Banyak
dari mereka yang menganggap bahwa akulah yang paling sulit untuk ditaklukan di
bumi ini. Padahal di luar sana masih ada si Kiril, si Mandarin, dan si si
lainnya.
Aku
juga bisa kok ramah, meski diantara bentuk-bentuk ku yang segini rumit bin
bikin ngejelumitin otak. Semrawutin fikiran orang-orang yang melihat ku. Aku
percaya, yang lagi galau makin nambah kacau galaunya, yang lagi sedih bisa-bisa
garukin tembok dia saat melihat ku.
Tapi.
Aku hanya bisa ramah kepada mereka saja yang memang serius mendekat dan yang
rajin mengulang-ngulangku. Aku mendengar curhatan si Kiril begini katanya, ‘Kenapa
orang-orang mudah nyerah begitu ya ketika mereka baru saja melihat
bentuk-bentuk ku yang pada kebalik gini ya? Padahal aku gak sesulit yang mereka
kira kok!’
Memang miris ketika mendengarkan curhatan tu
anak. Gimana enggak coba, baru liat aja mereka sudah pada nyerah. Apa mereka
gak mikir kalo kita juga sebenernya gak berharap jadi kayak gini. Tapi inikan
udah takdir kami dari Sang Maha Pencipta. Harusnya mereka tidak memandang kami
dengan sebelah mata karena keadaan kami yang seperti ini. Apakah tidak mereka
fahami makna penciptaan kami ini? Ya baiklah. Legowo saja kalo menurutku.
Aku
dengan si Kiril memang punya nasib yang hampir sama. Sebenarnya tidak selamanya
dalam bentuk yang sulit maka tak ada keindahan di dalamnya. Aku rasa aku punya keindahan itu. Aku itu indah lo. Kenapa aku sampai
berani menyebut diri sendiri indah? Gimana gak toh tak ada yang memujiku, jadi
aja muji diri sendiri saja. Eh bukan itu ding, jadi bentuk ku itu sebenernya memang
indah, tapi aku cuman bisa indah kalau aku dicoretnya dengan perasaan, dengan hati. Semua hal yang bila dilakukan
dengan hati maka ia akan menjadi indah. Apakah tidak kalian gunakan hati kalian
untuk melihatku?
Juga
kalian harus ingat bahwa aku punya aturan saat dicoretkan. Disinilah letak
keindahanku. Ketika kalian menuliskan aku dengan serampangan, detarameni
(seenak jidat, asal) dan tidak mengikuti aturan coretan pertama dari mana, maka
lihat saja hasilnya, maka saya akan lahir dengan prematur dan cacat tuh. Aku sudah
runyek toh, kalian semakin nambah pening kalo menuliskannya salah, tidak
teratur. Untuk membentuk saya menjadi sesuatu yang indah maka kamu perlu sebuah
tanggung jawab. Tanggung jawab sama tubuh saya.
Diantara
huruf saya ada yang memiliki bentuk badan, kaki, kepala, maupun tangan. Kalau
kamu membentuk badan saya besar, otomatis kaki sayapun juga harus sesuai dengan
keadaan badan saya, kamu akan gagal membuat saya indah kalau menuliskan badan
saya gede tapi bikin kaki saya kecil.
Aku
rasa mempelajari aku gak sesusah yang kalian fikirkan kok. Apalagi mempelajari
si Kiril, kenapa kalian (manusia) itu selalu kalah si sebelum berperang? Mental
mukminun mukiminat tidak seperti itu. Bukankah menguasai banyak bahasa itu menyenangkan?
Kan Allah juga sudah bilang dalam Al-Qur’an bahwa tidaklah Dia menciptakan
kalian bersuku-suku berbangsa-bangsa selain untuk saling mengenal. Gimana mau
saling kenal mengenal diantara suku-suku dan bangsa-bangsa di seluruh dunia ini
kalo kalian sendiri sepet bin males saat ngeliat kami-kami ini yang bentuknya
rumit? Bukankah tugas kalian itu menebarkan amar ma’ruf dan mencegah nahi
munkar di bumi ini?
Harus
kalian tahu, negeri asal aku dan temen-temenku ini adalah negeri yang masih berada dalam zaman
kegelapan. Meski pun segala macem pendekar ada di negeri kami, well sebut saja
Power Rangerz, Sailor Moon, Kera Sakti etc, yang notabene dalam
jargon-jargonnya hadir untuk “Membasmi kejahatan dan kegelapan” tapi kok tetep
aja kegelapan itu ada. Entah kegelapan yang mana yang mereka maksudkan. Hehe.
Aku
tidak bermaksud kok untuk menyinggung kalian. Ya aku cuman merasa kesel aja
gitu, kenapa si saat kalian mendengar nama saya disebutkan, alis-alis kalian
pada ngerut sudah kayak cucian yang diperet gitu. Apa susahnya si senyum? Aku
jadi pengen minjem kalimat si Kiril, kalo gue tu gak sesusah yang kalian kira. Aku
juga sama kok bisa jadi teman yang nyenengin.
Kalau
saja kalian bisa menguasai ku, aku yakin kalian bisa menjelajahi negeri asal
ku. Kalian bisa kan tu nanti memfungsikan diri kalian sebagai mana mestinya J (sebagai khalifah dan
penebar amar ma’ruf) hehe. Di negeri si Kiril juga tu beuh, negeri yang masih
berlapangan hijau, dalam artian peluang yang begitu besar buat nebarin hidayah
di sana dan mengarahkan mereka J.
Lah, apalagi di negerinya si Mandarin, beuh bisa dibilang negerinya kembaran
saya haha, China negeri asal si Mandarin. Saya yakin bencana selama ini yang
melanda negeri si Mandarin, banjir bandanglah, longsorlah, gempalah, dan lah lah
yang lainnya itu bukan hanya sekedar bencana doang. Tapi itu adalah peringatan
buat mereka semua yang ngehuni tu negeri dari
Allah. Gimana gak saya sebut peringatan, heran saja begitu itu bencana
kok bisa si setiap minggu datangnya. Dan gak main-main bencananya juga. Well.
Semua warga di sana mungkin gak ngeh kalo harus nyangkutin seabrek bencana itu
sama peringatan dari Allah atas perbuatan mereka, karena emang mereka gak tahu
apa-apa tentang hal itu. Nah di sinilah sebuah peluang yang bener-bener begitu
cakep buat ngajak mereka ke jalan yang bener. Ya itu tadi, salah satunya dengan
berteman baik dengan si Mandarin. Well. Mandarin lebih sulit lo dari ku, em
bukan maksud saya untuk menakut-nakutin, tapi yaaa itu kenyataan. Apakah kalian
menyerah belajar deketin kami? Cuman gara-gara kami ini runyeekk? Atau kalian
mau tetep maju? Oke semua ada di tangan kalian J.
Comments
Post a Comment