia juga ada kata yang diulang seperti dalam bahasanya itu.
Dalam bahasa Jepang kata yang diulang biasanya menunjukan kata sifat. Kalau di Indonesia mah macem-macem yah kayak tempe bacem, hehe...
Dan uniknya lagi adalah kalo dalam bahasa Jepang ada kanji yang diperuntukan untuk kata yang diulang. Yaitu kanji yang mirip sekali dengan bentuk huruf ma dalam katakana. Tapi tidak semuanya bisa dibubuhi huruf tersebut dalam katanya.
Seperti huruf masumasu misalnya, dia tidak bisa dibubuhkan kanji untuk kata pengulangan tadi. Biasanya yang sering menggunakan kanji tadi itu adalah tokidoki, iro iro, hibi, samazama, hayabaya dan lain-lain.
Dan lucunya lagi adalah kata kedua yang diulang itu bisa berubah cara bacanya. Misalnya tokidoki, sebenarnya itu pengulangan dari kanji toki, tapi kata keduanya jadi doki bukan tokitoki, hehe. Kenapa? Karena orang Jepang dalam menentukan katanya memasukan unsur estetikanya. Kalau dalam bahasa Sunda mah "meh nyeuni". Hehe...
Ini ada beberapa kata bahasa Jepang yang diulang.
Magomago - kebingungan
Mazamaza - memperlihatkan
Mojimoji - gelisah
Perapera fasih
Parapara - gemercik hujan
Pekopeko - amat lapar
Shibashiba - acap kali
Baru nemu segitu, hehe.
Ini ada beberapa kata bahasa Jepang yang diulang.
Magomago - kebingungan
Mazamaza - memperlihatkan
Mojimoji - gelisah
Perapera fasih
Parapara - gemercik hujan
Pekopeko - amat lapar
Shibashiba - acap kali
Baru nemu segitu, hehe.
Comments
Post a Comment