Skip to main content

Egois

Aku egois. Mungkin benar. Aku menyebalkan mungkin tepat. Aku malu ketika harus menyandingkan diri dengan sahabatku yang begitu luar biasa. Akhlaknya baik, sikapnya shalihah, cantik, juga pintar. Idaman semua lelaki. Maka apa salah jika aku mempersilahkan dia untuk mencintainya saja? Aku tahu aku sangat tidak pantas untuknya. Aku masih belum bisa membahagiakan orang. Aku masih berkutat dengan terus melihat kekurangan diri dan pribadi. Tanpa memperbaikinya.  Aku hanya terus terdiam menangisi keadaan diri yang begitu menyedihkan, tanpa beranjak bangkit untuk mengupas itu semua.
Duhai engkau, kau akan sangat berbahagia bila bersamanya. Maka karena itulah aku pergi.
Duhai engkau, kau akan merasa sempurna bila bersamanya. Maka pergilah dengannya.
Duhai engkau, aku jauh sangat jauh dari apa yang kamu harapkan. Aku sangat jauh dari apa yang kamu inginkan. Aku hanya kan membuatmu merasa pusing. Yakinlah, bidadari yang ibu mu maksud adalah dia. Wanita itu.
Benar kau akan salah memilih, jika memilihku. Maka aku mundur :). Ku yakin kau pasti akan berbahagia dengannya yang selalu membahagiakanmu. Yang selalu tulus kepadamu. Aku disini baik-baik saja. Percayalah aku hanya insan baisa dan sangat biasa. Aku tahu kapasitas diriku seberapa. Dan akan sangat merugikan bila aku hadir disisimu, menemani waktu dan usiamu. Aku sungguh tidak pantas. Maka aku putuskan untuk pergi meninggalkan semua harapan yang selalu ku simpan. Aku benar-benar merasa tidak pantas untuk seorang lelaki sepertimu. Percayalah bahwa dialah yang ibumu maksud dan bukanlah aku. Sesungguhnya bukanlah aku. Bukan aku. Bukan aku. Tidak mungkin aku. Mungkin selama ini aku terkecoh oleh mimpi itu. Mungkin selama ini aku terkecoh oleh mimpi itu. Mimpi itu yang membuatku selama ini bertahan. Tapi ternyata itu bukanlah apa-apa. Tapi itu tak berarti apa-apa. Aku pastikan aku pergi. Aku tidak ada artinya dalam kehidupan ini. Aku ingin pergi. Ku cukupkan kisah ini sampai disini. Aku ingin pergi dengan membawa ketidak percayaan diri ini. Kehancuran kepercayan pada diri yang terus membuatku berhenti untuk menatap matahari.
Duhai engkau, sungguh kepergianku adalah agar engkau bahagia dengannya. Duhai engkau, aku tahu bahwa dia lebih indah dibandingkan aku.
Duhai engkau jangan pernah melihat ke arahku lagi. Sungguh bukanlah aku yang kau maksud.
Sungguh bukanlah aku yang kau harapkan. Bukan aku. Dan bukan aku. Aku hanya manusia kerdil yang kecil. Maafkan aku, aku putuskan aku pergi. Dan pergi dari kehidupanmu. Takan ada yang akan merasa kehilangan saat aku pergi maka aku pergi. Tak ada yang akan merasa kehilangan saat ku pergi. Maka aku pergi.Aku akan pergi. Aku akan pergi............................................................................................

Comments

Popular posts from this blog

Housewife Vs Homemaker

Housewife vs Homemaker? Apa ini? Dalam Bahasa Inggris, profesi IRT alias Ibu Rumah Tangga biasa disebut housewife . Karena ilmu bahasa Inggris saya nihil, jadi saya gak tau kenapa orang Inggris menamakan IRT itu dengan sebutan housewife ? Sebuah kata yang terdiri dari dua suku kata, "rumah" dan "istri". Kalau dibolehin untuk ngasih opini dari kelas sudra saya, mungkin maksudnya adalah seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah. Wah, keren. Lebih lengkapnya bisa mungkin cari di kamus EOD, Gais. Daripada penasaran, hehe. Gak salah memang kalau seorang IRT diartikan sebagai seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah, sebab memang begitu lah kenyataan yang sering terjadi di masyarakat. Namun, karena bahasa punya sifat inovatif, di mana dia bisa berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, bisa jadi kosakata housewife  dapat digantikan perannya menjadi homemaker . Wah, apa itu? Istilah homemaker  tercetu

Belajar Bahasa Jepang Sehari-hari

Di Rumah Orang Jepang biasanya sesaat setelah mereka bangun pagi, akan langsung menyapa keluarganya. Dengan ucapan selamat pagi, "Ohayou" . Mereka akan saling mendahului untuk menyapa dengan ucapan ini. Mari kita mulai percakapannya! Sakura : "Ohayou" Okaasan : "Ohayou" Otousan : "Ohayou" Kenta (Imouto) : "Ohayou" Sakura : Hayaku okiru ne, Kenta ha." Okaasan : "Sou ne. Kyou otona ni nattakara ne." Kenta : "Nande sore. Kyou shiken ga attakara." Otousan : " Yoku ganbatte ne . Jaa, ikanakya. Ittekimasu . " Okaasan : "A, itterashai ." Kenta to Sakura : " Itterashai ." Terjemahan Sakura : "Pagi." Ibu : "Pagi." Ayah : "Pagi" Kenta (adik laki-laki) : "Pagi." Sakura : "Kenta bangunnya cepet ya." Ibu : "Iya ya. Karena sekarang ma udah gede." Kenta : "Apaan sih. Aku bangun cepet karena ada ujian hari in

Ingin Seperti Amoeba

Amoeba. Pertama kali mendengar nama makhluk ini yakni ketika duduk di bangku SMA dalam pelajaran Biologi, ah entah SMP, ya, saya lupa, hehe. Guru Bilogi saya berkata bahwa amoeba adalah makhluk kecil yang berkembang biak dengan cara membelah diri. Wow. Menarik. Satu dari sekian makhluk ciptaan Allah SWT yang dahsyat! Taken by Google Saya suka pelajaran biologi, jadi jangan heran kalau masih agak ingat tentang pelajarannya (ah sombong), ups, tentunya ini berkat pertolongan Allah 'Azza wa Jalla. S aya bukan ahli biologi dan tidak akan membahas secara panjang lebar terkait makhluk kecil yang dahsyat ini. Saya ingin memetik hikmah indah dari apa yang sudah Allah SWT limpahkan kepada makhluk kecil tersebut. Sungguh benar bahwa dalam setiap penciptaan langit dan bumi terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi hamba yang mau berfikir dan semua ciptaan-Nya tidak ada yang sia-sia (cek Surat Al Imran ayat 190-191). Membelah diri adalah kemampuan yang dianugerahkan Allah SWT untuk