Skip to main content

Metamorfosis




Mungkin kemarin sebuah telur baru saja dikeluarkan oleh kupu-kupu betina. Disebalik dedanan yang tersembunyi dari musuh. Mungkin kemarin sebuah bayi ulat yang menggelikan baru saja menyapa dunia. Dari butir-butir telur yang mengerut. Melangkah menapaki kulit pohon-pohon. Mungkin baru saja tadi kepompong terbentuk. Dari seekor ulat yang menyusut. Menempel diantara ujung-ujung dedaunan. Mungkin hari ini baru saja sebuah kupu-kupu terbaru telah terbang, dari sebalik dedaunan yang menghijau dan berguguran. Melepaskan diri dari bungkusan lapuk kepompong. Yang telah lama menyepi dibawah dedaunan. Mungkin hari ini kupu-kupu itu baru saja hinggap disebatang tangkai bunga mawar, melati, atau pun bunga sepatu di taman-taman. Dan mungkin keberadaannya di sebatang dahan-dahan bunga itu telah membentuk satu atau entah dua entah tiga senyuman yang melihatnya.
Kupu-kupu. Ia lupa pernah kalau dia pernah menjadi  sebuah kepompong yang tersembunyi. Ia lupa dulu ia pernah menjadi seekor ulat yang menggelikan orang yang melihatnya. Ia hanya tahu kini dia adalah seekor kupu-kupu indah. Pemilik warna-warni cerah. Pemilik dua sayap indah. Pemilik gerak-gerik terayu. Pemilik pusat perhatian.
Bagaimanapun keadaan seekor kupu-kupu, sebelum ia menjadi seekor kupu-kupu, entah itu ia menjadi seekor ulat yang menggelikan, entah itu ia harus bersemedi dalam bungkusan kepompong yang membosankan (maybe), namun ia tetap terbang tinggi, menghampiri bunga-bunga, menghibur para jiwa yang sendu. Tidak peduli sejelek apa pun dia dahulu. Tidak peduli selemah apa pun ia dahulu. Tidak peduli sehina  apa ia dahulu. Yang jelas ia hanya mengakui dirinya yang saat ini. Diri yang baru dalam suasana yang baru. Dengan terus berbuat kebaikan dan menjadi sebaik-baik makhluk dengan menjadi penghibur serta teman setia untuk bunga-bunga.
Saat ia masih menjadi butiran-butiran telur, itulah masa ia ketika harus bersabar dalam kungkungan cangkang. Sebelum ia terlahir ke dunia menjadi seekor ulat. Semua dari kita pasti memiliki banyak masa lalu yang tidak indah. Pasti kita dahulu tidak seindah saat ini. Ada saatnya ketika kita harus melakoni peran kita sebagai “telur-telur” yang lemah, sebagai “ulat-ulat” yang menjijikan, serta sseperti “kepompong” yang selalu bersembunyi dibalik dedaunan. Sungguh itulah jalan kita. Sungguh itulah road kita sebelum kita mendapati peran kita menjadi seekor kupu-kupu yang terbang indah. Kupu-kupu tidak pernah berdiam diri karena “masa lalu”nya, ia tidak pernah merasa langkah sayapnya harus terhenti karena alur kehidupannya. Ia tetap terbang tinggi melayang menapaki udara yang kadang menghadirkan serdadu angin kencang, serta tak jarang ada lemparan hujan. Ia hanya jadi pusat keindahan. Yang kadang menjadi bahan insfirasi sebuah kuas maupun pulpen. Kadang ia menjadi alasan seseorang tersenyum dibalik sendu air matanya. Kadang ia menjadi sasaran jepretan, kadang ia menjadi sasaran decak kekaguman. Lewat akulturasi warna yang menyemati kedua sayapnya. Namun, tetap, satu hal yang  ia tidak tahu meski sudah menjadi seekor hewan cantik adalah ia tidak pernah tahu bahwa ia telah menjadi pusat perhatian dan  keindahan. Itulah kupu-kupu ^^.

Comments

Popular posts from this blog

Housewife Vs Homemaker

Housewife vs Homemaker? Apa ini? Dalam Bahasa Inggris, profesi IRT alias Ibu Rumah Tangga biasa disebut housewife . Karena ilmu bahasa Inggris saya nihil, jadi saya gak tau kenapa orang Inggris menamakan IRT itu dengan sebutan housewife ? Sebuah kata yang terdiri dari dua suku kata, "rumah" dan "istri". Kalau dibolehin untuk ngasih opini dari kelas sudra saya, mungkin maksudnya adalah seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah. Wah, keren. Lebih lengkapnya bisa mungkin cari di kamus EOD, Gais. Daripada penasaran, hehe. Gak salah memang kalau seorang IRT diartikan sebagai seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah, sebab memang begitu lah kenyataan yang sering terjadi di masyarakat. Namun, karena bahasa punya sifat inovatif, di mana dia bisa berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, bisa jadi kosakata housewife  dapat digantikan perannya menjadi homemaker . Wah, apa itu? Istilah homemaker  tercetu...

Asmaul Husna*

Saat mendengarkan iklan di radio MQ FM, saya terkesan oleh salah satu lagu di dalamnya. Lagu itu menyanyikan 99 nama-nama Allah yang baik dan agung, yakni Asmaul Husna. Lalu sadar kalau laguitu sangat menyentuh hati saya, saya buru-buru merekamnya. Dan lalu saya menangis ketika mendengarkannya. Alhamdulilah. Sudah dua minggu semnejak saya mendapatkan lagu baik itu. Lalu saya ingin sekali mengikuti lagu tersebut. Namun saya terbatas karena belum hafal lirik lagunya. Dengan beberapa kali mendengarkan lagu itu, saya pun menulis liriknya yang semoga sesuai dengan lagu tersebut. Saya masih belum tahu siapa gerangan sang biduannya. Mungkinkah Sami Yusuf? Hemm. Siapapun dia, semoga Allah menjaganya dengan sebaik-baik perlindungan ^^ Bdw, ini lanngsung saja saya lampirkan liriknya. Siapa tahu kalian sudah  punya lagunya tapi belum tahu liriknya. Hehe. Mari kita sharing . Yang bisa nyanyiin lagunya, ayo nyanyikan! Ya Allah...4x Ya Allah...4x Allahu antal malikul quddus... Wal jabb...

Belajar Bahasa Jepang Sehari-hari

Di Rumah Orang Jepang biasanya sesaat setelah mereka bangun pagi, akan langsung menyapa keluarganya. Dengan ucapan selamat pagi, "Ohayou" . Mereka akan saling mendahului untuk menyapa dengan ucapan ini. Mari kita mulai percakapannya! Sakura : "Ohayou" Okaasan : "Ohayou" Otousan : "Ohayou" Kenta (Imouto) : "Ohayou" Sakura : Hayaku okiru ne, Kenta ha." Okaasan : "Sou ne. Kyou otona ni nattakara ne." Kenta : "Nande sore. Kyou shiken ga attakara." Otousan : " Yoku ganbatte ne . Jaa, ikanakya. Ittekimasu . " Okaasan : "A, itterashai ." Kenta to Sakura : " Itterashai ." Terjemahan Sakura : "Pagi." Ibu : "Pagi." Ayah : "Pagi" Kenta (adik laki-laki) : "Pagi." Sakura : "Kenta bangunnya cepet ya." Ibu : "Iya ya. Karena sekarang ma udah gede." Kenta : "Apaan sih. Aku bangun cepet karena ada ujian hari in...